Mengakui dan Membuang Dosa-Dosa Kita

9 April 2022

MENGAKUI DAN MEMBUANG DOSA-DOSA KITA

“Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.” Amsal 28:13.

Jika saja orang-orang yang menyembunyikan dan memaafkan kesalahan mereka dapat melihat bagaimana Setan bersukaria atas mereka, bagaimana ia mencela Kristus dan malaikat-malaikat suci karena perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka tentu akan segera mengakui dan membuangkan dosa-dosa mereka. Melalui cacat-cacat tabiat, Setan bekerja untuk menguasai seluruh pikiran, dan ia tahu bahwa jika cacat-cacat ini dipelihara, maka ia akan berhasil. Oleh sebab itu, ia terus berusaha menipu pengikut-pengikut Kristus dengan tipu muslihatnya yang berbahaya sehingga mustahil bagi mereka untuk mengalahkannya Tetapi Yesus sedang memohon demi pengikut-pengikut-Nya dengan tangan-Nya yang telah terluka dan dengan tubuh-Nya yang telah diremukkan. Dan Ia menyatakan kepada semua yang mau mengikut Dia, ‘Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu’ (2 Korintus 12:9). ‘Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.’ (Matius 11:29, 30). Oleh karena itu, janganlah hendaknya seorang pun menganggap bahwa cacat-cacat mereka tidak bisa disembuhkan. Allah akan mengaruniakan iman dan rahmat untuk mengalahkan cacat-cacat itu.
“Kita sekarang sedang hidup pada hari pendamaian yang besar. Dalam upacara di Bait Suci duniawi, sementara imam besar mengadakan pendamaian bagi orang-orang Israel, semua orang diharuskan merendahkan diri mereka oleh pertobatan dari dosa dan merendahkan diri di hadirat Tuhan agar mereka tidak dibinasakan dari antara umat itu. Dengan cara yang sama, semua orang yang mau agar namanya tetap tertulis di dalam kitab kehidupan, sekarang harus, dalam hari-hari terakhir masa percobaan ini, merendahkan diri mereka di hadirat Allah oleh menyesali dosa-dosa mereka, dan bertobat dengan sungguh-sungguh. Harus ada penyelidikan hati yang sungguh-sungguh dan mendalam. –The Great Controversy, hal. 489.
Siapa pun, di bawah teguran Allah, mau merendahkan jiwa dengan pengakuan dan pertobatan, seperti yang dilakukan Daud, dapat yakin bahwa ada harapan baginya. Siapa pun yang dengan iman mau menerima janji Tuhan, akan mendapat pengampunan. Tuhan tidak akan pernah membuang satu pun jiwa yang benar-benar bertobat.” –Patriarchs and Prophets, hal. 726.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×