Harapan Orang Benar

26 Desember 2022

HARAPAN ORANG BENAR

 

Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia. Amsal 10:28.

 

Salah satu kebenaran yang paling khidmat namun paling mulia yang dinyatakan dalam Alkitab adalah tentang kedatangan Kristus yang kedua kali untuk menyelesaikan pekerjaan besar penebusan. Kepada umat Allah yang mengembara di bumi, yang telah begitu lama tinggal di “wilayah dan bayang-bayang maut”, harapan yang berharga dan membangkitkan sukacita diberikan dalam janji kedatangan-Nya, yang adalah “kebangkitan dan hidup”, untuk “membawa pulang lagi Dia yang telah dibuang.” (Matius 4:16; Yohanes 11:25; 2 Samuel 14:13). Ajaran tentang kedatangan kedua adalah inti dari Alkitab. Sejak hari ketika pasangan pertama mengangkat langkah sedih mereka dari Eden, anak-anak beriman telah menunggu kedatangan Yang Dijanjikan untuk menghancurkan kekuatan si perusak dan membawa mereka kembali ke Firdaus yang hilang. –The Great Controversy, hal. 299.

Untuk dapat tinggal selamanya di rumah yang diberkati ini, untuk dapat membawa kembali dalam jiwa, tubuh, dan roh, bukan jejak gelap dosa dan kutukan, tetapi keserupaan sempurna dari Pencipta kita, dan melalui zaman yang terus bergulir tanpa henti untuk maju dalam hikmat, dalam pengetahuan, dan dalam kekudusan, untuk selalu disegarkan dengan pemikiran-pemikiran yang baru, dan selalu menemukan keajaiban baru dan kemuliaan baru, yang semakin meningkat dalam kapasitas untuk mengetahui dan menikmati dan mengasihi, dan mengetahui bahwa masih ada yang melampaui pengertian kita, kegembiraan dan kasih dan hikmat yang tak terbatas—begitulah pokok sasaran yang ditunjukkan oleh harapan Kristen, yang sedang dipersiapkan oleh pendidikan Kristen. Menjamin pendidikan ini, dan membantu orang lain untuk turut memperolehnya, harus menjadi pokok sasaran kehidupan orang Kristen. –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 55.

Bahasa manusia tidak cukup untuk menjelaskan upah yang telah tersedia bagi orang benar. Itu hanya akan diketahui oleh orang-orang yang memandang padanya. Tidak ada pikiran yang terbatas yang dapat memahami kemuliaan Firdaus Allah. –The Story of Redemption, hal. 340.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×