Dunia Tidak Akan Mengakui

DUNIA TIDAK AKAN MENGAKUI

“Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! — dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu dan ia tidak berbalik dari kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu. Yehezkiel 3:18, 19.

“Tulisan suci memberikan banyak bukti bahwa lebih aman bersatu dengan Tuhan dan kehilangan kasih sayang dan persahabatan dunia, daripada mencari bantuan dan dukungan dunia serta melupakan ketergantungan kita kepada Tuhan …. Tuhan Sendiri telah menetapkan tembok pemisah antara hal-hal duniawi dan hal-hal yang telah Dia pilih dari dunia dan untuk disucikan bagi diri-Nya. Dunia tidak akan mengakui perbedaan ini …. Tetapi Tuhan telah membuat pemisahan ini, dan Dia akan membuatnya tetap ada. Baik dalam Perjanjian Lama dan Baru, Tuhan secara positif memerintahkan umat-Nya untuk berbeda dari dunia, baik dalam roh, dalam keinginan, dan dalam kehidupan; …
“Ada elemen yang disebut-sebut sebagai cinta yang akan mengajari kita untuk semata-mata memuji dan menyanjung rekan kita dan tidak dengan setia memberi tahu mereka tentang bahaya yang mereka hadapi dan tidak memperingatkan serta menasihati mereka demi kebaikan mereka. Cinta yang demikian ini tidak lahir dari Surga. Kata-kata dan tindakan kita harus serius dan sungguh-sungguh, terutama dihadapan orang-orang yang sedang mengabaikan keselamatan jiwa mereka …. Jika kita bersatu dengan mereka dalam hal yang ringan, remeh, sekedar mencari kesenangan, atau dalam pengejaran apa pun yang akan menghilangkan keseriusan dari pikiran, berarti kita sedang terus-menerus mengatakan kepada mereka melalui teladan kita, ‘Damai, damai; jangan terganggu. Kalian tidak perlu khawatir.’ Ini mengatakan kepada orang berdosa, ‘kalian akan baik-baik saja.’
“Jika kita mengaku sebagai putra dan putri Allah, maka kita harus mengejar usaha terbaik kita bagi orang yang tidak percaya, agar jiwa kita akan bersih dari darah mereka ketika kita bertemu dengan mereka di hari penghitungan akhir yang besar.” –That I May Know Him, hal. 308.

Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah kita bekerja sebagaimana Kristus bekerja untuk menyelamatkan orang-orang berdosa dari jerat-jerat Setan yang licik?
Apakah kita berbeda dengan dunia ini, baik dalam roh, keinginan-keinginan dan dalam kehidupan kita?
Akankah jiwa kita terhitung bersalah di hadapan Tuhan pada hari perhitungan akhir, jika kita tidak memperingatkan orang-orang di sekitar kita dan tidak menuntun mereka melalui teladan kita di jalan keselamatan?

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×