Mempersiapkan Hari Yang Kudus
30 Januari 2023
Mempersiapkan Hari Yang Kudus
“Ingatlah dan kuduskanlah Hari Sabat.” Keluaran 20:8.
Pada awal perintah keempat Tuhan berkata, “Ingat.” Dia tahu bahwa di tengah banyaknya kekhawatiran dan kebingungan, manusia akan tergoda untuk memaafkan dirinya sendiri dari memenuhi tuntutan penuh hukum itu, atau akan melupakan makna kekudusannya. Oleh karena itu Ia berkata: “Ingatlah dan kuduskanlah hari sabat.”
Sepanjang minggu kita harus mengingat Sabat dan membuat persiapan untuk memeliharanya sesuai dengan perintah….
Ketika hari Sabat diingat demikian, hal-hal duniawi tidak akan dibiarkan mengganggu hal-hal rohani. Tidak ada tugas yang berkaitan dengan enam hari kerja yang akan ditinggalkan untuk dilakukan di hari Sabat. Sepanjang minggu itu energi kita tidak akan terlalu kita kuras dalam pekerjaan jasmani supaya pada hari perhentian dan penyegaran Tuhan kita tidak terlalu lelah untuk terlibat dalam pelayanan-Nya….
Pada hari Jumat biarlah persiapan untuk hari Sabat diselesaikan. Pastikan semua pakaian sudah siap dan semua masakan sudah selesai…. Sabat tidak boleh diberikan untuk memperbaiki pakaian, untuk memasak makanan, untuk mencari kesenangan, atau untuk pekerjaan duniawi lainnya. Sebelum matahari terbenam biarlah semua pekerjaan sehari-hari dikesampingkan dan semua bacaan-bacaan dan tugas-tugas sehari-hari disingkirkan. Para orang tua, jelaskan pekerjaanmu dan tujuannya kepada anak-anakmu, dan ajaklah mereka untuk ambil bagian dalam persiapanmu untuk memelihara Sabat seturut dengan perintah-Nya.
Ada pekerjaan lain yang harus mendapat perhatian pada hari persiapan. Pada hari ini segala perselisihan di antara saudara-bersaudara, baik dalam keluarga maupun dalam gereja, harus disingkirkan. Biarkan segala kepahitan dan murka dan kedengkian dikeluarkan dari jiwa. Dengan rendah hati, “saling mengakui dosamu, dan saling mendoakan.”
Sebelum matahari terbenam biarkan anggota keluarga berkumpul untuk membaca Firman Tuhan, bernyanyi dan berdoa.
Kita harus dengan teliti menjaga ujung-ujung hari Sabat. Ingatlah bahwa setiap saatnya adalah dikuduskan, sebagai waktu yang suci. –The Faith I Live By, hal. 34.