Janji-Janji-Nya Adalah Milik-ku
3 Januari 2023
Janji-Janji-Nya Adalah Milik-ku
“Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Allah.” 2 Korintus 1:20.
Alkitab yang berharga itu adalah taman Allah, dan janji-janji-Nya adalah bagai bunga bakung, dan bunga mawar, dan bunga-bunga merah muda yang indah.
Betapa saya berharap agar kita semua dapat percaya pada janji-janji Allah…. Kita tidak boleh melihat ke dalam hati kita untuk mencari perasaan gembira semata sebagai bukti penerimaan kita dengan Surga, tetapi kita harus menerima janji-janji Allah dan berkata, ini milikku. Allah telah mengaruniakan Roh Kudus-Nya tinggal pada saya, dan saya menerima terang itu; karena janjinya adalah, ‘apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.’ (Markus 11:24). Dengan iman saya dapat menjangkau sampai ke balik tabir dan memegang Kristus, yang adalah kekuatan saya. Saya bersyukur kepada Allah bahwa saya memiliki seorang Juruselamat.”
Alkitab harus diterima sebagai firman Allah kepada kita, tidak hanya tertulis, tetapi diucapkan. Ketika orang-orang yang menderita datang kepada Kristus, Dia melihat bukan hanya pada mereka yang sedang memohon pertolongan, tetapi semua orang di sepanjang zaman yang telah datang kepada-Nya dalam kebutuhan yang sama dan dengan iman yang sama. Ketika Dia berkata kepada orang lumpuh itu, “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” (Matius 9:2); ketika Dia berkata kepada perempuan Kapernaum, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!” (Lukas 8:48), Dia berbicara juga kepada orang-orang lain yang juga sedang menderita dan terbebani dosa yang harus mencari pertolongan-Nya.
Demikian juga dengan semua janji dalam Firman Allah. Di dalamnya Dia sedang berbicara kepada kita secara pribadi, berbicara secara langsung seolah-olah kita memang dapat mendengarkan langsung suara-Nya. Di dalam janji-janji inilah Kristus menyampaikan kepada kita kasih karunia dan kuasa-Nya. Janji-janji ini adalah bagai daun dari pohon yang dipergunakan “untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.” (Wahyu 22:2). Bila diterima, dan dihidupkan, maka janji Firman ini akan menjadi kekuatan dalam tabiat, menjadi sumber inspirasi dan penopang hidup.
Hendaknya orang-orang muda menggenggam lengan kekuatan yang tak terbatas. Iman tumbuh dengan latihan iman. Dengan mencerna janji-janji itu; berpuaslah dengan bersandar pada janji sederhana dari Firman Allah.
Gantungkan di ruang ingatan kita kata-kata Kristus yang berharga itu. Janji firman itu harus dihargai jauh melebihi perak ataupun emas. –The Faith I Live By, hal. 9