Dilembagakan Ketika Penciptaan
25 Januari 2023
DILEMBAGAKAN KETIKA PENCIPTAAN
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:2, 3.
Yehova yang agung telah meletakkan dasar bumi; Dia telah mendandani seluruh dunia dengan pakaian keindahan, dan mengisinya dengan hal-hal yang berguna bagi manusia; Dia telah menciptakan segala keajaiban di darat dan laut. Dalam enam hari karya besar penciptaan telah selesai. Dan Allah “berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya….” Allah memandang dengan puas pekerjaan tangan-Nya. Segalanya sempurna, layak bagi Penciptanya yang ilahi, dan Dia beristirahat, bukan sebagai orang yang lelah, tetapi karena senang dengan karya hikmat dan kebaikan-Nya dan pernyataan kemuliaan-Nya.
Setelah berhenti pada hari ketujuh, Allah menguduskannya, atau memisahkannya, sebagai hari istirahat bagi manusia. Mengikuti teladan Sang Pencipta, manusia harus beristirahat pada hari yang suci ini, agar ketika dia memandang langit dan bumi, dia dapat merenungkan karya agung penciptaan Allah; dan agar ketika dia melihat bukti-bukti hikmat dan kebaikan Allah, hatinya dapat dipenuhi dengan kasih dan hormat kepada Penciptanya….
Tuhan melihat bahwa Sabat sangat penting bagi manusia, bahkan di Firdaus. Manusia perlu mengesampingkan kepentingan dan pengejaran bagi diri sendiri untuk satu hari dari tujuh hari yang ada, agar dia dapat lebih sepenuhnya merenungkan pekerjaan Allah, dan merenungkan kuasa dan kebaikan-Nya. Dia membutuhkan hari Sabat, untuk mengingatkannya lebih jelas tentang Allah, dan untuk membangkitkan rasa syukur atas segala hal yang dia nikmati dan miliki yang seluruhnya berasal dari tangan dermawan Allah Pencipta.
Ketika dasar bumi diletakkan, … maka diletakkanlah dasar hari Sabat. Lembaga ini menghendaki penghormatan kita: itu telah ditahbiskan bukan oleh otoritas manusia, dan tidak didasarkan pada tradisi manusia; itu ditegakkan oleh Yang Lanjut Usianya, dan diperintahkan oleh firman-Nya yang kekal. –The Faith I Live By, hal. 31