Kita Bisa, Dan Harus Melawannya
21 April 2022
KITA BISA, DAN HARUS MELAWANNYA
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” 1 Petrus 5:8, 9.
Bilamana merasakan kekuatan godaan yang mengerikan, dan besarnya penarikan keinginan yang mengarah pada pemanjaan, banyak orang tenggelam dalam keputusasaan, berseru, ‘Saya tidak dapat melawan kejahatan.’ Katakan padanya bahwa dia bisa, bahwa dia harus melawannya. Dia mungkin telah dikalahkan lagi dan lagi, tetapi tidak harus selalu demikian. Dia lemah dalam kekuatan moral, dikendalikan oleh kebiasaan hidup yang penuh dosa. Janji dan resolusinya seperti tali pasir. Pengetahuan tentang janjinya yang diingkari dan ikrar yang tidak dapat ditepatinya melemahkan keyakinannya pada ketulusannya sendiri, dan menyebabkan dia merasa bahwa Tuhan tidak dapat menerima dia atau bekerja dengan usahanya. Tapi dia tidak perlu putus asa.
“Orang-orang yang menaruh kepercayaan mereka kepada Kristus tidak boleh terus diperbudak oleh kebiasaan atau kecenderungan turun-temurun atau yang dibiasakan. Gantinya dibelenggu oleh sifat alamiah yang lebih rendah, mereka harus menguasai setiap selera dan nafsu mereka. Tuhan tidak akan membiarkan kita untuk berperang melawan kejahatan dengan kekuatan kita sendiri yang terbatas. Apapun yang mungkin menjadi sifat warisan atau kecenderungan kita untuk berbuat salah, kita dapat mengatasinya melalui kuasa yang siap Dia berikan.” –Temperance, hal. 111, 112.
“Sungguh sempurna tabiat yang harus dimiliki manusia yang mau menjadi murid Kristus sehingga orang kafir mengatakan bahwa tidak mungkin bagi manusia untuk mencapainya. Tetapi tanpa dikurangkan, satu standar harus disajikan oleh semua orang yang mengaku sebagai anak-anak Tuhan. Orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa bantuan surgawi disediakan bagi semua orang yang mencarinya dengan iman. Setiap persediaan telah dibuat demi setiap jiwa yang mau berusaha untuk mengambil bagian dalam kodrat ilahi dan menjadi sempurna di dalam Yesus Kristus. Setiap cacat harus dikenali dan disingkirkan dari tabiat dengan keputusan yang teguh.” –In Heavenly Places, hal. 201.