Memandang Kepada Kristus

9 Mei 2022

MEMANDANG KEPADA KRISTUS

Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.” Kolose 1:27, 28.

“Satu kehidupan yang di dalam Kristus ialah kehidupan yang penuh damai. Mungkin tiada kegembiraan yang meluap-luap, namun ada satu pengharapan pasti yang teguh penuh damai. Pengharapanmu bukanlah di dalam dirimu sendiri, melainkan di dalam Kristus. Kelemahanmu dipadukan dengan kekuatanNya, kebodohanmu dengan kebijaksanaanNya, kelemahanmu kepada kekuatanNya yang perkasa itu. Oleh karena itu janganlah engkau bersandar pada dirimu sendiri, atau membiarkan hati memikir-mikirkan diri saja, melainkan pandanglah kepada Kristus. Biarlah pikiran tinggal pada kasihNya, pada keindahan, dan kesempurnaan tabiatNya. Kristus di dalam penyangkalan diriNya, Kristus di dalam kehinaanNya, Kristus di dalam kekudusan dan kesucianNya, Kristus di dalam kasihNya yang tiada taranya — inilah perkara-perkara yang patut direnung-renungkan jiwa. Dengan mengasihi Dia, meniru Dia, dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya, engkau dapat diubahkan menjadi serupa dengan Dia.” –Steps to Christ, hal. 70.
“… Dibutuhkan waktu, untuk mengubah manusia menjadi ilahi, ataupun menurunkan mereka yang telah dibentuk menurut gambar Tuhan menjadi brutal atau setan. Dengan memandang kita diubahkan. Meski telah dibentuk menurut gambar Penciptanya, manusia dapat saja mendidik pikirannya sedemikian rupa sehingga dosa yang dulu dibencinya akan menjadi menyenangkan baginya. Saat dia berhenti berjaga-jaga dan berdoa, berarti dia berhenti menjaga benteng, dan jantung jiwanya…. Perang terus-menerus melawan pikiran duniawi harus dipertahankan; dan kita harus dibantu oleh pengaruh pemurnian kasih karunia Tuhan, yang akan menarik pikiran kepada perkara-perkara yang di atas dan membiasakannya untuk merenungkan hal-hal yang murni dan suci.” –God’s Amazing Grace, hal. 224.

 

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×