Ia Telah berjanji Untuk Menjadi Penolong Kita
IA TELAH BERJANJI UNTUK MENJADI PENOLONG KITA
“Maka bangsa-bangsa kafir akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.” Yehezkiel 37:28.
“Permohonan doa terakhir Juruselamat kita untuk murid-murid-Nya sebelum penyaliban-Nya adalah agar persatuan dan kasih dapat ada di antara murid-murid-Nya. Meski berhadapan dengan penderitaan salib di hadapan-Nya, perhatian-Nya bukan untuk diri-Nya sendiri, tetapi untuk mereka yang harus Dia tinggalkan untuk melanjutkan pekerjaan-Nya di bumi. Pencobaan terberat terbentang di hadapan mereka, tetapi Yesus melihat bahwa bahaya terbesar mereka adalah yang berasal dari roh kepahitan dan perpecahan. Oleh karena itu Dia berdoa:
“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran. Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka.” Yohanes 17:17-21.
“Doa Kristus itu menjangkau semua pengikut-Nya sampai akhir zaman. Juruselamat kita telah melihat pencobaa-pencobaan dan bahaya-bahaya yang akan dihadapi umat-Nya; Dia tidak mengabaikan perselisihan dan perpecahan yang mengganggu dan melemahkan jemaat-Nya. Dia melihat kita dengan perhatian yang lebih dalam dan kasih sayang yang lebih lembut dari perhatian dan kasih sayang yang menggerakkan hati orang tua duniawi terhadap anak yang bertingkah dan yang menderita. Dia meminta kita untuk belajar tentang Dia. Dia mengundang kita percaya pada-Nya. Dia meminta kita membuka hati kita untuk menerima kasih-Nya. Dia telah berjanji untuk menjadi Penolong kita.” –Testimony Treasures, jilid 2, hal. 77, 78.
Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah kita turut prihatin dengan persoalan-persoalan dan perselisihan-perselisihan yang masih terlihat di antara jemaat Tuhan?
Selama masa ujian dan penganiayaan, siapakah yang akan melaporkan dan mengkhianati saudara-saudarinya sendiri?
Mengapa terdapat perselisihan ini diantara orang-orang yang mengaku saudara-bersaudara di dalam jemaat Tuhan?