Kasih Kristus di Dalam Hati Kita

16 Oktober 2022

KASIH KRISTUS DI DALAM HATI KITA

 

Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.” 1 Petrus 1:22.

 

“Tidaklah cukup untuk sekedar mengkhotbahkan kebenaran; kebenaran itu harus dipraktekkan dalam kehidupan. Kristus harus tinggal di dalam kita, dan kita di dalam Dia, agar kita dapat melakukan pekerjaan Allah. Masing-masing kita harus memiliki pengalaman pribadi dan mengerahkan segenap upaya pribadi untuk menjangkau jiwa-jiwa. Allah menghendaki agar tiap-tiap orang mau mengerahkan segenap kekuatannya bagi pekerjaan ini, dan melalui upaya terus-menerus, mendidik dirinya sendiri untuk melakukan pekerjaan itu dengan baik. Allah juga mengharapkan agar tiap-tiap orang mau membawa kasih karunia Kristus ke dalam hatinya, agar ia dapat menjadi terang dan bersinar bagi dunia.” –Testimony Treasures, jilid 2, hal. 221.

“Ketika diri telah menyatu dalam Kristus, kasih akan muncul secara spontan. Kelengkapan tabiat Kristen dicapai ketika dorongan untuk membantu dan memberkati orang lain muncul terus-menerus dari dalam diri—ketika sinar terang matahari sorga memenuhi hati dan terpancar di raut wajah.

“Hati di mana Kristus tinggal tidak mungkin tidak memiliki kasih. Jika kita mengasihi Allah karena Dia telah lebih dahulu mengasihi kita, maka kita akan mengasihi semua yang untuknya Kristus mati. Kita tidak dapat berhubungan dengan keilahian tanpa berhubungan dengan kemanusiaan; karena di dalam Dia yang duduk di atas takhta alam semesta, keilahian dan kemanusiaan digabungkan. Bila terhubung dengan Kristus, maka kita akan terhubung dengan sesama manusia melalui mata rantai emas dari rantai kasih. Kemudian rasa sayang dan belas kasihan Kristus akan dinyatakan dalam hidup kita…. Secara alami kita pun akan senang untuk melayani yang membutuhkan dan menanggung derita seperti halnya Kristus yang telah pergi berkeliling melakukan kebaikan.

“Hukum Allah menuntut agar manusia harus mengasihi Allah sebagai yang terutama dan yang tertinggi, dan sesamanya manusia seperti dirinya sendiri. Ketika melalui kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, ini dilakukan dengan sepenuhnya, maka kita akan menjadi sempurna di dalam Kristus.” –God’s Amazing Grace, hal. 145.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×