Iman yang Hidup Dalam Kristus
29 Maret 2022
IMAN YANG HIDUP DALAM KRISTUS
“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” Ibrani 12:2.
Hati yang baik bukan berarti hati yang tidak berdosa, karena Injil harus diberitakan kepada yang terhilang. Yesus berkata, ‘Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.’ Orang berdosa yang terhukum melihat diri mereka sebagai pelanggar dalam cermin moral yang agung, hukum suci Allah. Mereka memandang Juruselamat di atas salib Kalvari dan bertanya-tanya mengapa pengorbanan besar ini dilakukan; dan salib menunjuk pada hukum Allah yang kudus, yang telah dilanggar. Untuk menyelamatkan si pelanggar dari kehancuran maka Dia yang setara dengan Allah telah mempersembahkan nyawa-Nya di Kalvari…. Hukum tidak memiliki kuasa untuk mengampuni pelaku kejahatan; tetapi Yesus telah menanggungkan dosa-dosa si pelanggar ke atas diri-Nya, dan bila orang berdosa menghidupkan iman kepada-Nya sebagai korban, maka Kristus memperhitungkan kebenaran-Nya sendiri kepada orang yang bersalah itu. Hanya ada satu jalan keselamatan sejak zaman Adam. ‘Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.’ (Kisah 4:12). Kita tidak memiliki alasan untuk takut ketika kita memandang kepada Yesus, percaya bahwa Dia mampu menyelamatkan semua orang yang datang kepada-Nya.
“Sebagai hasil dari iman yang aktif di dalam Kristus kita dibawa ke dalam peperangan moral melawan dunia, hawa nafsu, dan iblis. Jika kita melakukan peperangan ini dengan hikmat kita sendiri, dan dengan kemampuan manusiawi kita, kita pasti akan dikalahkan; tetapi jika kita menghidupkan iman yang hidup di dalam Yesus, dan mempraktikkan kesalehan, maka kita akan memahami apa artinya dikuduskan melalui kebenaran, dan kita tidak akan dikalahkan dalam pertempuran itu, karena malaikat surgawi berkemah di sekeliling kita
us. –From the Heart, hal. 110.