Membangun Tabiat Kristen
4 Januari 2022
MEMBANGUN TABIAT KRISTEN
“Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.” Mazmur 51:8.
Agama bukanlah kepura-puraan. Semua kedangkalan harus dihindari. Karakter Kristen dibangun dengan menerima dan percaya kepada Kristus. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:12). Orang Kristen sejati akan dengan sungguh menggemari kebenaran, menyadari bahwa itu lebih berharga daripada emas. Dia memiliki argumen yang merupakan bukti terhadap semua serangan musuh.
“Tidak ada lagi hal yang lain selain kebenaran Allah yang dapat memenuhi kebutuhan jiwa. Kebenaran ini harus diabadikan dalam hati, dan menjadi bagian dari kehidupan. Dengan demikian akan diperoleh pengalaman yang membuat jiwa senantiasa berjaga-jaga, dan berhati-hati untuk tidak melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Dia yang telah mati agar pria dan wanita memiliki hidup yang kekal. Dia dicobai dalam segala hal seperti kita, namun Dia tidak berbuat dosa. Dia tahu bagaimana membantu orang-orang yang sedang digoda. – The Upward Look, hal. 214.
Dia yang menjalankan prinsip-prinsip agama Alkitab, tidak akan ditemukan lemah dalam kekuatan moral. Di bawah pengaruh Roh Kudus yang meluhurkan, maka selera dan kecenderungan-kencenderungan hatinya akan dimurnikan dan disucikan. Tidak ada yang begitu kuat mengendalikan perasaan, tidak ada yang sepenuhnya mencapai motif tindakan yang paling dalam, dan tidak ada yang memberikan pengaruh yang begitu kuat pada kehidupan, dan memberikan keteguhan dan stabilitas yang begitu besar pada tabiat, selain dari agama Kristus. Agama Kristus akan menuntun pemiliknya terus ke bertumbuh atas, mengilhaminya dengan tujuan mulia, mengajarinya kepatutan perilaku, dan menanamkan martabat (wibawa) ke dalam setiap perbuatannya. –Gospel Workers, hal. 127.