HAWA DAN PAKAIAN ORANG SALEH (BERIMAN)

PELAJARAN SEKOLAH SABAT KWARTAL KEDUA TAHUN 2023 “Dunia Di Zaman Sebelum Air Bah dan Kesehatan di Zaman Modern”

Pelajaran 2

Sabat, 8 April 2023

Hawa dan Pakaian Orang Saleh (Beriman)

Hawa artinya “perempuan,” “pemberi hidup.”

“Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.” Kejadian 3:20.

“Dia [Allah] telah memberinya (Hawa) segala yang diperlukannya, namun dia (Hawa) tidak puas. Sejak saat itu, putra dan putrinya yang jatuh telah mengikuti keinginan mata mereka, dan selera mereka. Mereka, seperti Hawa, telah mengabaikan larangan yang telah dibuat oleh Allah, dan telah mengikuti jalan ketidaktaatan, dan, seperti Hawa, telah menyanjung diri mereka sendiri bahwa konsekuensinya tidak akan semenakutkan yang dibayangkan.” –Selected Messages, buku 2, hal. 411.

MINGGU

Dari Keadaan Tidak Berdosa Menjadi Tidak Sopan

  1. Siapakah ibu dari seluruh umat manusia? Ceritakan apa yang engkau ketahui tentang dia dan pakaian aslinya.

Kejadian 3:20; 2:24, 25; 3:6 Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup …. 2:24Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.…. 3:6Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

“Pakaian kesucian, penutup dari Allah, yang mengelilingi mereka, telah pergi; dan mereka menggantikan tempat pakaian surgawi ini dengan menjahit daun ara menjadi cawat mereka. Ini adalah penutup yang telah digunakan para pelanggar hukum Allah sejak zaman ketidaktaatan Adam dan Hawa…. Daun ara melambangkan dalil-dalil yang digunakan untuk menutupi ketidaktaatan…. Tapi ketelanjangan orang berdosa tidak dapat ditutupinya.” –Conflict and Courage, hal. 17.

“Jubah putih kesucian dikenakan oleh orang tua pertama kita ketika mereka ditempatkan oleh Allah di Eden yang suci. Mereka hidup dalam keselarasan yang sempurna dengan kehendak Allah. Semua kekuatan kasih sayang mereka diberikan kepada Bapa surgawi mereka. Cahaya lembut yang indah, yakni terang-Nya Allah, menyelimuti pasangan suci itu. Pakaian terang ini adalah simbol dari pakaian kerohanian surgawi mereka yang suci. Seandainya mereka tetap setia kepada Allah, maka pakaian ini akan terus menyelimuti mereka. Tetapi ketika dosa masuk, mereka memutuskan hubungan mereka dengan Allah, dan cahaya yang mengelilingi mereka itu pun pergi. Dengan telanjang dan malu, mereka mencoba menggantikan pakaian surgawi dengan menjahit bersama daun ara sebagai penutup.” –Lift Him Up, hal. 163.

 

 SENIN

  1. Dengan apakah Hawa menutupi dirinya setelah berbuat dosa di Eden? Apa yang diwakili oleh gaun itu? Namun, bagaimana Hawa dan Tuhan sendiri menganggap pakaian seperti itu?

Kejadian 3:7, 10, 11 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat…. 10Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” 11Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”

Wahyu 16:15 “Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.”

“Inilah yang telah dilakukan oleh para pelanggar hukum Allah sejak hari ketidaktaatan Adam dan Hawa. Mereka telah menyematkan daun ara untuk menutupi ketelanjangan yang disebabkan oleh pelanggaran. Mereka telah mengenakan pakaian rancangan mereka sendiri, dengan perbuatan mereka sendiri mereka telah mencoba untuk menutupi dosa-dosa mereka, dan mencoba membuat diri mereka diterima oleh Allah.

“Tapi ini tidak akan pernah bisa mereka lakukan. Tidak ada yang dapat dirancang manusia untuk dapat menggantikan jubah kesucian yang hilang. Tidak ada pakaian daun ara, tidak ada pakaian penduduk dunia ini, siapapun dia, yang dapat dikenakan oleh orang-orang yang duduk bersama Kristus dan para malaikat pada perjamuan kawin Anak Domba.” –Christ’s Object Lessons, hal. 311.

SELASA

Pakaian yang Sopan dan Sederhana

  1. Pakaian penutup apakah yang Allah sediakan bagi Hawa dan Adam setelah mereka berdosa? Siapakah yang pakaian penutup ini lambangkan?

Kejadian 3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia (Adam) dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Wahyu 13:8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

“Pengerjaan rencana keselamatan tidak hanya menyatakan kepada manusia tetapi juga kepada malaikat, tabiat Allah, dan sepanjang zaman kekekalan tabiat jahat dosa akan dipahami oleh harga yang harus dibayar Bapa dan Putra atas penebusan satu bangsa pemberontak. Di dalam Kristus, Anak Domba yang telah ditentukan untuk disembelih sejak peletakan dasar dunia dijadikan, seluruh dunia akan melihat tanda-tanda kutukan, dan para malaikat serta manusia akan memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Penebus yang melaluinya mereka semua telah diluputkan dari kemurtadan.” –The Truth About Angels, hal. 296.

RABU

  1. Apa perhatian rasul Paulus terhadap orang percaya? Apa yang diajarkan para rasul kepada para putri Hawa sehubungan dengan pakaian mereka?

2 Korintus 11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan (kesederhanaan) kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

1 Timotius 2:9, 10 Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, 10tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.

1 Petrus 3:3, 4 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

“Kesombongan dan pemborosan dalam berpakaian adalah dosa yang sangat rentan bagi perempuan. Oleh karena itu perintah rasul berhubungan langsung dengannya: ‘Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, 10tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.’” –Messages to Young People, hal. 355.

“Pada hari ketika perhitungan segala sesuatunya akan diperhitungkan, akankah engkau masih merasa … bahwa kecantikan manusia lahiriah yng patut dicari, sedangkan keindahan batiniah jiwa hampir seluruhnya diabaikan?… Tidakkah saudari-saudari kita memiliki cukup semangat dan keberanian moral untuk menempatkan diri mereka tanpa alasan pada landasan mendasar yang dinyatakan Alkitab? Sang rasul telah memberikan petunjuk yang paling jelas mengenai hal ini.…” –Testimonies for the Church, jilid. 4, hal. 629, 630.

“Kecintaan pada pakaian dan kepelesiran dunia telah menghancurkan kebahagiaan ribuan orang…. Berpakaian sederhana, dengan tidak memamerkan perhiasan dan segala jenis hiasan atau dandanan, adalah sesuai dengan keyakinan iman kita.” –Testimonies for the Church, jilid. 3, hal. 366.

KAMIS

  1. Mengapa Tuhan memerintahkan agar gaya pakaian unisex (pakaian sejenis untuk keda jenis kelamin – laki-laki dan perempuan) tidak boleh dikenakan? Apa yang rasul Paulus tulis tentang rambut laki-laki dan perempuan?

Ulangan 22:5 “Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.

1 Korintus 11:8-12, 14, 15 Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki. 9Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki. 10Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat. 11Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan. 12Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah. 14Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, 15tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.

“Ada kecenderungan yang meningkat pada perempun untuk memiliki pakaian dan penampilan mereka sedekat mungkin dengan jenis kelamin lainnya dan untuk membuat pakaian mereka sangat mirip dengan laki-laki, tetapi Tuhan menyatakan itu kekejian.” –Child Guidance, hal. 427.

“Mereka akan meniru lawan jenisnya, menjadi semirip mungkin. Mereka akan mengenakan topi, celana panjang, rompi, mantel, dan sepatu bot, yang terakhir adalah bagian kostum yang paling masuk akal. Mereka yang mengadopsi dan mengadvokasi gaya berpakaian ini, membawa apa yang disebut reformasi pakaian dengan cara yang sangat tidak dapat disetujui. Kebingungan akan menjadi hasilnya. Beberapa orang yang mengadopsi kostum ini mungkin benar dalam pandangan mereka secara umum tentang masalah kesehatan, dan mereka dapat berperan penting dalam mencapai kebaikan yang jauh lebih baik jika mereka tidak membawa masalah pakaian ke tingkat yang ekstrem.

“Dalam gaya berpakaian yang seperti ini, tatanan yang ditentukan Allah telah dibalik, dan arahan khusus-Nya diabaikan. Dalam Ulangan 22:5 dinyatakan. ‘Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.’ Gaya pakaian ini, Allah tidak ingin umat-Nya mengadopsinya. Itu bukanlah pakaian yang sopan, dan sama sekali tidak cocok untuk perempuan yang sederhana dan rendah hati yang mengaku sebagai pengikut Kristus. Larangan Tuhan diremehkan oleh siapapun yang menganjurkan penghapusan perbedaan pakaian antara laki-laki dan perempuan.” –Selected Messages, buku 2, hal. 477.

JUMAT

  1. Siapakah yang harus kita senangkan dengan pakaian kita? Menurut perempuan saleh dalam Amsal, apa yang harus menjadi ciri pakaian kita dan keluarga kita?

1 Korintus 10:31-33 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 32Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 33Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.

Amsal 31:13, 21, 22, 25 Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. …. 21Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap. 22Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya. …. 25Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.

“Demi mengikuti mode, para ibu mendandani anak-anak mereka dengan anggota tubuh hampir telanjang; dan darah didinginkan kembali dari aliran alaminya dan dibuang ke organ dalam, memecah sirkulasi dan menimbulkan penyakit. Anggota tubuh manusia tidak dibentuk oleh Pencipta kita untuk menahan paparan dari luar, seperti halnya wajah. Tuhan telah menyediakan… juga, pembuluh darah besar dan saraf untuk anggota tubuh dan kaki, untuk menampung sejumlah besar arus kehidupan manusia, agar anggota-anggota tubuh dapat sehangat tubuh. Mereka harus berpakaian sangat lengkap untuk mendorong darah ke ekstremitas.” –Child Guidance, hal. 426.

“Sekali seminggu masing-masing dihadapkan dengan perbuatannya selama seminggu yang lalu, penghasilan yang mungkin dia miliki jika dia hemat, dan sarana yang tidak dia miliki karena pemanjaan dirinya. Hati nuraninya terkendali, seolah-olah ia ada di hadapan Tuhan yang hendak memuji atau mempersalahkannya. Dia belajar bahwa jika dia mempertahankan ketenangan pikiran dan keberkenanan Tuhan, maka dia harus makan dan minum dan berpakaian untuk kemuliaan-Nya. –The Adventist Home, hal. 369.

SABAT

Kristus Kebenaran Kita

  1. Dalam keadaan apakah orang Kristen dapat menerima gaya berpakaian dunia? Apa yang harus dikenakan oleh semua putra dan putri Hawa yang terpilih?

Roma 4:15 Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.

Matius 22:11-14 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. 12Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 13Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 14Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”.

Zakharia 3:4, 5 yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: “Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya.” Dan kepada Yosua ia berkata: “Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta.” 5Kemudian ia berkata: “Taruhlah serban tahir pada kepalanya!” Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ.

“Umat Kristiani tidak boleh bersusah payah membuat diri mereka menjadi pusat perhatian dengan berpakaian yang berbeda dari dunia. Tetapi jika, sesuai dengan keyakinan dan kewajiban mereka dalam hal berpakaian dengan sopan dan sehat, mereka lalu menemukan diri mereka ketinggalan zaman, mereka tidak boleh mengganti pakaian mereka untuk menjadi seperti dunia. Tetapi mereka harus menunjukkan kemandirian yang mulia dan keberanian moral untuk menjadi benar, jika seluruh dunia berbeda dari mereka demi hal ini. Jika dunia memperkenalkan cara berpakaian yang sederhana, nyaman, dan sehat, yang sesuai dengan Alkitab, itu tidak akan mengubah hubungan kita dengan Tuhan atau dengan dunia untuk mengadopsi gaya berpakaian seperti itu. Orang Kristen harus mengikuti Kristus, dan menyesuaikan pakaian mereka dengan firman Tuhan. Mereka harus menghindari gaya yang ekstrem. Mereka harus dengan rendah hati mengejar jalan yang lurus, terlepas dari sekedar tepuk tangan atau kecaman, dan harus berpegang teguh pada yang benar sesuai kemampuannya sendiri.” – (Review and Herald, 30 Januari 1900) Messages to Young People, hal. 350.

“Kenyataan bahwa umat Allah yang diakui yang sedang diwakili berdiri di hadapan Allah dengan pakaian kotor harus mengarah pada kerendahan hati dan penyelidikan hati yang mendalam di pihak semua orang yang mengakui nama-Nya. Mereka yang benar-benar menyucikan jiwanya dengan menaati kebenaran akan memiliki pendapat yang paling rendah tentang diri mereka sendiri. Semakin dekat mereka memandang tabiat Kristus yang tak bercela, semakin kuat keinginan mereka untuk menjadi serupa dengan gambar-Nya, dan semakin sedikit mereka melihat kemurnian atau kekudusan dalam diri mereka. Tetapi sementara kita harus menyadari keadaan kita yang berdosa, maka kita pun harus mengandalkan Kristus sebagai kebenaran kita, pengudusan kita, dan penebusan kita. Kita tidak dapat menjawab tuduhan Setan terhadap kita. Hanya Kristus saja yang dapat mengajukan permohonan yang efektif demi kepentingan kita. Dia mampu membungkam si penuduh itu dengan argumen yang tidak didasarkan pada jasa kita, tetapi pada diri-Nya sendiri.” –Testimonies for the Church, jilid. 4, hal. 471.

Untuk Pelajaran Tambahan: Jalan yang Sempit vs. Jalan yang Lebar

“Kemuliaan dan keagungan Allah dinyatakan di hadapan saya. Kata malaikat itu: ‘Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, namun kamu tidak menyadarinya; mengerikan dalam kemarahan-Nya, namun kamu menyinggung-Nya setiap hari. “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu;” “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”’ (Mazmur 47:2, Lukas 13:24; Matius 7:13, 14) Kedua jalan ini berbeda, terpisah, dan berlawanan arah. Yang satu mengarah kepada kehidupan kekal, yang lainnya menuju kematian kekal. Saya melihat perbedaan antara jalan-jalan ini, juga perbedaan antara orang-orang yang melewatinya. Jalannya berlawanan; yang satu lebar dan halus, yang lain sempit dan kasar. Jadi pihak-pihak yang melakukan perjalanan mereka pada dua jalan ini berlawanan dalam tabiat, kehidupan, pakaian, dan percakapannya.” –Testimonies for the Church, jilid. 1, hal. 127.

* * *

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×