11 Juni 2022

KELEMAH-LEMBUTAN

“Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” Matius 5:5.

“Buah pengudusan yang paling berharga adalah karunia kelemahlembutan. Ketika karunia ini memimpin dalam jiwa, watak akan dibentuk oleh pengaruhnya. Akan terdapat penantian terus-menerus kepada Tuhan dan penyerahan kehendak kepada-Nya.” –Counsels for the Church, hal. 51.
“Kelemahlembutan adalah karunia yang berharga, ia rela menderita dalam diam, rela menanggung segala ujian. Kelemahlembutan adalah kesabaran dan bekerja keras untuk bahagia dalam segala keadaan. Kelemahlembutan selalu bersyukur dan membuat lagu kebahagiaan tersendiri, membuat melodi di hati bagi Tuhan. Kelemahlembutan akan sanggup menanggung kekecewaan dan kesalahan, dan tidak akan membalas. Kelemahlembutan bukanlah untuk diam dan cemberut. Sebuah temperamen murung adalah kebalikan dari kelemahlembutan; karena ini hanya melukai dan memberikan rasa sakit kepada orang lain, dan tidak mengambil kesenangan untuk dirinya sendiri.” –Testimony Treasures, jilid 3, hal. 48.
“Kesukaran yang akan kita hadapi dapat berkurang oleh kelemahlembutan yang tersembunyi di dalam Kristus. Jika kita memiliki kerendahan hati Tuhan kita, kita akan terbebas dari sifat lalai, ingkar, dan sakit hati, yang ke dalamnya kita terjerumus tiap hari, dan tabiat-tabiat itu akan berhenti mendatangkan kegelapan atas jiwa. Bukti yang tertinggi dari ketinggian budi di dalam Kekristenan ialah pengendalian diri. Orang yang ada di bawah kejahatan dan kebengisan gagal memiliki sifat tenang dan roh yang penuh kepercayaan serta merampok Tuhan dari hak-Nya untuk menyatakan di dalamnya kesempurnaan tabiat-Nya. Kerendahan hati itu adalah kekuatan yang memberi kemenangan kepada pengikut-pengikut Kristus; itu adalah tanda hubungan mereka dengan istana surga.” –The Desire of Ages, hal. 301.