Keberadaan Kekal-Nya Yang Sejak Sebelum Dunia Ada

9 Februari 2023

Keberadaan Kekal-Nya Yang Sejak Sebelum Dunia Ada

Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Yohanes 17:5.

Kristus adalah satu dengan Bapa sebelum dasar dunia diletakkan. Dia adalah terang yang bersinar di tempat gelap, membuatnya bersinar dengan kemuliaan ilahi yang asli.

Kristus adalah Anak Allah yang telah ada sebelum dunia ada, yang telah ada sejak sebelum segala sesuatu…. Dalam berbicara tentang keberadaan-Nya sebelum dunia ini ada, Kristus membawa pikiran kembali ke masa-masa sebelum ada penanggalan manusia. Dia meyakinkan kita bahwa tidak pernah ada waktu di mana Dia tidak bersekutu dekat dengan Allah yang kekal….

Kehidupan ilahi-Nya tidak dapat diperhitungkan oleh perhitungan manusia. Keberadaan Kristus sebelum kedatangan-Nya sebagai manusia tidak dapat diukur dengan angka.

Kristus pada dasarnya adalah Tuhan, dan dalam arti tertinggi. Dia bersama Allah sejak kekekalan, sebagai Tuhan atas segalanya, dan diberkati selamanya. Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah yang ilahi, telah ada sejak kekekalan, sebagai pribadi yang berbeda, namun satu dengan Bapa. Dia adalah kemuliaan surga yang luar biasa. Dia adalah komandan makhluk-makhluk cerdas sorga, dan penghormatan yang memuja dari para malaikat diterima oleh-Nya sebagai hak-Nya.

Dia setara dengan Allah, tak terbatas dan mahakuasa.

Tetapi Dia merendahkan diri-Nya, dan mengambil rupa kefanaan ke atas diri-Nya. Sebagai anggota keluarga manusia, Dia fana; tetapi sebagai Tuhan, Dia adalah sumber kehidupan bagi dunia. Dalam pribadi ilahi-Nya, Dia pernah dan sanggup bertahan dari kuasa maut, dan dapat saja menolak untuk berada di bawah kekuasaannya; tetapi Dia dengan sukarela menyerahkan nyawa-Nya, agar dengan melakukan itu Dia dapat memberikan hidup dan membawakan kekekalan ke dalam terang. Dia telah menanggung dosa dunia, dan menanggung hukuman, yang menggelinding seperti gunung yang menimpa ke atas jiwa ilahi-Nya. Dia menyerahkan hidup-Nya sebagai pengorbanan, agar manusia tidak mati selamanya. Dia mati, bukan karena dipaksa untuk mati, tetapi karena kehendak bebas-Nya sendiri.

Dan misteri yang luar biasa ini, yakni penjelmaan Kristus sebagai manusia dan penebusan yang Dia buat, harus dinyatakan kepada tiap-tiap putra dan putri Adam. –The Faith I Live By, hal. 46.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×