Kristus Masih Menunggu Untuk Mengenakan Pada Kita Jubah Murni Kebenaran-Nya
23 November 2022
KRISTUS MASIH MENUNGGU UNTUK MEMAKAIKAN PADA KITA JUBAH MURNI KEBENARAN-NYA
“Yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: “Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya.” Dan kepada Yosua ia berkata: “Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta.” Zakharia 3:4.
“Orang-orang yang menginginkan kehidupan kekal tidak boleh membiarkan pikiran atau perbuatan yang tidak murni. Jika Kristus menjadi tema perenungan, maka pikiran akan terpisah jauh dari segala hal yang akan menyebabkan ketidakmurnian dalam perbuatan. Pikiran akan diperkuat dengan memikirkan hal-hal yang luhur. Jika dilatih untuk bekerja dalam saluran kesucian dan kekudusan, maka pikiran itu akan menjadi sehat dan bertenaga. Jika dilatih untuk memikirkan tema-tema rohani, maka secara alami pikiran akan mengambil saluran itu. Tetapi ketertarikan pikiran pada hal-hal surgawi ini tidak dapat diperoleh tanpa latihan iman kepada Tuhan, dan ketergantungan yang sungguh-sungguh dan rendah hati kepada-Nya untuk mendapat kekuatan dan rahmat yang akan cukup untuk segala keadaan darurat.
“Persediaan yang cukup telah dibuat untuk semua orang yang dengan tulus, sungguh-sungguh, dan penuh perhatian sedang melakukan pekerjaan menyempurnakan kekudusan dalam takut akan Allah. Kekuatan dan kasih karunia telah disediakan melalui Kristus, untuk dibawa oleh para malaikat yang melayani kepada ahli waris keselamatan. Tidak ada seorang pun yang terlalu rendah, atau terlalu rusak dan keji, sehingga mereka tidak dapat menemukan di dalam Yesus, yang telah mati untuk mereka, kekuatan dan kemurnian dan kebenaran, jika saja mereka mau menyingkirkan dosa-dosa mereka, berbalik dari kesalahan mereka, dan dengan sepenuh hati mencari Tuhan yang hidup. Dia sedang menunggu untuk dapat menanggalkan pakaian mereka yang ternoda, tercemar oleh dosa, dan mengenakan jubah murni kebenaran-Nya kepada mereka, untuk meminta mereka hidup dan tidak mati.” . –Christian Temperance and Bible Hygiene, hal. 138, 140.