Mempelajari Firman Allah untuk Merenungkan tentang Yesus

18 Februari 2022

MEMPELAJARI FIRMAN ALLAH UNTUK MERENUNGKAN TENTANG YESUS

Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.” Amsal 23:23.

“Tidak ada seorangpun pria, wanita, atau orang muda yang dapat mencapai kesempurnaan Kristen dengan mengabaikan mempelajari firman Allah. Dengan menyelidiki dengan cermat dan teliti tiap firman-Nya, kita akan mematuhi perintah Kristus, ‘Selidikilah Kitab Suci; karena di dalamnya kamu menyangka kamu memiliki hidup yang kekal: dan Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku.’ (Yohanes 5:39). Pembelajaran ini akan memungkinkan pelajarnya untuk mengamati secara dekat Model ilahi, karena yang mereka pelajari itu bersaksi tentang Kristus. Teladan ilahi ini harus sering dipelajari dan dicermati untuk dapat meniru-Nya. Ketika seseorang mengenal sejarah Penebus, ia menemukan dalam dirinya cacat tabiatnya; ketidaksamaannya dengan Kristus yang begitu besar, sehingga dia melihat dia tidak bisa menjadi pengikut-Nya tanpa adanya perubahan yang sangat besar dalam hidupnya. Dia pun terus belajar, dengan kerinduan untuk menjadi serupa dengan Teladan agungnya. –Counsels on Sabbath School Work, hal. 17.
“Tuhan menghendaki agar para pria dan wanita untuk berpikir dengan bijaksana dan terus terang. Mereka harus terus naik ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi, membuka wawasan cakrawala yang lebih luas dan lebih luas lagi. Dengan memandang kepada Yesus, mereka akan diubahkan menjadi serupa dengan gambar-Nya. Mereka harus menghabiskan waktu mereka untuk mencari kebenaran surga yang dalam dan kekal. Maka tidak akan ada yang sembrono dalam pengalaman keagamaan mereka. Saat mereka mempelajari kebenaran agung dari Firman Allah, mereka pun mempertahankan pandangan mereka kepada Dia yang tidak terlihat mata jasmani manusia itu. Mereka pun menyaksikan bahwa kebenaran yang paling meneguhkan dan memuliakan adalah yang paling dekat hubungannya dengan Sumber segala kebenaran. Dan sementara mereka belajar tentang Dia, motif dan simpati mereka menjadi kuat dan kokoh; karena kesan yang dibuat oleh Yang Maha Bijaksana itu sangatlah besar dan bertahan lama.” –Selected Messages, buku 1, hal. 172.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×