Kehadiran Yang Misterius dan Lembut

17 Februari 2023

Kehadiran yang Misterius dan Lembut

Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Yohanes 3:8.

Kebesaran Allah bagi kita tidak dapat terpahami. “Takhta-Nya di surga” (Mazmur 11:4); namun oleh Roh-Nya Ia dapat hadir di manapun. Dia mengenal dan memperhatikan semua karya cipta tangan-Nya….
Dia adalah Pencipta segala sesuatu … yang menciptakan jiwa manusia, dengan kemampuannya untuk mengetahui dan mengasihi. Dan Dia tidak akan membiarkan keperluan jiwa tanpa terpuaskan. Tidak ada prinsip yang tidak berwujud, tidak ada perhubungan yang semu atau sekedar kesenangan dunia belaka, yang dapat memuaskan kebutuhan dan kerinduan manusia dalam hidup yang bergumul dengan dosa, kesedihan, dan rasa sakit di bumi ini. Tidaklah cukup untuk percaya pada hukum dan kekuatan, pada hal-hal yang tidak memiliki belas kasihan, dan tidak pernah mendengar teriakan minta tolong kita. Kita perlu tahu tentang lengan mahakuasa yang akan menopang kita, tentang Sahabat tak terbatas yang mengasihani kita. Kita perlu menggenggam tangan yang hangat, percaya pada hati yang penuh kelembutan. Dan demikian pula Allah telah menyatakan diri-Nya di dalam Firman-Nya.
Hal-hal rohani dapat dilihat secara rohani. Pikiran duniawi tidak dapat memahami misteri-misteri ini…. Orang-orang pintar duniawi telah mencoba untuk menjelaskan prinsip-prinsip ilmiah tentang pengaruh Roh Allah pada hati manusia. Namun, kemajuan terkecil sekalipun ke arah ini justru akan membawa jiwa ke dalam labirin skeptisisme keragu-raguan dan ketidakpercayaan. Agama Alkitab bagai misteri kesalehan; tidak ada pikiran manusia yang sanggup memahaminya sepenuhnya, dan itu bahkan sama sekali tidak dapat dipahami oleh hati yang belum lahir baru.
Sifat Roh Kudus adalah misteri. Manusia tidak dapat menjelaskannya, karena Allah memang belum sepenuhnya mengungkapkannya kepada mereka. Orang-orang yang memiliki pandangan aneh dapat saja berupaya menyatukan bagian-bagian Kitab Suci dan membuat konstruksi pemahaman manusia di atasnya; tetapi penerimaan pandangan-pandangan ini tidak akan memperkuat gereja. Mengenai misteri semacam itu, yang terlalu dalam untuk dapat dipahami manusia, maka diam itu emas.. – The Faith I Live By, hal. 54.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×