Menaklukkan Kelemahan-Kelemahan Sifat Alamiah

22 April 2022

MENAKLUKKAN KELEMAHAN-KELEMAHAN SIFAT ALAMIAH

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” Ibrani 12:1,2.

“Kecemburuan, kedengkian, pikiran jahat, perkataan jahat, ketamakan: ini adalah beban-beban yang harus disingkirkan oleh orang Kristen jika ia ingin berhasil dalam perlombaan menuju kehidupan kekal. Setiap kebiasaan atau perbuatan yang membawa kepada dosa dan membawa aib kepada Kristus, harus disingkirkan, apapun pengorbanannya. Berkat surga tidak dapat datang kepada siapapun yang melanggar prinsip-prinsip kebenaran yang kekal….
“Tidak ada orang yang bersungguh-sungguh dan tekun akan gagal meraih kesuksesan. Perlombaan ini bukan hanya untuk yang tercepat, ataupun yang terkuat. Orang-orang kudus yang terlemah maupun yang terkuat, dapat ambil bagian untuk meraih mahkota kemuliaan kekal Semua orang berkesempatan untuk menang, dengan kuasa kasih karunia ilahi, yang membawa hidup mereka sesuai dengan kehendak Kristus…. Tiap-tiap perbuatan akan memberikan dampaknya ke dalam skala yang menentukan, entah kemenangan ataukah kekalahan hidup. Dan hadiah yang diberikan kepada mereka yang menang akan sebanding dengan besarnya daya dan kesungguhan yang mereka perjuangkan….
“Paulus tahu bahwa peperangannya melawan kejahatan tidak akan berakhir selama ia masih hidup. Dia selalu menyadari perlunya menempatkan penjagaan ketat pada dirinya sendiri, agar jangan sampai keinginan duniawi mengalahkan semangat rohaninya. Dengan segenap kekuatannya, dia terus berjuang melawan kecenderungan bawaannya. Dia selalu menetapkan di hadapannya cita-cita yang ingin dicapainya, dan cita-cita ini ia perjuangkan untuk dicapai dengan ketaatan yang rela kepada hukum Allah. Kata-katanya, perbuatan hidupnya, dan keinginan-keinginannya — semuanya diletakkan di bawah kendali Roh Tuhan.” –God’s Amazing Grace, hal. 273.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×