Kasih Yang Tiada Bandingannya
SEPTEMBER: PEMBENTUKAN TABIAT ANAK-ANAK
1 September
KASIH YANG TIADA BANDINGANNYA
“Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” Matius 19:14.
Untuk membentuk dan memperindah tabiat anak-anak dan remaja adalah pekerjaan yang sangat penting, dan dalam pekerjaan ini adalah penting untuk menghadirkan Kristus dalam kasih-Nya yang tak tertandingi kepada pikiran, agar daya tanding dan pesona-Nya yang lebih kuat dapat menutupi daya tarik dunia. Kaum muda tidak boleh hanya melihat sebuah teori, betapapun logisnya, melainkan pada tabiat yang penuh kasih dan kemuliaan Kristus. Mereka harus dituntun untuk memandang pada kekayaan dunia kekal, sampai mereka didorong, dijiwai, dan dimenangkan. Kasih Yesus harus menjadi motif dari segala usaha. Kasih itulah yang hendaknya mendorong, membatasi, dan memikat hati.” –Counsels on Sabbath School Work, hal. 52.
“Beritahu mereka tentang jalan keselamatan; betapa ‘begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.’ Yohanes 3:16. Ulang-ulangilah kisah manis Betlehem. Hadirkan di hadapan anak-anak, sosok Yesus, yang telah tampil sebagai anak yang taat kepada orang tua-Nya, sebagai pemuda yang setia dan rajin, dan membantu menghidupi keluarga. Dengan demikian engkau dapat mengajari mereka bahwa Juruselamat mengenal tentang pencobaan, kebingungan, dan godaan yang mereka hadapi, juga tentang harapan dan sukacita, dari kaum muda, dan bahwa Dia dapat memberi mereka simpati dan pertolongan. Dari waktu ke waktu, bacakan kepada mereka kisah-kisah menarik dalam sejarah Alkitab. Tanyakan tentang apa yang telah mereka pelajari di sekolah Sabat, dan pelajarilah pelajaran Sabat berikutnya bersama mereka. …
“Dengan demikian orang tua dapat menjadikan Sabat, sebagaimana mestinya, sebagai hari yang paling menyenangkan dalam seminggu. Mereka dapat memimpin anak-anak mereka untuk menganggapnya sebagai hari kesukaan, dan hari kudus Tuhan, hari yang mulia…” –Testimony Treasures, jilid 3, hal. 25.