HAMBA YANG MENDERITA – Bagian pertama
Pelajaran Sekolah Sabat Tahun 2022
Semester Pertama (“Yesus dalam Nubuat dan Simbol“)
PELAJARAN – 16
Sabat, 16 April 2022
Hamba Yang Menderita
(bagian 1)
“Betapa jelasnya nubuatan Yesaya tentang penderitaan dan kematian Kristus! ‘Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar,’ nabi itu bertanya, ‘dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan Tuhan dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semarak pun tidak ada sehingga kita memandang Dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, Seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia dan bagi kita pun Dia tidak masuk hitungan.’ (Yesaya 53:1-3)” –(Review and Herald, October 29, 1895) Seventhday Adventist Bible Commentary, jilid 5, hal. 1128.
MINGGU
1. Menurut nabi Yesaya, berapa banyak yang akan percaya pada wahyu dan mujizat Hamba Tuhan itu? Siapa yang akan mengakui kuasa Tuhan untuk menyelamatkan manusia?
Yesaya 53:1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
Yohanes 12:38 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami? Dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?”
Roma 10:16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?”
“Seluruh sistem agama Yahudi adalah Injil Kristus yang disajikan dalam bentuk lambang dan simbol. Lalu betapa tidak pantasnya sebenarnya bagi mereka yang berada di bawah sistem Yahudi itu, untuk menolak dan menyalibkan Dia yang merupakan pencetus dan dasar dari apa yang mereka akui sebagai yang mereka percayai. Dimana kesalahan mereka? Mereka membuat kesalahan mereka dengan tidak mempercayai apa yang telah dinyatakan oleh para nabi tentang Kristus. Demikianlah, digenapi pernyataan yang disampaikan nabi Yesaya, ‘Tuhan, siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar? dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?…’
“Bukan Tuhan yang menempatkan orang yang buta di depan mata manusia atau membuat hati mereka keras; itu adalah terang yang Tuhan kirimkan kepada umat-Nya, untuk memperbaiki kesalahan mereka, untuk memimpin mereka di jalan yang aman, tetapi mereka menolak untuk menerimanya – inilah yang membutakan pikiran mereka dan mengeraskan hati mereka.” –Review in Herald, 21 Oktober 1890.
SENIN
SEBAGAI TUNAS DARI TANAH KERING
2. Hamba Tuhan yang Setia akan bertumbuh di hadapan-Nya? Apakah Dia memiliki keindahan khusus yang menarik perhatian orang?
Yesaya 53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.
Wahyu 5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.”
“Kata-kata ini [Yesaya 53:1-3] tidak berarti bahwa Kristus secara pribadi tidak menarik. Di mata orang Yahudi, Kristus memang tidak memiliki keindahan yang mereka inginkan. Mereka mencari seorang Mesias yang akan datang dengan pertunjukan tampilan luar dan kemuliaan duniawi, sebagai seseorang yang akan melakukan hal-hal besar bagi bangsa Yahudi, dan meninggikan mereka di atas segala bangsa lain di bumi. Tetapi Kristus malah datang dengan keilahian-Nya yang terselubungi dalam pakaian kemanusiaan, tidak mencolok, rendah hati, dan miskin. Mereka membandingkan pria ini dengan keangkuhan yang mereka buat sendiri, dan mereka tidak dapat mengenali keindahan sesungguhnya yang ada di dalam Dia. Mereka tidak dapat mengenali kekudusan dan kemurnian tabiat-Nya. Kasih karunia dan kebajikan yang dinyatakan dalam hidup-Nya tidak menarik bagi mereka.
“… Pasal ini (Yesaya 53) harus dipelajari. Itu menyatakan tentang Kristus sebagai Anak Domba Allah. Mereka yang ditinggikan oleh keangkuhan, dan yang jiwanya dipenuhi dengan kesombongan, harus melihat pada citra Penebus mereka ini, dan merendahkan diri mereka dalam debu. Seluruh pasal dalam ayat ini harus ditanamkan dalam ingatan mereka. Pengaruhnya akan menundukkan dan menaklukkan jiwa yang telah ternoda oleh dosa, dan terbuai oleh sifat meninggikan diri.” –(The Youth’s Instructor, 20 Desember 1900) Seventh-day Adventist Bible Commentary, jilid 4, hal. 1147.
SELASA
3. Bagaimanakah manusia memperlakukan Hamba Allah itu? Seberapa hormat mereka terhadap Dia? Dibandingkan dengan bagaimana manusia pada umumnya bila menanggapi provokasi, bagaimana Dia bereaksi terhadap rasa sakit dan penderitaan?
Yesaya 53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
Mazmur 22:7,8 Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak. 8Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya:
“Pikirkan penghinaan yang Kristus alami. Dia mengambil ke atas diri-Nya sendiri sifat manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, dan menderita, direndahkan dan dicemarkan oleh dosa. Dia mengambil bagian dalam kesengsaraan kita, menanggung kesedihan dan rasa malu kita. Dia menanggung semua godaan yang menimpa manusia. Dia menyatukan umat manusia dengan keilahian: roh ilahi berdiam di kaabah daging badan manusia-Nya. Dia menyatukan diri-Nya dengan kaabah itu ‘Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,’ (Yohanes 1:14), karena hanya dengan cara demikian, maka Dia dapat bergaul dengan putra dan putri Adam yang berdosa dan berduka.” –(The Youth’s Instructor, 20 Desember 1900) Seventh-day Adventist Bible Commentary, jilid 4, hal. 1147.
RABU
MENANGGUNG PENYAKIT DAN PENDERITAAN MANUSIA
4. Kesedihan dan dukacita apakah yang Kitab Suci nubuatkan akan ditanggung-Nya? Penilaian keliru apa yang dilakukan orang-orang ketika mereka melihat Dia tertimpa musibah, meskipun mereka tidak mengerti apa yang terjadi pada-Nya?
Yesaya 53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Matius 8:16,17 Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. 17Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
“Umumnya orang Yahudi percaya bahwa dosa akan dihukumkan dalam hidup ini. Setiap malapetaka dianggap sebagai hukuman akibat suatu perbuatan yang salah, baik di pihak orang itu sendiri maupun di pihak orangtuanya. Memang benar bahwa semua penderitaan diakibatkan oleh pelanggaran hukum Allah, tetapi kebenaran ini sudah diputarbalikkan. Setan, sumber dosa dan segala akibatnya, telah menuntun manusia untuk menganggap penyakit dan kematian sebagai sesuatu yang berasal dari Allah-sebagai suatu hukuman yang dikenakan secara sewenang-wenang karena dosa. Itulah sebabnya seorang yang sedang ditimpa kesedihan atau malapetaka yang besar justru menanggung beban tambahan, karena ia dianggap sebagai seorang yang besar dosanya.
“Demikianlah jalan terbuka bagi orang Yahudi untuk menolak Yesus. Ia yang telah menanggung ‘segala kelemahan kita’ dan telah mengangkat ‘segala penyakit kita’ malah dipandang oleh orang Yahudi sebagai seorang yang ‘kena tulah, dipukul, dan ditindas Allah,’ ‘sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia.’ Yesaya 53:4,3.
“Allah telah memberikan suatu pelajaran yang direncanakan untuk mencegah hal ini. Sejarah Ayub telah menunjukkan bahwa penderitaan dikenakan oleh Setan, dan penderitaannya itu telah dikalahkan oleh Allah untuk maksud kemurahan. Tetapi Israel tidak mengerti pelajaran itu. Kekeliruan yang sama yang telah ditegur Allah pada sahabat-sahabat Ayub, telah diulangi oleh orang Yahudi dalam penolakan mereka akan Kristus.” –The Desire of Ages, hal. 471.
KAMIS
5. Untuk siapa Dia telah tertikam dan diremukkan? Kejahatan apakah yang Dia telah bayar dengan harga yang sangat tinggi? Hukuman apa yang diterima-Nya? Mengapa Dia harus diserahkan?
Yesaya 53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Roma 4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
1 Korintus 15:3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
“Luar biasa tema perenungan tentang pengorbanan yang Yesus telah buat bagi orang-orang berdosa yang telah terhilang!… Bagaimana kita semestinya menghargai berkat-berkat yang telah dibawakan-Nya ke dalam jangkauan kita? Haruskah Yesus lebih menderita lagi? Haruskah Dia membelikan kita berkat yang lebih berlimpah lagi? Tidakkah seharusnya hati yang paling keras pun luluh ketika kita mengingat bahwa demi kita Dia telah rela meninggalkan kebahagiaan dan kemuliaan surga dan menderita kemiskinan dan rasa malu, penderitaan yang kejam dan bahkan kematian yang mengerikan? Seandainya Dia tidak melewati kematian dan kebangkitan-Nya untuk membuka bagi kita pintu harapan, maka kita akan memiliki apapun selain kengerian kegelapan dan kesengsaraan keputusasaan. Dalam keadaan kita saat ini, yang disayangi dan diberkati apa adanya kita, kita masih saja tidak menyadari betapa dalamnya lubang kejatuhan darimana kita telah diselamatkan. Tiada terkira penderitaan kita, dan sungguh besar kesengsaraan kita, jika saja Yesus tidak merangkul kita dengan lengan simpati dan kasih-Nya, dan mengangkat kita.” –Testimonies for the Church, jilid 5, hal. 316.
JUMAT
6. Seberapa jauhkah manusia menyimpang dari jalan Tuhan ketika ia tersesat? Seberapa sadarkah manusia akan kondisi moral mereka yang sebenarnya? Orang manakah yang rela menanggung konsekuensi dari kesalahan yang orang lain perbuat?
Yesaya 53:6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Mazmur 119:176, bagian pertama Aku sesat seperti domba yang hilang, …
“Dia hendak memberikan hidup-Nya bagi dunia, yang dilambangkan sebagai domba yang hilang yang telah menyimpang dari kandang, yang kesalahan dan ketidakberdayaannya sedang dibebankan kepada mereka, dan menghalangi mereka untuk kembali pulang.” –Selected Messages, buku 1, hal. 243
“Keluarga manusia sedang berada dalam kesulitan karena pelanggaran mereka terhadap hukum Bapa. Tapi Allah tidaklah meninggalkan orang-orang berdosa, sehingga ditunjukkan-Nya obat bagi dosa. Anak tunggal Allah telah mati agar kita dapat hidup. Allah telah menerima pengorbanan ini demi kita, sebagai Pengganti dan Penjamin kita, dengan syarat, bahwa kita harus menerima Kristus dan percaya kepada-Nya. Orang berdosa harus datang dengan iman kepada Kristus, menerima jasa-jasa-Nya, meletakkan dosa-dosanya ke atas Penanggung Dosa, dan menerima pengampunan-Nya. Untuk alasan inilah Kristus telah datang ke dunia. Demikianlah, kebenaran Kristus telah dipertalikan kepada orang berdosa yang bertobat dan percaya.” –Selected Messages, buku 1, hal. 215.
SABAT
7. Apakah Yesus bereaksi dengan sikap yang tidak puas, mengeluh, atau apakah Dia tetap diam di hadapan orang-orang yang menghakimi dan mengutuki Dia? Di tangan siapa Dia menyerahkan penganiayaan fisik yang dialami-Nya ketika Dia dipukuli oleh para penganiaya-Nya?
Yesaya 53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Kisah 8:32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
1 Petrus 2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
“Tidak satu kata pun Yesus menjawab semua ini. Sementara paku-paku ditancapkan menancap di tangan-Nya, dan tetesan keringat penderitaan terus dipaksa keluar dari pori-pori-Nya, dari bibir pucat dan gemetar dari Penderita yang tidak bersalah itu justru keluarlah doa pengampunan yang dihembuskan untuk para pembunuh-Nya: ‘Bapa, ampunilah mereka; karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.’ (Lukas 23:34). Segenap surga menatap dengan penuh perhatian pada pemandangan itu. Penebus yang mulia dari dunia yang terhilang sedang menderita hukuman pelanggaran manusia terhadap hukum Bapa. Dia akan menebus umat-Nya dengan darah-Nya sendiri. Dia membayar tuntutan yang adil dari hukum Allah yang kudus. Ini adalah sarana yang akan mengakhiri riwayat dosa dan Setan, si tuan dosa yang akan dibinasakan.” –Testimonies for the Church, jilid 2, hal. 208, 209.
UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN
“Allah telah memberikan kepada kita cukup bukti akan kasih-Nya. Dan kita tidak perlu meragukan lagi kebaikan-Nya, sebab kita memang tidak akan sanggup sepenuhnya mengerti cara kerja pemeliharaan-Nya itu. Juruselamat berkata kepada murid-murid-Nya, setelah meramalkan kebimbangan yang akan menimpa jiwa mereka pada hari-hari percobaan dan kegelapan, ‘Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu.’ (Yohanes 15:20). Demi kita, Yesus telah menanggung penderitaan kekejaman orang-orang jahat, yang lebih dari apa yang pernah ditanggung oleh pengikut-Nya manapun juga. Orang-orang yang dipanggil untuk menanggung siksaan dan mati syahid adalah orang-orang mengikuti jejak Anak Allah yang kekasih.” –The Great Controversy, hal. 47.
“Tetapi Ia yang harus menderita kematian di tangan orang-orang jahat, harus bangkit lagi sebagai seorang Pemenang atas dosa dan atas maut. Dengan ilham Yang Mahakuasa Penyanyi Yang Manis dari Israel itu harus menyaksikan kemuliaan tentang pagi kebangkitan itu. ‘Bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram,’ seru-Nya dengan kegembiraan, ‘sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan Oang Kudus-Mu melihat kebinasaan.’ Mazmur 16:9, 10.” –The Acts of the Apostles, hal. 227.