Kasih Kristus
KASIH KRISTUS
“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” Roma 8:35.
“Kasih Allah adalah lebih dari sekedar penghapusan dosa; itu adalah asas yang positif dan aktif, mata air yang hidup, yang senantiasa mengalir untuk memberkati orang lain. Jika kasih Kristus tinggal di dalam kita, maka kita tidak hanya akan menyukai tidak adanya kebencian terhadap sesama kita, melainkan kita pun akan berusaha dengan segala cara untuk menunjukkan kasih kita terhadap mereka. Yesus berkata, ‘Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.’ (Matius 5:23, 24). Persembahan-persembahan korban menunjukkan iman bahwa melalui Kristus, jiwa telah mengambil bagian dalam belas kasihan dan kasih Allah. Tetapi, barangsiapa yang mengaku beriman dalam kasih pengampunan Tuhan, sementara dia sendiri memanjakan roh yang tidak pengasih, maka pengakuannya akan menjadi lelucon belaka.” –Thoughts from the Mount of Blessings, hal. 58.
“Banyak orang yang kelihatan bersemangat dalam kebaktian keagamaan, masih membiarkan adanya perselisihan yang tidak mendatangkan sukacita diantara saudara-bersaudara, dimana sebenarnya mereka masih dapat memperbaikinya. Tuhan menuntut mereka untuk melakukan segala daya mereka untuk memulihkan kerukunan. Kecuali bila mereka telah melakukan ini, maka Dia tidak dapat menerima pelayanan mereka. Tugas orang Kristen dalam hal ini ditunjukkan dengan jelas.” –The Desire of Ages, hal. 310.
Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah arti “kasih Allah”?
Apakah engkau juga menyadari bahwa bila kita menyukai roh tidak mengasihi, berarti pengakuan iman Kristen kita akan menjadi sekedar lelucon belaka?
Apakah kita mengerti bahwa Tuhan menghendaki agar kita semua berupaya sebaik-baiknya untuk memulihkan kerukunan?