Hendak Merusak Hukum Allah

16 Maret 2023

Hendak Merusak Hukum Allah

Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum. Daniel 7:25.

Setan tidak dapat menghalangi rencana keselamatan. Yesus telah disalibkan, dan bangkit kembali pada hari ketiga. Dia [Setan] memberi tahu para malaikatnya bahwa dia akan membuat bahkan penyaliban dan kebangkitan memberi keuntungan baginya. Dia hendak membuat orang-orang yang mengaku beriman kepada Yesus harus percaya bahwa hukum yang mengatur pengorbanan dan persembahan Yahudi berhenti pada kematian Kristus, dan jika dapat, dia hendak mendorong mereka lebih jauh, dan membuat mereka percaya bahwa hukum sepuluh perintah telah berakhir juga bersama dengan kematian Kristus. …

Dia [Setan] memberi tahu para malaikatnya … bahwa Sepuluh Perintah begitu jelas sehingga banyak orang akan percaya bahwa itu masih mengikat; oleh karena itu ia harus berusaha merusak hukum keempat, yang memperlihatkan tentang Allah yang hidup. Dia memimpin para wakilnya untuk mencoba mengubah Sabat, dan mengubah satu-satunya perintah dari sepuluh yang menunjuk pada Allah yang benar, sebagai pencipta langit dan bumi. Setan menghadirkan di hadapan mereka kebangkitan Yesus yang mulia, dan memberi tahu mereka bahwa dengan kebangkitan-Nya pada hari pertama minggu itu, Dia mengubah Sabat dari hari ketujuh menjadi hari pertama minggu itu. Jadi Setan menggunakan kebangkitan untuk memenuhi tujuannya. Dia dan para malaikatnya bersukacita bahwa kesalahan yang telah mereka persiapkan itu ternyata telah diterima dengan sangat baik oleh sebagian besar orang-orang yang mengaku sebagai sahabat Kristus.

Setan, bekerja melalui para pemimpin gereja yang tidak disucikan, sedang berusaha untuk merusak, mengutak-atik hukum keempat … dan mencoba untuk mengesampingkan Sabat yang benar, hari yang telah diberkati dan dikuduskan Allah (Kejadian 2:2, 3), dan sebagai penggantinya dia meninggikan hari raya yang dipelihara oleh orang kafir sebagai “hari matahari yang dimuliakan”.

Allah telah dengan jelas menentukan jalan menuju kota Allah; tetapi si murtad besar telah mengubah penunjuk jalan itu, dam membuat yang palsu—yakni sabat palsu…. Musuh dari semua kebaikan telah memutar penunjuk jalan yang benar, sehingga menunjuk ke jalan ketidaktaatan sebagai jalan kebahagiaannya… .Dia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum. –The Faith I Live By, hal. 81.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×