Mari Salibkan Diri

MARI SALIBKAN DIRI

“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal.” Mazmur 139:23, 24.

“Semua cacat tabiat berasal dari hati. Kesombongan, keangkuhan, temperamen yang jahat, dan ketamakan berasal dari hati duniawi yang tidak ditempati kasih karunia Kristus.
“Adalah dengan memperbaharui hati, maka kasih karunia Allah dapat bekerja untuk mengubah hidup. Tidak ada perubahan lahiriah belaka yang cukup untuk membawa kita ke dalam keselarasan dengan Allah. Ada banyak orang yang mencoba membaharui diri dengan memperbaiki kebiasaan buruk ini atau kebiasaan buruk itu dan mereka berharap dengan cara ini mereka dapat menjadi orang Kristen, tetapi mereka memulai di tempat yang salah. Pekerjaan pertama kita adalah dengan hati ….
“Alkitab adalah agen agung perubahan tabiat ini. Kristus berdoa, ‘Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.’ (Yohanes 17:17). …
“Janganlah kita mengabaikan diri kita sendiri, tetapi dengan sungguh-sungguh melanjutkan pekerjaan pembaharuan yang harus terjadi dalam hidup kita. Mari kita menyalibkan diri. Kebiasaan tidak suci akan menuntut kekuasaan, tetapi, dalam nama Yesus dan melalui kuasa Yesus, kita dapat menang. Bagi orang-orang yang setiap hari berusaha menjaga hatinya dengan segala ketekunan, janji itu diberikan ‘bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.’ (Roma 8:38, 39).” –God’s Amazing Grace, hal. 223.

Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Bagaimana hati kita dapat dibaharui?
Apakah kita akan berhasil untuk mengalahkan dan membaharui kebiasaan-kebiasaan buruk kita bila kita berusaha dengan kekuatan kita sendiri? Dimanakah pekerjaannya ini seharusnya dimulaikan?
Apakah kita perlu menyalibkan diri dan menyerahkannya kepada Kristus, yang dapat mengubahkan tabiat kita menjadi serupa dengan tabiat-Nya?

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×