KEDERMAWANAN VS. KETAMAKAN

PELAJARAN SEKOLAH SABAT TAHUN 2023 KWARTAL PERTAMA “KEINGINAN ROH VS. KEINGINAN DAGING”

PELAJARAN 7

Sabat, 18 Februari 2023

Kedermawanan vs. Ketamakan

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:16.

“Tetapi sia-sia impian manusia akan kemajuan, sia-sia semua upaya untuk mengangkat umat manusia, jika mereka mengabaikan satu-satunya Sumber harapan dan pertolongan bagi umat manusia yang telah jatuh.” –Steps to Christ, hal. 21.

MINGGU SATU SIFAT ILAHI

  1. Mengapa tampaknya kesabaran seolah tidak terlalu dibutuhkan selama masa para rasul? Disebut apakah tahap periode jemaat pada masa ini?

Kisah 4:32-35 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 33Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. 34Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 35dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.

Wahyu 2:1 “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.

“Catatan menyatakan, ‘Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka,’ dan itu menceritakan bagaimana keperluan itu dipenuhi. Di antara orang-orang percaya yang mempunyai uang dan harta mereka dengan senang hati mengorbankannya untuk memenuhi keadaan darurat. Setelah menjual rumah dan tanah mereka, mereka membawa uang itu dan meletakkannya di kaki rasul-rasul lalu dibagi-bagikan kepada tiap-tiap orang sesuai dengan keperluannya.

 

“Kedermawanan di pihak orang-orang percaya adalah hasil dari kecurahan Roh Kudus. Orang-orang yang bertobat kepada Injil adalah menjadi ‘satu hati dan satu jiwa.’ Satu ketertarikan yang seirama mengendalikan mereka—yakni pada kemajuan dari tugas yang dipercayakan kepada mereka; dan sifat loba atau ketamakan tidaklah mempunyai tempat dalam kehidupan mereka. Kasih mereka untuk saudara-saudara mereka dan pekerjaan yang telah mereka dukung, adalah lebih besar daripada kasih mereka akan uang dan harta benda mereka. Pekerjaan mereka menyaksikan bahwa mereka memperhitungkan jiwa manusia sebagai yang lebih tinggi nilainya daripada segala kekayaan duniawi.” –The Acts of the Apostles, hal. 70.

SENIN

  1. Siapakah Barnabas, dan apa yang dia lakukan untuk jemaat Kristen mula-mula?

Kisah 4:36, 37 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. 37Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

“Uang, waktu, pengaruh—yakni segala pemberian yang telah mereka terima dari tangan Allah, mereka nilai sebagai suatu alat untuk memajukan pekerjaan Injil.” –The Acts of the Apostles, hal. 71.

SELASA

BERSEKONGKOL DALAM KESALAHAN

  1. Ketika Ananias dan Safira melihat bahwa orang-orang yang menjual harta benda mereka dan membagi-bagikan hasilnya kepada barangsiapa yang paling membutuhkan, menjadi terhormat, maka apakah yang mereka lakukan? Apakah yang menggerakkan hati mereka?

Kisah 5:1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.

Pengkhotbah 5:3, 4 Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu 4Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.

Ulangan 23:21 “Apabila engkau bernazar kepada TUHAN, Allahmu, janganlah engkau menunda-nunda memenuhinya, sebab tentulah TUHAN, Allahmu, akan menuntutnya dari padamu, sehingga hal itu menjadi dosa bagimu.”

“Tetapi mereka melihat bahwa orang-orang yang memberikan harta miliknya untuk mencukupi keperluan saudara-saudara mereka yang lebih miskin, dihormati di antara orang-orang percaya; dan mereka malu bila saja saudara-saudaranya mengetahui bahwa jiwa mereka yang cinta diri sendiri merasa iri terhadap sesuatu yang mereka telah serahkan dengan sungguh-sungguh kepada Allah, mereka mengambil keputusan untuk menjual harta mereka dan pura-pura memberikan segala penghasilan ke dalam dana umum, tetapi sebenarnya hendak menahan sebagian besarnya untuk mereka sendiri. Dengan demikian mereka dapat menjamin penghidupan mereka dari simpanan umum itu dan pada waktu yang sama bisa mendapat penghormatan yang tinggi dari saudara-saudara mereka…. Tetapi bila hati telah digerakkan oleh pengaruh Roh Kudus, dan suatu janji telah diadakan untuk memberi suatu jumlah yang tertentu, maka seorang yang telah berjanji itu tidak lagi mempunyai hak untuk bagian yang telah diserahkan itu. Janji seperti ini yang diadakan kepada manusia akan dipandang sebagai sesuatu yang mengikat; tidakkah itu lebih mengikat lagi bila diadakan kepada Allah? Apakah perjanjian-perjanjian yang telah diuji dalam pengadilan angan-angan hati nurani, adalah kurang mengikat daripada perjanjian tertulis yang dibuat oleh manusia?” –The Acts of the Apostles, hal. 72, 74.

“Bagaimana dengan jemaat yang mula-mula? Ananias dan Safira telah menggabungkan diri mereka dengan para murid. Simon Magus telah dibaptis…. Yudas Iskariot telah terhitung diantara para rasul. Penebus tidak ingin kehilangan satu jiwa pun; Pengalamannya dengan Yudas telah dicatat untuk menunjukkan betapa panjang kesabaran-Nya terhadap sifat manusia yang jahat; dan Dia meminta kita untuk juga menyatakan kesabaran ini sebagaimana Dia.” –Christ’s Object Lessons, hal. 72.

RABU

  1. Perasaan apa yang menyelimuti Ananias ketika dia melihat begitu banyaknya uang dari hasil penjualan mereka? Mengapa istrinya setuju untuk berbohong kepada para rasul?

Kisah 5:2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Pengkhotbah 5:5 Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?

“Sesudah itu, Ananias dan Safira malah mendukakan Roh Kudus oleh menyerah kepada perasaan ketamakan. Mereka mulai menyesali perjanjian yang telah mereka buat dan tidak lama kemudian hilanglah pengaruh yang manis dari berkat yang telah menghangatkan hati mereka dengan kerinduan untuk melakukan perkara-perkara yang besar demi pekerjaan Kristus. Mereka mulai berpikir bahwa mereka telah terlalu tergesa-gesa, sehingga mereka harus mempertimbangkan kembali keputusan mereka itu. Mereka membicarakan kembali persoalan itu, dan mengambil keputusan untuk tidak memenuhi perjanjian mereka.” –The Acts of the Apostles, hal. 72.

“Ananias dan istrinya Safira memiliki hak istimewa untuk mendengar Injil yang diberitakan oleh para rasul…. Sementara berada di bawah pengaruh langsung Roh Tuhan, mereka pun membuat janji untuk memberikan beberapa bidang tanah mereka kepada Tuhan; tetapi ketika mereka tidak lagi berada di bawah pengaruh surgawi ini, kesan itu menjadi kurang kuat, dan mereka mulai mempertanyakannya dan mundur dari menepati janji yang telah mereka buat sendiri…. Pertama-tama mereka telah memanjakan ketamakan; kemudian, rasa malu karena takut bila saudara-saudara mereka tahu bahwa jiwa egois mereka sesungguhnya membenci apa yang telah mereka dedikasikan dan ikrarkan dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan, maka kecurangan pun mereka lakukan.” –Testimonies for the Church, jilid 4, hal. 463.

KAMIS

  1. Mengapa Ananias tidak menyadari bahwa usahanya untuk menipu para rasul dapat berakibat fatal?

Kisah 5:3-6 Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? 4Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” 5Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. 6Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.

Ibrani 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Yeremia 17:10 Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.

“Tetapi Allah membenci kepura-puraan dan kepalsuan. Ananias dan Safira menjalankan penipuan itu dalam perbuatan mereka kepada Allah; mereka berupaya mendustai Roh Kudus, dan dosa mereka diganjar dengan hukuman yang cepat dan ngeri. Ketika Ananias datang dengan membawa persembahannya, Petrus berkata: ‘Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus, dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu dan setelah dijual, bukankah hasil-hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu. Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.’ (Kisah 5:3, 4).

“Tidak ada pengaruh yang memaksa yang ditanggungkan ke atas Ananias untuk memaksa dia untuk mengorbankan harta miliknya demi kebaikan umum. Ia telah berbuat karena pilihannya sendiri. Tetapi dalam upayanya yang mencoba menipu murid-murid-Nya, ia sudah berdusta kepada Yang Mahakuasa.” –The Acts of the Apostles, hal. 72, 73.

JUMAT

  1. Bagaimana seharusnya tanggapan Safira ketika Rasul Petrus menanyakan kepadanya tentang harga penjualan tanah itu? Mengapa ketidakjujuran pasangan ini dihukum begitu berat dan segera?

Kisah 5:7-11 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. 8Kata Petrus kepadanya: “Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?” Jawab perempuan itu: “Betul sekian.” 9Kata Petrus: “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.” 10Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. 11Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.

“Hikmat Ilahi yang tak terbatas menunjukkan tanda bahwa pernyataan murka Allah adalah diperlukan untuk menjaga jemaat yang baru itu dari kehilangan semangat. Jumlah mereka dengan cepat sedang bertambah. Jemaat akan terancam jika dalam pertambahan yang cepat akan orang-orang percaya, adalah dari orang-orang yang sambil mengaku menyembah Allah, namun sebenarnya sedang memuja Mamon. Pehukuman ini membuktikan bahwa manusia tidak dapat menipu Allah, dan menyatakan bahwa Ia mengetahui dosa-dosa yang tersembunyi dalam hati, dan bahwa Ia tidak dapat diolok-olok. Hal itu ditentukan sebagai amaran kepada jemaat, untuk memimpin mereka menjauhkan kepura-puraan dan kemunafikan dan berjaga-jaga dari perbuatan merampok kepunyaan Allah…. Teladan dari kebencian Allah akan ketamakan, penipuan dan kepura-puraan itu, telah diberikan sebagai tanda bahaya. Ketamakanlah yang mula-mula dimanjakan Ananias dan Safira. Keinginan untuk menahan bagi diri sendiri sebagian dari apa yang mereka telah janjikan kepada Tuhan, telah memimpin mereka kepada penipuan dan kepura-puraan ataupun kemunafikan itu….

“Dalam kasus Ananias dan Safira, dosa penipuan terhadap Allah telah dihukum dengan cepatnya. Dosa yang sama sering terulang kemudian dalam sejarah jemaat kita dan dilakukan oleh banyak orang di zaman kita. Tetapi meskipun hal itu tidaklah selalu disertai dengan pernyataan yang dapat dilihat dari ketidaksenangan Allah, namun perilaku itu tetap saja tidak berkurang kengeriannya pada pemandangan-Nya sekarang daripada zaman rasul-rasul. Amaran itu telah diberikan; Allah dengan jelas telah menyatakan kebencian terhadap dosa ini; dan semua orang yang menyerahkan diri mereka kepada kepura-puraan dan ketamakan, dapat dipastikan bahwa mereka sedang membinasakan jiwa mereka sendiri.” –The Acts of the Apostles, hal. 73, 74, 76.

SABAT

  1. Bagaimana kita dapat meniru teladan Barnabas?

Amsal 11:25 Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

2 Korintus 9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

“Banyak orang yang menggunakan uang dengan borosnya dalam pemuasan diri sendiri. Pria dan wanita lebih mempertimbangkan kesenangan mereka sendiri dan memuaskan citarasa mereka sendiri, sementara mereka membawa kepada Allah suatu persembahan yang tidak rela dan terpaksa. Mereka lupa bahwa Allah pada suatu hari akan menuntut suatu perhitungan yang tepat tentang bagaimana kekayaan-Nya telah digunakan, dan Ia tidak akan menerima lagi jumlah yang tidak sesuai sama sekali, yang mereka berikan ke dalam perbendaharaan-Nya, sebagaimana persembahan Ananias dan Safira.” –The Acts of the Apostles, hal. 75.

“Dunia tidak memiliki hak untuk meragukan kebenaran kekristenan karena adanya anggota yang nampaknya tidak layak di dalam jemaat, demikian pula orang Kristen tidak boleh berkecil hati karena saudara-saudara yang palsu ini.” –Christ’s Object Lessons, hal. 72.

“Kita masing-masing memiliki kasus yang sedang mengantri di pengadilan surgawi. Akankah perbuatan kita menyeimbangkan bukti yang melawan kita? Kasus Ananias dan Safira merupakan contoh kasus yang paling parah. Dalam menahan sebagian dari sejumlah harga yang sebenarnya, mereka menunjukkan bahwa mereka telah mendustai Roh Kudus. Rasa bersalah juga akan menimpa tiap-tiap individu yang berbuat pelanggaran serupa.” –Counsels on Stewardship, hal. 315.

* * *

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×