KEBANGKITAN DAN KENAIKAN-NYA

Pelajaran Sekolah Sabat Tahun 2022 Semester Pertama (“Yesus dalam Nubuat dan Simbol“)

PELAJARAN – 22
Sabat, 28 Mei 2022

KEBANGKITAN DAN KENAIKAN-NYA

“Yang sangat disukai Kristus ialah tentang kelemahlembutan orangtua dan rahmat Allah yang melimpah; Ia banyak menyinggung tentang kesucian tabiat dan hukum-Nya; Ia menyatakan diri-Nya kepada manusia sebagai jalan, kebenaran dan hidup. Hendaklah ini menjadi pokok pikiran umat Tuhan. Nyatakanlah kebenaran sebagaimana adanya di dalam Kristus. Jelaskan dengan sederhana tuntutan hukum serta Injil. Ceritakan kepada orang mengenai kehidupan Kristus, tentang penyangkalan diri dan pengorbanan; tentang kerendahan hati dan kematian-Nya; tentang kebangkitan dan kenaikan-Nya; tentang pengantaraan-Nya bagi mereka di kaabah Allah; tentang janji-Nya, ‘Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku.’ Yohanes 14:3.” –Christ’s Object Lessons, hal. 40.
“Kita memiliki Juruselamat yang hidup, yang telah bangkit. Dia mematahkan belenggu kubur setelah Dia berbaring di sana tiga hari, dan dalam kemenangan Dia menyatakan atas kuburan Yusuf yang disewa, ‘Akulah kebangkitan, dan hidup.’ Dan Dia akan datang. Apakah kita sedang bersiap-siap untuk Dia? Apakah kita siap sehingga jika kita tertidur dalam kubur, kita dapat melakukannya dengan harapan di dalam Yesus Kristus?…” -My Life Today, hal. 349.

MINGGU
PENGLIHATAN YANG PALING POSITIF
1. Meskipun pemazmur masih bertanya-tanya jika semua orang akan berakhir di kubur, apakah harapan pasti yang indah yang dia ungkapkan?

Mazmur 16:8,9 Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. 9Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam (beristirahat) dengan tenteram;

“Tetapi Ia yang harus menderita kematian di tangan orang-orang jahat, telah bangkit lagi sebagai seorang pemenang atas dosa dan kubur. Dengan ilham Yang Mahakuasa, pemazmur dari Israel telah menyaksikan kemuliaan tentang pagi kebangkitan itu. ‘Bahkan tubuhku akan diam (beristirahat) dengan tenteram,’ seru-nya dengan kegembiraan, ‘sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.’ Mazmur 16:9, 10.” –The Acts of the Apostles, hal. 227.

SENIN
2. Bagaimana Daud menyatakan keyakinannya? Apakah yang dimaksudkan, ketika dia menulis bahwa tubuh Dia Yang Kudus tidak akan melihat kebinasaan?

Mazmur 16:10 sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
Kisah 2:25-27 Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. 26Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam (beristirahat) dengan tenteram, 27sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.

“Murid-murid yang mula-mula berdoa memohon Roh Kudus, dan mereka menerimanya; lalu apa yang mereka lakukan? Mereka memberitakan firman. ‘Hai orang Israel, dengarlah kata-kata ini,’ Petrus menyatakan, ‘Yesus dari Nazaret,… Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.’ (Kisah 2:22-28).” –Review and Herald, 1 April 1909.

SELASA
JALAN KEHIDUPAN SETELAH KUBUR
3. Apakah yang dia lihat setelah kematian dan kubur? Apa yang membuatnya begitu yakin?

Mazmur 16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

“Jangan berpikir bahwa ketika engkau berjalan dengan Yesus, engkau akan berjalan dalam kegelapan. Orang yang paling bahagia di dunia adalah orang-orang yang percaya kepada Yesus dan dengan senang hati melakukan perintah-Nya. Keresahan dan ketidakpuasan dibuang dari kehidupan orang-orang yang mengikuti-Nya…. Mereka mungkin menghadapi cobaan dan kesulitan, tetapi hidup mereka penuh dengan sukacita; karena Kristus berjalan di samping mereka, dan kehadiran-Nya membuat jalan itu terang…. “Ketika engkau bangun di pagi hari, bangunlah dengan puji-pujian kepada Tuhan di bibirmu, dan ketika engkau pergi bekerja, pergilah dengan doa kepada Tuhan, memohonkan pertolongan-Nya…. Nantikanlah helaian daun dari pohon kehidupan. Ini akan menenangkan dan menyegarkanmu, dan mengisi hatimu dengan kedamaian dan sukacita. Arahkanlah pikiranmu pada Juruselamat… Setelah memperoleh kekuatan baru melalui persekutuan dengan Tuhan, kita pun dapat melanjutkan perjalanan dengan bersukacita, memuji Dia atas hak istimewa, membawa sinar matahari kasih Kristus ke dalam kehidupan orang-orang yang kita jumpai…” –In Heavenly Places, hal. 62.

RABU
4. Apakah penjelasan yang diberikan tentang kata-kata yang ditulis oleh Daud, “Engkau juga tidak akan membiarkan Yang Kudus-Mu melihat kebinasaan”? Kepada siapa kata-kata indah ini merujuk?

Kisah 2:27,28 Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. 28Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.

“Petrus di sini menunjukkan bahwa Daud tidak mungkin berbicara tentang dirinya sendiri, melainkan memastikan bahwa itu adalah tentang Yesus Kristus. Daud meninggal secara wajar sebagaimana manusia pada umumnya; makamnya, dengan debu terhormat yang dikandungnya, telah diawetkan dengan sangat hati-hati sampai saat itu. Daud, sebagai raja Israel, dan juga sebagai nabi, secara khusus memang dihormati Tuhan. Dalam penglihatan nubuat, kepada dia telah diperlihatkan tentang masa depan pada kehidupan dan pelayanan Kristus. Dia melihat penolakan-Nya, pencobaan-Nya, serta penyaliban, penguburan, kebangkitan, dan kenaikan-Nya kembali ke sorga.
“Daud bersaksi bahwa jiwa Kristus tidak akan dibiarkan di neraka (kuburan), juga daging-Nya tidak akan mengalami kerusakan (melihat kebinasaan). Petrus menunjukkan penggenapan nubuat ini dalam Yesus dari Nazaret. Dimana Allah telah benar-benar membangkitkan Dia dari kubur sebelum tubuh-Nya mengalami kerusakan. Dan sekarang, Dia adalah Yang Mulia di surga.” –The Story of Redemption, hal. 244, 245.

KAMIS
KESAKSIAN-KESAKSIAN PADA HARI KEBANGKITAN
5. Apakah yang tertulis tentang kebangkitan Yesus? Peristiwa besar apa yang mengikutinya?

Kisah 2:32-34 Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. 33Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini. 34Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku.

“Pada hari Pentakosta, Petrus menyatakan bahwa Daud, bapa bangsa itu, ‘telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini.’ ‘Sebab bukan Daud yang naik ke surga.’ (Kisah 2:29,34). Fakta bahwa Daud tinggal di dalam kubur sampai hari kebangkitan, membuktikan bahwa orang-orang benar tidak pergi ke surga pada waktu meninggal. Hanya melalui kebangkitan, dan oleh jasa dengan fakta bahwa Kristus telah bangkit, Daud pada akhirnya kelak bisa duduk di sebelah kanan Allah.
“Dan Rasul Paulus berkata, ‘Sebab jika benar orang mati tidak dibang-kitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak di-bangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup di dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati di dalam Kristus.’ (1 Korintus 15:16-18). Jika selama empat ribu tahun orang-orang benar pergi langsung ke surga pada waktu meninggal, mengapa Rasul Paulus mengatakan bahwa jika tidak ada kebangkitan, ‘binasa juga orang-orang yang mati di dalam Kristus’?” –The Great Controversy, hal. 546, 547.

JUMAT
6. Kemanakah perginya Raja Kemuliaan yang berkemenangan itu setelah kebangkitan dan kenaikan-Nya?

Mazmur 24:7-10 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! 8″Siapakah itu Raja Kemuliaan?” “TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!” 9Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! 10″Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?” “TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!” Sela.
1 Petrus 3:22 Yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.

“Murid-murid tidak lagi menaruh sifat kurang percaya akan masa depan. Mereka mengetahui bahwa Yesus sudah di surga, dan bahwa belas kasihan-Nya masih dengan mereka. Mereka mengetahui bahwa mereka mempunyai seorang sahabat di takhta Allah, dan mereka gemar sekali menyampaikan permohonan mereka kepada Bapa dalam nama Yesus. Dalam kekaguman yang penuh khidmat mereka tunduk dalam doa, mengulangi jaminan itu, ‘Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu ikan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.’ Yohanes 16:23,24. Mereka merentangkan tangan iman yang lebih tinggi dan semakin tinggi, dengan seruan yang berkuasa, ‘Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita.’ Roma 8:34. Dan pencurahan Roh pada hari Pentakosta itu memang telah membawakan kegembiraan sempurna kepada mereka di tengah hadirat Penghibur, sebagaimana yang telah dijanjikan Kristus.” –The Desire of Ages, hal. 833.

SABAT
HULU HASIL (BUAH-BUAH PERTAMA) DARI KEMENANGANNYA
7. Apakah yang nubuat hubungkan tentang siapa yang akan dibawa Yesus bersama-Nya ke pengadilan surga? Siapa yang menemani Dia dalam perjalanan kemenangan-Nya ke Kota Suci?

Mazmur 68:18 Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah.
Efesus 4:8 Itulah sebabnya kata nas: “Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.”

“Seluruh surga sedang menunggu tibanya saat kemenangan, ketika Yesus naik kepada Bapa-Nya. Malaikat datang untuk menerima Raja Kemuliaan dan untuk mengantar Dia dengan penuh kemenangan ke surga. Setelah Yesus memberkati murid-murid-Nya, Dia dipisahkan dari mereka, dan diangkat naik ke sorga. Dan saat Dia memimpin jalan ke atas, banyak tawanan maut yang telah dibangkitkan juga setalah kebangkitan-Nya. Sejumlah besar tentara surga hadir, sementara di surga sekelompok malaikat yang tak terhitung banyaknya menantikan kedatangan-Nya.… Kemudian semua tentara surgawi mengelilingi Panglima mereka yang agung itu, dan dengan pemujaan terdalam mereka membungkuk di hadapan-Nya dan melemparkan mahkota mereka yang berkilauan di kaki-Nya. Dan kemudian mereka memainkan kecapi emas mereka, dan dalam alunan yang paling indah dan merdu, mereka memenuhi seluruh surga dengan musik dan nyanyian yang berlimpah bagi Anak Domba yang telah disembelih, namun telah hidup kembali dalam keagungan dan kemuliaan itu.” –Early Writings, hal. 190, 191.

UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN
“Pemberi Kehidupan akan segera datang … untuk mematahkan belenggu maut. Dia harus membebaskan para tawanan…. Pikiran terakhir yang mereka miliki adalah tentang maut dan kubur, tetapi sekarang mereka menyatakan, ‘Hai maut, dimanakah sengatmu? O kubur, dimanakah kemenanganmu?’ (1 Korintus 15:55). Sengsara kematian adalah hal terakhir yang mereka rasakan…. Ketika mereka bangun, rasa sakit itu telah lenyap. ‘Hai maut, dimana kemenanganmu?’ Di sini mereka berdiri, dan sentuhan akhir kehidupan kekal lalu diberikan kepada mereka, dan mereka naik untuk menemui Tuhan mereka di awan-awan. Gerbang-gerbang kota Allah berayun kembali pada engselnya,… dan umat tebusan Allah berjalan masuk melewati kerub dan serafim. Kristus menyambut mereka dan memberikan berkat-Nya kepada mereka. ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia: … masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.’ (Matius 25:21,23) Apa sukacita-Nya? Dia melihat penderitaan jiwa-Nya, dan merasa puas.” –My Life Today, hal. 349.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×