Kasih Allah Memberi Kita Harapan Akan Kesempurnaan
27 Oktober 2022
Kasih Allah Memberi Kita Harapan Akan Kesempurnaan
“Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.” Efesus 3:18, 19.
“Dengan kasih yang tak terhingga, Allah kita telah mengasihi kita, dan kasih kita bangkit kepada-Nya ketika kita memahami makna betapa yang panjang dan lebar dan dalam dan tinggi dari kasih yang melampaui pengetahuan ini. …
“Orang-orang Yahudi telah lelah bekerja keras untuk mencapai kesempurnaan dengan usaha mereka sendiri, dan mereka telah gagal. Padahal, Kristus telah memberi tahu mereka bahwa kebenaran mereka tidak akan pernah bisa masuk ke dalam kerajaan surga. Dia telah menunjukkan kepada mereka tabiat kebenaran yang akan dimiliki semua orang yang masuk surga. Sepanjang Khotbah di Bukit Dia menggambarkan buahnya, dan sekarang dalam satu kalimat Dia menunjukkan sumber dan sifatnya: Jadilah sempurna seperti Allah itu sempurna. Hukum hanyalah salinan dari tabiat Allah. Lihatlah di dalam Bapa surgawimu suatu pernyataan sempurna dari prinsip-prinsip yang menjadi dasar pemerintahan-Nya.
Allah adalah kasih. Seperti sinar cahaya dari matahari, kasih dan terang dan sukacita mengalir dari-Nya kepada semua makhluk-Nya. Adalah sifat-Nya untuk memberi. Hidupnya adalah aliran keluar dari kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. “Kemuliaan-Nya adalah kebaikan anak-anak-Nya; Sukacita-Nya, Kebapaan-Nya yang lembut.”
“Dia memberitahu kita untuk menjadi sempurna seperti Dia, dengan cara yang sama. Kita harus menjadi pusat terang dan berkat bagi lingkaran kecil kita, sama seperti Dia bagi alam semesta. Kita tidak memiliki apa-apa dari diri kita sendiri, tetapi teraang kasih-Nya menyinari kita, dan kita harus memantulkan terang-Nya ini. “Dalam kebaikan yang dikaruniakan-Nya, kita berbuat kebaikan,” kita dapat menjadi sempurna di lingkungan kita, sama seperti Allah sempurna di lingkungan-Nya. –Thoughts from the Mount of Blessing, hal. 77.