Injil Untuk Kedua Perjanjian
23 Maret 2023
Injil untuk Kedua Perjanjian
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Yakobus 1:17.
Sejak kejatuhan Adam, sudah menjadi kebiasaan dunia untuk berbuat dosa, dan adalah kepentingan kita untuk mengetahui apa itu dosa. Yohanes menyatakan: “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.” 1 Yohanes 3:4.
Tujuan Allah adalah … untuk menyelamatkan dari dosa …. Jiwa, yang rusak dan cacat, harus dimurnikan, dan diubahkan.
Melalui Injil, jiwa-jiwa yang telah direndahkan dan diperbudak oleh Setan harus ditebus untuk dapat berbagi kebebasan mulia sebagai anak-anak Allah.
Injil adalah kekuatan dan hikmat Allah.
Kristus telah diutus ke bumi untuk mewakili Allah dalam tabiat…. Dia sendiri lah Injil itu.
Banyak yang mengaku percaya dan mengajarkan Injil … namun mengesampingkan Kitab Suci Perjanjian Lama, yang tentangnya Kristus nyatakan bahwa, “itu memberi kesaksian tentang Aku.” Yohanes 5:39. Dalam menolak yang Lama, mereka sebenarnya menolak yang Baru; karena keduanya merupakan bagian dari satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Tidak seorang pun dapat dengan benar menyajikan hukum Yehova tanpa Injil, atau Injil tanpa hukum. Hukum adalah Injil yang diwujudkan, dan Injil adalah hukum yang dinyatakan. Hukum adalah akarnya, Injil adalah harum bunga dan buah yang dihasilkannya.
Dia yang mengumumkan hukum dari Sinai, dan menyampaikannya kepada Musa ajaran hukum upacara, adalah Dia yang sama yang telah menyampaikan khotbah di atas bukit …. Guru di kedua perjanjian itu adalah sama. Tuntutan Allah adalah sama. Prinsip pemerintahan-Nya adalah sama. Untuk semua yang berasal dari Dia “yang tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.”
Injil Perjanjian Baru bukanlah standar Perjanjian Lama yang diturunkan untuk memenuhi pendosa dan menyelamatkannya dalam dosa-dosanya. Sebab Allah menghendaki ketaatan semua rakyatnya, kepatuhan penuh pada semua perintah-Nya. –The Faith I Live By, hal. 88