Ilmu Kekudusan
11 Oktober 2022
ILMU KEKUDUSAN
“Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.” 1 Tesalonika 3:13.
“Etika yang ditanamkan oleh Injil tidak mengakui standar selain kesempurnaan pikiran Allah, kehendak Allah. Allah menghendaki agar makhluk-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Ketidaksempurnaan tabiat adalah dosa, dan dosa adalah pelanggaran hukum. Semua sifat tabiat yang benar berdiam di dalam Allah sebagai satu kesatuan yang sempurna dan harmonis. Setiap orang yang menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadinya memiliki hak istimewa untuk memiliki juga sifat-sifat ini. Inilah ilmu kekudusan….
“Kemuliaan Allah adalah tabiat-Nya…. Tabiat ini dinyatakan dalam kehidupan Kristus. Agar Dia dengan teladan-Nya sendiri menghukum dosa dalam daging, Dia pun mengambil ke atas diri-Nya sifat yang serupa dengan daging yang berdosa. Terus-menerus Dia memandang pada tabiat Allah; terus-menerus Dia mengungkapkan tabiat ini kepada dunia. Kristus menginginkan agar para pengikut-Nya pun mengungkapkan dalam hidup mereka tabiat yang sama ini.” –That I May Know Him, hal. 131.
“Allah menghendaki agar kita menguasai diri kita sendiri. Tetapi Ia tidak dapat menolong kita tanpa persetujuan dan kerjasama kita. Roh Ilahi bekerja melalui kuasa dan kesanggupan yang diberikan kepada manusia. …
“Barangsiapa yang mau membangun tabiat yang kuat dan simetris, yang mau menjadi seorang Kristen yang seimbang benar, harus menyerahkan segala sesuatu dan melakukan segala sesuatu bagi Kristus; karena Juruselamat tidak mau menerima pelayanan yang setengah-setengah. Setiap hari ia harus belajar arti penyerahan diri. Ia harus belajar firman Allah, mempelajari artinya dan menurut perintahnya. Dengan demikian ia dapat mencapai ukuran kesempuraan Kristen.” –The Acts of Apostles, hal. 483.