Ilustrasi Kebaikan Sejati
13 Februari 2022
ILUSTRASI KEBAIKAN SEJATI
“Janganlah ada perkataan kotor (yang jahat/buruk) keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” Efesus 4:29.
“Sebagaimana Kristus itu ketika di bumi ini, demikianlah pekerja Kristen harus berusaha untuk menjadi seperti Dia. Dia adalah teladan kita, tidak hanya dalam kemurnian-Nya yang tak bernoda, tetapi juga dalam kesabaran, kelembutan, dan watak-Nya yang menawan. Hidupnya adalah ilustrasi dari kebaikan sejati. Dia selalu memiliki pandangan yang baik dan kata-kata penghiburan bagi yang membutuhkan dan yang tertindas. Kehadirannya membawakan suasana yang lebih murni ke dalam rumah. Hidupnya bagaikan ragi yang bekerja di tengah-tengah unsur-unsur kehidupan masyarakat. Murni dan tidak ternoda, Dia berjalan di antara yang sembrono, kasar, tidak sopan; di antara pemungut cukai yang tidak adil, orang Samaria yang tidak benar, tentara kafir, petani kasar, dan orang banyak yang bercampur aduk. Dia mengucapkan kata-kata simpati di sini dan di sana. Saat Dia melihat manusia yang sedang lelah, dan terpaksa menanggung beban berat, Dia turut menanggung beban mereka, dan mengulangi kepada mereka pelajaran yang telah Dia pelajari dari alam, tentang kasih, kebaikan, dan kebajikan Tuhan. Dia berusaha untuk menginspirasi dengan harapan, bagi orang yang paling kasar dan yang tidak berpengharapan, memberikan kepada mereka jaminan bahwa mereka dapat mencapai tabiat yang akan membuat mereka benar-benar menjadi anak-anak Allah.” –Gospel Workers, hal. 121.
“Kekristenan akan membuat seorang menjadi pribadi terhormat yang berbudi pekerti luhur. Kristus itu baik, bahkan kepada para penganiaya-Nya; dan para pengikut-Nya yang sejati akan menunjukkan pula roh yang sama. Lihatlah Paulus ketika dibawa ke hadapan para penguasa. Pidatonya di hadapan Agripa adalah ilustrasi dari kebaikan sejati serta kefasihan yang membujuk. Injil tidak mendorong kebaikan sekedar saja sebagaimana umumnya di dunia saat ini, melainkan kebaikan yang muncul dari kebaikan hati yang sejati.” –The Ministry of Healing, hal. 489.