Kebodohan Rohani Sedang Merajalela

KEBODOHAN ROHANI SEDANG MERAJALELA

“Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku.” Yehezkiel 3:17.

“Saudaraku, engkau harus memiliki Yesus yang bertahta di dalam hatimu, dan dirimu harus mati. Kita harus dibaptis dengan Roh Kudus, dan kemudian kita tidak boleh duduk diam, sambil berkata tanpa kepedulian, ‘Apa yang akan terjadi, terjadilah; nubuatan harus digenapi.’ Oh, bangunlah, saya berdoa, bangunlah! Karena engkau sedang memikul tanggung jawab yang paling khidmat. Sebagai penjaga yang setia, engkau harus melihat pedang yang datang, dan memberikan peringatan, bahwa pria dan wanita tidak boleh mengejar jalan yang salah dalam ketidaktahuan mereka, yang akan mereka hindari jika saja mereka tahu yang sebenarnya.
“Tuhan telah menerangi kita tentang apa yang akan terjadi di bumi, agar kita pun dapat menerangi orang lain, dan kita tidak akan dianggap tidak bersalah jika kita hanya duduk diam, dengan tangan terlipat, sambil berdalih tentang hal-hal yang tidak berarti. Pikiran banyak orang telah asyik dengan perselisihan, dan mereka telah menolak terang yang diberikan melalui Kesaksian-kesaksian nubuat, karena kesaksian-kesaksian ini tidak sesuai dengan pendapat mereka sendiri.
“Tuhan tidak memaksa siapa pun untuk melayani-Nya. Setiap jiwa harus memutuskan sendiri apakah dia mau atau tidak untuk jatuh ke atas Batu itu dan dihancurkan. Surga takjub melihat kebodohan rohani yang telah merajalela. Engkau perlu membuka hatimu yang angkuh itu bagi Roh Tuhan, engkau pun perlu memiliki kemampuan intelektual yang dikuduskan untuk melayani Tuhan. Kuasa pengubahan Tuhan ini harus ada padamu, agar pikiranmu dapat diperbarui oleh Roh Kudus, agar engkau dapat memiliki pikiran yang ada di dalam Kristus.” –Ye Shall Receive Power, hal. 186.

Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah Yesus bertakhta di dalam hati saya?
Apakah saya telah diterangi oleh Kristus tentang apa yang akan terjadi dengan bumi ini, sehingga saya pun dapat menerangi orang-orang lain?
Pendapat siapakah yang lebih penting bagi saya: Pendapat Tuhan atau pendapat saya sendiri? Mengapa ada banyak orang percaya yang belum atau bahkan tidak memiliki kesanggupan intelektual dan kesanggupan rohani untuk dapat menerima kebenaran? Bagaimana kita dapat disucikan bagi pelayanan Tuhan?

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×