KERAJINAN VS. KEMALASAN
PELAJARAN SEKOLAH SABAT TAHUN 2023 KWARTAL PERTAMA “KEINGINAN ROH VS. KEINGINAN DAGING“
11
Sabat, 18 Maret 2023
Kerajinan vs. Kemalasan
“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” Roma 12:11.
“Ingatlah bahwa dalam kedudukan apa pun yang engkau layani, engkau sedang mengungkapkan motif, dan mengembangkan tabiat. Apapun pekerjaanmu, lakukanlah dengan ketelitian, dan dengan kerajinan serta ketekunan; dan hindarilah kecenderungan untuk hanya mencari tugas yang mudah-mudah saja.” –The Ministry of Healing, hal. 499.
MINGGU
KELAMBANAN
- Apakah pendapat orang Tesalonika tentang kedatangan Yesus yang kedua kali?
- Tesalonika 3:11-13 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. 12Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri. 13Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.
“Ketika bekerja di Tesalonika, Paulus telah membahas sepenuhnya pokok bahasan tentang tanda-tanda zaman, menunjukkan peristiwa-peristiwa apa yang akan terjadi sebelum Kedatangan Anak Manusia di awan-awan di langit, sehingga menurutnya tidak perlu lagi menulis panjang lebar. mengenai pelajaran ini. Dia, bagaimanapun, dengan jelas telah merujuk pada ajaran yang telah disampaikannya sebelumnya. ‘Tetapi tentang zaman dan masa,’ katanya, ‘tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman–maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan,’ 1 Tesalonika 5:1-3.” –The Acts of the Apostles, hal. 259.
SENIN
- Orang-orang seperti apakah yang telah datang ke gereja? Apakah yang ditulis rasul Paulus untuk orang-orang yang tidak mau bekerja?
- Tesalonika 3:5-10 Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus. 6Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami. 7Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, 8dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu. 9Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. 10Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
Amsal 10:4 Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.
“Rasul itu merasa bahwa ia mempunyai pertanggunganjawab yang sedemikian besar untuk keselamatan rohani dari orang-orang yang bertobat di bawah pekerjaannya. Kerinduannya bagi mereka ialah agar mereka boleh bertambah-tambah dalam pengetahuan satu-satunya akan Allah yang benar, dan akan Yesus Kristus, yang telah diutus-Nya. Sering dalam pelayanannya ia bertemu dengan rombongan kecil dari pria dan wanita yang mengasihi Yesus, dan mengajak mereka menundukkan kepala mereka di dalam doa, untuk memohon kepada Allah untuk mengajar mereka tentang bagaimana caranya mempertahankan suatu kehidupan yang dihubungkan dengan Dia. Sering ia berembuk dengan mereka mengenai metode yang terbaik untuk membagi-bagikan terang kebenaran Injil kepada orang-orang lain. Dan sering, bila dipisahkan dari mereka untuk siapa ia telah bekerja, ia memohon kepada Allah untuk menjaga mereka dari kejahatan dan menolong mereka untuk menjadi misionaris-misionaris yang sungguh-sungguh dan aktif.” –The Acts of the Apostles, hal. 262.
SELASA
- Melihat adanya beberapa orang Tesalonika yang tidak mau bekerja untuk kepentingan orang lain, maka apakah yang dikatakan rasul Paulus tentang cara menangani mereka?
- Tesalonika 3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
“‘Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang. Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang. Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.’ (1 Tesalonika 5:14-18) …
“Orang-orang percaya di Tesalonika sangat terganggu oleh orang-orang yang datang kepada mereka dengan buah pikiran dan doktrin yang fanatik. “Ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.” (2 Tesalonika 3:11) Jemaat itu sebenarnya sudah diorganisasikan dengan baik, dan pegawai-pegawai telah ditentukan untuk berperan sebagai pendeta-pendeta juga diaken-diaken. Tetapi ada beberapa orang, yang suka akan jalan mereka sendiri dan bersikap tidak sabar, yang enggan untuk lebih tunduk kepada orang-orang yang telah ditentukan memegang kedudukan dan kewenangan dalam jemaat. Mereka menuntut bukan saja hak pendapat pribadi, tetapi mereka juga mendesakkan pandangan mereka sendiri kepada jemaat. Memandang akan hal ini, Paulus menarik perhatian orang-orang Tesalonika kepada perasaan segan dan hormat yang harus ditunjukkan kepada orang-orang yang telah dipilih untuk menduduki jabatan kewenangan dalam jemaat.” –The Acts of the Apostles, hal. 263, 261.
RABU
TANGGUNG JAWAB PRIBADI
- Apa yang dia tulis tentang beberapa orang yang tidak mau mengurus tanggung jawab pribadi mereka?
2 Timotius 2:15 Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
2 Tesalonika 3:12-15 Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri. 13Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik. 14Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu, 15tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara.
“Pekerjaan orang-orang percaya telah diberikan kepada mereka oleh Allah. Oleh kesetiaan mereka pada kebenaran mereka harus memberikan kepada orang-orang lain terang yang mereka telah terima. Rasul itu meminta kepada mereka untuk tidak menjadi lelah dalam berbuat baik, dan menunjukkan kepada mereka teladannya sendiri tentang kerajinan dalam perkara-perkara rohani sementara bekerja dengan semangat yang tidak mengenal jerih lelah dalam pekerjaan Kristus. la mempersalahkan mereka yang telah memberikan diri sendiri kepada kegiatan yang lamban dan tidak bertujuan, dan menunjukkan bahwa “mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.” la juga memerintahkan kepada sidang untuk memisahkan persekutuan mereka dengan seseorang yang terus-menerus tidak mengindahkan petunjuk yang diberikan oleh hamba-hamba Allah. “Tetapi,” ia menambahkan, “janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegurlah dia sebagai seorang saudara.” (2 Tesalonika 3:12-15).” –The Acts of the Apostles, hal. 267.
KAMIS
- Apa yang dia katakan tentang orang-orang yang sedang mengerjakan pekerjaan memberitakan Injil? Namun demikian, apa yang dia lakukan secara pribadi dalam hal itu?
1 Korintus 9:13-18 Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? 14Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu. 15Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satupun dari hak-hak itu. Aku tidak menulis semuanya ini, supaya akupun diperlakukan juga demikian. Sebab aku lebih suka mati dari pada … ! Sungguh, kemegahanku tidak dapat ditiadakan siapapun juga! 16Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. 17Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. 18Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
Kisah 18:3 Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.
“Orang Kristen yang berjaga-jaga adalah orang Kristen yang bekerja, dan berusaha dengan rajin untuk melakukan segala perkara dalam kuasanya demi kemajuan Injil. Sementara kasih akan Penebusnya bertambah-tambah, demikian juga halnya dengan kasihnya kepada sesama manusia. Ia mengalami pencobaan yang keras, sebagaimana yang telah dialami oleh Tuhannya; tetapi ia tidak membiarkan kesusahan apapun memasamkan mukanya atau merusakkan ketenangan pikirannya. Ia mengetahui bahwa segala pencobaan, kalau dipikul dengan baik, akan menghaluskan dan menyucikan dia, dan membawa dia ke dalam persekutuan yang erat dengan Kristus. Mereka yang mengambil bagian dari penderitaan Kristus akan juga mengambil bagian dari penghiburan-Nya dan akhirnya mendapat bagian bersama-Nya dalam kemuliaan-Nya. …
“‘Karena kami tidak pernah bermulut manis–hal itu kamu ketahui–dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi–Allah adalah saksi– juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya. Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.’ (1 Tesalonika 2:5-8).” –The Acts of the Apostles, hal. 261, 256.
JUMAT
- Bagaimana Paulus dan Barnabas mengetahui bahwa Allah telah memilih mereka untuk melayani orang-orang bukan Yahudi?
Kisah 13:2, 3, 5, 42, 45, 46 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” 3Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.…. 5Mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi…. 42Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya. …. 45Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. 46Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
“Tuhan berkomunikasi dengan para nabi dan guru yang saleh di jemaat di Antiokhia. ‘Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’ Kisah 13:2. Oleh karena itu, para rasul ini dipersembahkan kepada Tuhan dengan cara yang paling khidmat melalui puasa dan doa serta penumpangan tangan; dan mereka diutus ke ladang kerja mereka di antara orang bukan Yahudi.
“Baik Paulus maupun Barnabas telah bekerja sebagai pelayan Kristus, dan Allah telah memberkati upaya mereka dengan berlimpah, tetapi tidak satu pun dari mereka yang sebelumnya secara resmi ditahbiskan untuk pelayanan Injil melalui doa dan penumpangan tangan. Mereka sekarang diberi wewenang oleh jemaat, tidak hanya untuk mengajarkan kebenaran tetapi juga untuk membaptis dan mengorganisir jemaat-jemaat, dan diberi otoritas gerejawi secara penuh. Ini adalah era penting bagi jemaat. Meskipun tembok pemisah antara orang Yahudi dan orang bukan Yahudi telah diruntuhkan oleh kematian Kristus, namun untuk membiarkan orang bukan Yahudi masuk ke dalam hak penuh Injil, masih ada tabir, yang belum dilenyapkan dari mata banyak orang Yahudi yang percaya, dan mereka tidak dapat dengan jelas mereka pahami sampai akhir tentang apa yang telah dihapuskan oleh Anak Allah. Pekerjaan itu sekarang akan dijalankan dengan penuh semangat di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, dan akan menghasilkan penguatan jemaat dengan pengumpulan jiwa-jiwa dalam jumlah yang besar.” –The Story of Redemption, hal. 303.
SABAT
- Apa yang Paulus dan rekan-rekannya alami di tempat-tempat di mana mereka melakukan perjalanan misionaris mereka yang kedua dan ketiga?
Kisah 16:21-23; 17:22, 23; 20:17, 35 dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Roma tidak boleh menerimanya atau menurutinya.” 22Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka. 23Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. …. 17:22Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: “Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. 23Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: KEPADA ALLAH YANG TIDAK DIKENAL. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.…. 20:17Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus…. 35Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.
“Sesudah menggunakan beberapa waktu lamanya dalam pelayanan di Antiokhia, Paulus menganjurkan kepada teman sekerjanya bahwa mereka harus memulai perjalanan misionaris lanjutan. ‘Baiklah kita kembali’ ia berkata kepada Bamabas ‘kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan mereka.’ (Kisah 15:36).
Baik Paulus maupun Bamabas mempunyai suatu perhatian yang lemah lembut terhadap mereka yang baru-baru ini telah menerima pekabaran Injil di bawah pelayanan mereka, dan mereka rindu untuk melihat mereka lagi. Kecemasan Paulus ini tidak pernah hilang. Sedangkan bila dalam ladang yang jauh, jauh dari pemandangan pekerjaannya yang lebih dulu, ia meneruskan untuk menanggung di hatinya beban untuk mendesak orang-orang yang bertobat ini untuk tinggal setia, ‘menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.’ 2 Korintus 7:1. Dengan setia ia mencoba menolong mereka menjadi orang yang dipercaya, menjadi orang Kristen yang bertumbuh, kuat dalam kepercayaan, rajin dalam semangat, dan sepenuh hati dalam penyerahan mereka kepada Allah dan kepada pekerjaan memajukan kerajaan-Nya.” –The Acts of the Apostles, hal. 201.
UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN
“Orang Yunani di pesisir adalah pedagang yang gigih. Mereka telah mendidik diri mereka sendiri untuk praktik yang ketat dalam kesepakatan, dan telah menjadi percaya bahwa keuntungan-keuntungan adalah kesalehan, dan bahwa kemampuan untuk memperoleh keuntungan, baik dengan cara yang baik atau buruk, adalah alasan mengapa mereka harus dihormati. Paulus mengenal praktik mereka ini, dan dia tidak mau memberi mereka kesempatan untuk mengatakan bahwa dia dan rekan sekerjanya telah berkhotbah untuk sekedar mendapat upah oleh pemberitaan Injil.
“Meskipun sangat tepat baginya untuk didukung dengan cara ini (karena ‘seorang pekerja memang layak menerima upah dari apa yang dikerjakannya’), namun dia melihat bahwa jika dia [melakukannya], maka pengaruhnya terhadap sesama pekerja dan orang-orang yang kepadanya dia telah berkhotbah tidak akan menjadi yang terbaik. Paulus takut bahwa jika dia hidup dengan sekedar upah dari memberitakan Injil, maka dia akan dicurigai memiliki motif yang mementingkan diri dalam melakukannya…. Dia harus menunjukkan bahwa dia bersedia melakukan pekerjaan-pekerjaan sehari-hari yang bermanfaat. Dia tidak akan memberikan alasan apa pun untuk mencemarkan pekerjaan Injil dengan mengaitkan motif mementingkan diri kepada orang-orang yang mengkhotbahkan firman. Ia tidak akan memberikan kesempatan kepada orang-orang Yunani yang gigih itu untuk merusak pengaruh hamba-hamba Allah.
“Paulus bernalar, bagaimana agar dia dapat mengajarkan perintah-perintah, yang menghendaki dia untuk mengasihi Allah dengan hati, dan jiwa, dan kekuatan, dan pikiran, dan sesamanya seperti dirinya sendiri, jika saja dia memberikan satu saja alasan untuk orang lain berpikir bahwa dia mencintai dirinya sendiri lebih dari sesamanya atau Allahnya, bahwa dia mengikuti kebiasaan orang Yunani, untuk berdagang secara rajin pada jabatannya demi keuntungan semata, maka ia akan bertentangan dengan asas-asas Injil. Bagaimana dia bisa memimpin orang-orang kepada Kristus, jika dia justru menjadi orang yang kelihatannya mengambil semua yang dia bisa dari mereka? Paulus memutuskan bahwa dia tidak akan memberikan kesempatan kepada para pedagang uang yang gigih, kritis, dan tidak bermoral ini untuk mengira bahwa hamba-hamba Allah itu hanya sekedar bekerja dengan rajin dan mengikuti metode yang tidak jujur seperti mereka.” –This Day with God, hal. 214.
* * *