Kristus Membela Kita Di Hadapan Si Penuduh Itu
12 November 2022
KRISTUS MEMBELA KITA DI HADAPAN SI PENUDUH ITU
“Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.” 1 Yohanes 2:1.
“Kenyataan bahwa umat Allah yang diakui digambarkan sebagai yang berdiri di hadapan Allah dengan pakaian kotor seharusnya menuntun pada kerendahan hati dan pencarian hati yang dalam dari semua orang yang mengaku nama-Nya. …Tetapi sementara kita harus menyadari keberadaan dosa kita, kita harus mengandalkan Kristus sebagai kebenaran kita, pengudusan kita, dan penebusan kita. Kita tidak dapat menjawab tuduhan Setan terhadap kita. Hanya Kristus yang dapat membuat permohonan yang efektif demi kita. Dia mampu membungkam si penuduh dengan argumen-argumen yang tidak didasarkan pada jasa kita, tetapi pada diri-Nya sendiri.
“Namun kita seharusnya tidak pernah puas dengan kehidupan yang penuh dosa. Keinsafan adalah pemikiran yang harus membangkitkan orang Kristen untuk semangat dan kesungguhan yang lebih besar dalam mengatasi kejahatan, bahwa setiap cacat dalam tabiat, setiap titik di mana mereka gagal memenuhi standar ilahi, adalah pintu terbuka di mana Setan dapat masuk untuk menggoda dan menghancurkan mereka; dan, lebih jauh lagi, bahwa setiap kegagalan dan cacat di pihak mereka memberikan kesempatan kepada si penggoda dan agen-agennya untuk mencela Kristus. Kita harus mengerahkan setiap energi jiwa dalam pekerjaan mengatasi, dan meminta kekuatan kepada Yesus untuk melakukan apa yang tidak dapat kita lakukan sendiri.
“Tidak ada dosa yang perlu ditoleransi pada orang-orang yang mau berjalan dengan Kristus dalam pakaian putih. … Dengan pertobatan dan iman kita dimampukan untuk memberikan kepatuhan pada segala perintah Allah, dan qkan didapati tanpa cela di hadapan-Nya. Orang-orang yang akan mendapat perkenanan Allah sekarang sedang menyelidik jiwa mereka, mengakui dosa-dosa mereka, dan dengan sungguh-sungguh memohon pengampunan melalui Yesus Pembela mereka.” . –Testimony Treasures, jilid 2, hal. 174, 175.