Melalui Kebenaran Kristus

30 Oktober 2022

MELALUI KEBENARAN KRISTUS

 

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” 1 Petrus 5:6, 7.

 

“Banyak orang yang merasa bahwa kesalahan dalam tabiat mereka membuat mereka tidak mungkin memenuhi standar yang telah ditetapkan Kristus, tetapi yang harus dilakukan oleh orang-orang seperti itu hanyalah merendahkan diri di setiap langkah di bawah tangan Tuhan yang perkasa. Kristus tidak menilai manusia dari jumlah pekerjaan yang dia lakukan tetapi nilai niat dan semangat di mana pekerjaan itu dilakukan.

“Ketika Dia melihat orang-orang yang berupaya mengangkat beban mereka, mencoba memikulnya dalam kerendahan hati, dengan ketidakpercayaan diri dan dengan bersandar kepada-Nya, maka Dia menambahkannya dengan kesempurnaan dan kecukupan-Nya pada pekerjaan mereka, dan itu diterima oleh Bapa. Kita diterima sebagai yang Kekasih. Cacat-cacat orang berdosa ini ditutupi-Nya oleh kesempurnaan dan kepenuhan Allah Kebenaran kita. Barangsiapa yang dengan niat yang tulus, dan dengan hati yang penuh penyesalan akan dosa, melakukan upaya rendah hati untuk memenuhi tuntutan Allah, akan dipandang oleh Bapa dengan kasih yang lembut dan penuh belas kasihan; Dia menganggap mereka sebagai anak-anak yang taat, dan kebenaran Kristus diperhitungkan kepada mereka.” –Mind, Character, and Personality, jilid 2, hal. 787.

“Melalui jasa-jasa Kristus, melalui kebenaran-Nya, yang oleh iman diperhitungkan kepada kita, kita harus mencapai kesempurnaan tabiat Kristen. Rasul telah menyatakan tentang bagaimana pekerjaan kita sehari-hari hendaknya dilakukan, yakni: ‘dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.’ (Ibrani 12:2). Saat melakukan ini, pikiran kita menjadi lebih jernih dan iman kita menjadi lebih kuat, dan harapan kita pun diteguhkan; kita akan begitu asyik dengan pandangan kemurnian dan keindahan-Nya dan pengorbanan yang telah Dia buat untuk membawa kita ke dalam persetujuan dengan Allah, sehingga kita tidak akan memiliki lagi kecenderungan untuk berbicara tentang keraguan dan keputusasaan.” –Mind, Character, and Personality, jilid 2, hal. 495.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×