Kesedihan Karena Dosa

1 Mei 2023

Kesedihan Karena Dosa

Bertobatlah karena itu, dan bertobatlah, agar dosa-dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu penyegaran (kelegaan)… Kisah 3:19, 20.

Syarat untuk mendapatkan kasih karunia Tuhan itu sederhana, adil, dan masuk akal. Tuhan tidak meminta kita untuk melakukan sesuatu yang menyedihkan agar kita dapat memperoleh pengampunan dosa. Kita tidak perlu melakukan pengembaraan yang panjang dan melelahkan, atau melakukan penebusan dosa yang menyakitkan, untuk menyerahkan jiwa kita kepada Tuhan di surga atau untuk menebus pelanggaran kita; tetapi, barangsiapa yang mengakui dan meninggalkan dosanya akan disayangi.

Pertobatan mencakup kesedihan karena dosa, dan berpaling darinya. Kita tidak akan dapat meninggalkan dosa kecuali kita melihat keberdosaannya; sampai kita telah berpaling darinya di dalam hati kita, maka tidak akan ada perubahan nyata dalam hidup kita.

Satu pancaran kemuliaan Allah, satu pancaran kemurnian Kristus, yang menembus jiwa, akan membuat setiap noda kekotoran menjadi jelas, dan menyingkapkan noda dan cacat pada tabit manusia. Pancaran kemuliaan itu juga akan membuat keinginan yang tidak suci menjadi terlihat jelas, demikian juga ketidaksetiaan hati, dan kenajisan bibir. Tindakan ketidaksetiaan orang berdosa dalam membatalkan hukum Allah, akan terlihat oleh penglihatannya, dan rohnya akan digerakkan dan akan merasakan penyesalan akan dosa di bawah pengaruh Roh Allah yang memeriksa dan menyelidiki itu.

Air mata orang yang bertobat hanyalah tetesan air hujan yang mendahului sinar matahari kekudusan. Kesedihan ini menandakan kegembiraan yang akan menjadi mata air hidup dalam jiwa. “Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu,”; “dan Aku tidak akan menyebabkan kemarahan-Ku jatuh ke atasmu: karena Aku penuh belas kasihan, demikianlah firman Tuhan.” Yeremia 3:13, 12 KJV. “Kepada mereka yang berdukacita di Sion,” Dia telah menetapkan untuk memberikan “(keindahan) perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta (kegembiraan) ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar.” Yesaya 61:3. –The Faith I Live By, hal. 127.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×