Manusia, Agen Moral Yang Bebas

17 Maret 2023

Manusia, Agen Moral yang Bebas

Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. Yohanes 7:17.

Manusia diciptakan sebagai agen moral yang bebas. Seperti penghuni dunia lain, dia harus tunduk pada ujian ketaatan; tetapi dia tidak pernah dibawa ke posisi sedemikian rupa sehingga menyerah pada kejahatan menjadi suatu keharusan. Tidak ada godaan atau cobaan yang diizinkan datang kepadanya yang tidak dapat dia tolak. Tuhan telah membuat persediaan yang begitu banyak sehingga manusia sebenarnya tidak perlu kalah dalam konflik dengan Iblis.

Setan adalah pencetus besar dosa; namun ini tidak membenarkan siapa pun untuk berbuat dosa; karena dia tidak dapat memaksa manusia untuk melakukan kejahatan. Dia hanya dapat menggoda mereka untuk itu, dan membuat dosa terlihat menggoda dan menyenangkan; tetapi dia (Setan) harus menyerahkannya pada kehendak mereka sendiri (manusia) apakah mereka mau melakukannya atau tidak …. Manusia adalah agen moral yang bebas untuk menerima atau menolaknya.

Pertobatan adalah pekerjaan yang paling tidak dihargai. Bukan perkara yang kecil untuk dapat mengubah pikiran duniawi yang mencintai dosa, dan membawanya untuk memahami kasih Kristus yang tak terkatakan, yakni pesona kasih karunia-Nya, dan keagungan Allah, sehingga jiwa akan dijiwai dengan kasih ilahi.

Setiap ketentuan telah dibuat; segala sesuatu dalam rencana Allah telah diatur sedemikian rupa sehingga manusia tidak boleh dibiarkan mengikuti dorongan hatinya sendiri, kepada kekuatannya sendiri yang terbatas, untuk melakukan peperangan melawan kuasa kegelapan dengan kekuatannya sendiri yang terbatas; karena dia pasti akan gagal jika dibiarkan begitu saja.

Sebagai agen moral bebas yang telah ditebus dengan harga tak terhingga, Tuhan memanggilmu untuk menegaskan kebebasanmu, dan menggunakan kekuatan yang diberikan Tuhan sebagai makhluk yang merdeka dari kerajaan surga…. Engkau harus menolak untuk tunduk pada kekuatan si jahat.

Hendaknya tujuan yang sungguh-sungguh dan tidak dapat diubah menguasaimu, dan putuskan dalam kekuatan dan kasih karunia Allah, bahwa mulai saat ini engkau mau hidup untuk Dia, dan bahwa tidak ada pertimbangan duniawi yang dapat membujukmu untuk mengingkari hukum ilahi dari sepuluh perintah itu. –The Faith I Live By, hal. 82

 

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×