Memandang Pada Tabiat Kristus
10 Desember 2022
MEMANDANG PADA TABIAT KRISTUS
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Yohanes 1:14.
“Adalah baik bagi kita untuk menggunakan satu jam penuh pemikiran setiap hari untuk merenung-renungkankan kehidupan Kristus. Kita harus memahaminya poin demi poin, dan membiarkan daya imajinasi kita menangkap tiap-tiap adegannya, terutama adegan penutupnya. Saat kita merenung-renungkan tentang pengorbanan-Nya yang besar bagi kita, maka keyakinan kita kepada-Nya akan semakin teguh, kasih kita akan dihidupkan, dan kita akan semakin diilhami oleh Roh-Nya. Jika kita ingin diselamatkan pada akhirnya, maka kita harus belajar pelajaran penyesalan akan dosa dan kerendahan hati di kaki salib. –The Desire of Ages, hal. 83.
“Dengan memandang pada tabiat Kristus, maka engkau akan diubahkan menjadi serupa dengan Dia. Hanya kasih karunia Kristus saja yang dapat mengubahkan hatimu dan kemudian engkau pun akan mencerminkan citra Tuhan Yesus. Tuhan memang telah memanggil kita untuk menjadi seperti Dia: menjadi murni, kudus, dan tidak tercemar. Kita harus memantulkan gambar ilahi.
“Kita boleh berbicara tentang berkat-berkat Roh Kudus, dan berdoa untuk dapat menerimanya; tetapi kecuali bila kita mau dikerjakan oleh Roh Allah, maka Dia menyatakan bahwa kita tidak akan memiliki Dia. Ketika Roh membentuk dan mengubahkan tabiat seturut dengan keserupaan ilahi, maka Dia akan dinyatakan dengan jelas dalam setiap kata yang kita ucapkan dan dalam segala hal yang kita perbuat, menunjukkan kepada dunia bahwa ada perbedaan mencolok antara anak-anak terang dan anak-anak kegelapan. Tuhan ingin kita berdiri teguh untuk iman yang pernah disampaikan kepada orang-orang kudus. Kita harus menyatakan kebenaran dalam kasih. Guru agung kita telah berkata, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Matius 11:29, 30). –Ye Shall Receive Power, hal. 81.