Kasih Karunia Berlimpah Untuk Ketaatan

24 Maret 2023

Kasih Karunia Berlimpah untuk Ketaatan

Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. Roma 6:14.

Adalah tipu muslihat Setan yang menyatakan bahwa oleh kematian Kristus dalam kasih karunia adalah untuk menggantikan hukum. Kematian Yesus tidak mengubah, atau membatalkan, atau mengurangi sedikit pun, dari hukum sepuluh perintah itu. Kasih karunia berharga yang ditawarkan kepada manusia melalui darah Juruselamat, justru adalah untuk menegakkan hukum Allah. Sejak kejatuhan manusia, pemerintahan moral Allah dan kasih karunia-Nya tidak dapat dipisahkan. Mereka berjalan berringan melalui semua perjanjian. “Kasih dan kesetiaan (kebenaran) akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.” Mazmur 85:11.

Setiap hukum Allah adalah menyatakan berlakunya belas kasihan, kasih, dan kuasa penyelamatan. Hukum-hukum ini, bilamana dipatuhi, adalah hidup kita, keselamatan kita, kebahagiaan kita, dan kedamaian kita.

Ketaatan pada ketetapan dan hukum-Nya adalah kehidupan dan kemakmuran umat-Nya.

Pengaruh pengharapan Injil tidak akan membuat orang berdosa memandang keselamatan Kristus sebagai kasih karunia yang cuma-cuma, sementara ia terus hidup dalam pelanggaran hukum Allah…. Ia akan mengubah jalannya, menjadi setia kepada Allah melalui kekuatan yang diperoleh dari Juruselamatnya, dan menjalani hidup yang baru dan lebih murni.

Sebagaimana pengorbanan demi kepentingan kita telah selesai, demikian pula pemulihan kita dari kekotoran dosa menjadi sempurna. Tidak ada satupun perbuatan kejahatan yang akan dimaafkan oleh hukum Allah; tidak ada ketidakbenaran yang bisa lolos dari hukumannya. Etika Injil tidak mengakui standar lain selain dari kesempurnaan tabiat ilahi. Kehidupan Kristus adalah penggenapan yang sempurna dari setiap ajaran hukum. Dia berkata, “Aku menuruti perintah Bapa-Ku.” Yohanes 15:10. Hidupnya adalah teladan ketaatan dan pelayanan kita. Hanya Allah yang dapat memperbarui hati. “Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” Tetapi kita diminta, “Kerjakan keselamatanmu sendiri.” Filipi 2:13, 12.

Bagi anak Allah yang patuh, perintah-perintah itu menyenangkan. –The Faith I Live By, hal. 89

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×