DIKHIANATI OLEH SEORANG SAHABAT
Pelajaran Sekolah Sabat Tahun 2022 Semester pertama (Yesus dalam Nubuat dan Simbol)
Pelajaran 12
Sabat, 19 Maret 2022
DIKHIANATI OLEH SEORANG SAHABAT
“Seandainya Yesus tetap diam, dalam ketidaktahuan yang nyata tentang apa yang akan datang kepada-Nya, kesan mungkin telah tertinggal di benak murid-murid-Nya bahwa Guru mereka tidak memiliki pandangan ke depan ilahi, dan telah tertipu, terkejut, dan dikhianati ke tangan seorang gerombolan pembunuh. Setahun sebelumnya, Yesus telah memberi tahu para murid bahwa Dia telah memilih dua belas, tetapi yang satu itu adalah iblis; dan sekarang kata-kata-Nya kepada Yudas pada kesempatan paskah, yang menunjukkan bahwa pengkhianatan ini diketahui sepenuhnya oleh Tuannya, akan memperkuat iman para pengikut-Nya yang sejati selama penghinaan-Nya. Dan ketika Yudas harus sampai pada akhir yang mengerikan, mereka akan mengingat celaka yang telah diucapkan Yesus atas pengkhianat itu.” –The Spirit of Prophecy, jilid 3, hal. 87.
MINGGU
1. Menurut nubuat, oleh siapa Yang Diurapi Tuhan itu akan dikhianati? Berdasarkan pengalaman pribadimu sendiri, renungkan apa makna pengkhianatan ini dan betapa dahsyatnya penderitaan yang Juruselamat derita ketika merasakan pengalaman ini.
Mazmur 41:10; 55:13-15 Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku… 55:13Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia. 14Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku: 15kami yang bersama-sama bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengah-tengah keramaian.
Yohanes 13:18, 21, 26 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku… 21Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” … 26Jawab Yesus: “Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
“Tujuan Juruselamat dalam menyatakan celaka atas Yudas ada dua: Pertama, untuk memberikan murid palsu itu kesempatan terakhir untuk menyelamatkan dirinya dari malapetaka akibat menjadi pengkhianat; dan, kedua, untuk memberi para murid bukti puncak kemesiasan-Nya, dalam mengungkapkan tujuan tersembunyi Yudas.” -The Spirit of Prophecy, jilid 3, hal. 87.
“Dan Juruselamat masih mempunyai maksud lain. Ia tidak menahan pelayanan-Nya dari dia yang diketahui-Nya sebagai seorang pengkhianat. Murid-murid tidak mengerti perkataan-Nya ketika Ia berkata pada upacara cuci kaki, “Tidak semua kamu bersih,” ataupun ketika di meja perjamuan Ia menyatakan, “Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.” Yoh. 13:11,18. Tetapi kemudian, ketika maksud-Nya sudah dijelaskan, ada sesuatu yang perlu mereka pertimbangkan mengenai kesabaran dan kemurahan Allah terhadap orang yang berbuat kesalahan yang paling menyedihkan.” –The Desire of Ages, hal. 655.
KEJATUHAN SI PENGKHIANAT
SENIN
2. Apa konsekuensi dari melakukan tindakan pengecut seperti yang telah dilakukan Yudas? Apa yang dinyatakan oleh Roh Nubuat tentang pengkhianat Penebus itu?
Mazmur 27:2 Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
Yohanes 18:3-6 Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. 4Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: “Siapakah yang kamu cari?” 5Jawab mereka: “Yesus dari Nazaret.” Kata-Nya kepada mereka: “Akulah Dia.” Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. 6Ketika Ia berkata kepada mereka: “Akulah Dia,” mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.
Matius 27:4, 5 dan berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Tetapi jawab mereka: “Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” 5Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
Kisah 1:18 Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
“Orang Yahudi kurang menyadari tanggung jawab yang hebat yang diakibatkan oleh penolakan akan Kristus… Dari generasi kepada generasi tertimbunlah hukuman yang dahsyat bagi orang-orang yang menolak terang dan kebenaran. Hal inilah yang sedang ditimpakan oleh musuh-musuh Kristus ke atas kepala mereka sendiri. Dosa imam-imam dan penghulu-penghulu lebih besar daripada dosa generasi sesudah itu. Oleh penolakan mereka akan Juruselamat, mereka sedang menjadikan diri mereka bertanggung jawab atas darah segala orang benar yang dibunuh sejak Habel sampai kepada Kristus. Mereka sudah hampir mengisi cawan kejahatan mereka hingga meluap. Dan tidak lama kemudian cawan itu akan dituangkan ke atas kepala mereka sendiri dalam hukuman pembalasan. Tentang hal ini, Yesus telah mengamarkan mereka:…
“Yudas melihat bahwa permohonannya sia-sia belaka, dan ia cepat-cepat meninggalkan ruangan itu sambil berseru-seru, Sudah terlambat! Sudah terlambat! Ia merasa bahwa ia tidak dapat hidup melihat Yesus disalibkan, dan dalam keadaan putus asa keluarlah ia dan menggantung dirinya.” -The Desire of Ages, hal. 618, 619, 722.
SELASA
3. Setelah memulaikan proses kematian Anak Allah, apakah yang kemudian menjadi akhir riwayat murid palsu itu? Apa akibat dosa jika tidak bertobat?
Mazmur 109:8, bagian pertama Biarlah umurnya berkurang, …
Roma 6:23; 5:12 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita… 5:12Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
“Allah di dalam firman-Nya telah memberikan bukti yang paling pasti bahwa la akan menghukum pelanggar-pelanggar hukum-Nya… Kematian Anak Allah yang tidak bercacat-cela itu menyaksikan bahwa ‘upah dosa adalah maut,’ sehingga setiap pelanggaran terhadap hukum Allah harus menerima ganjarannya yang setimpal. Kristus, yang tidak berdosa itu, telah dijadikan berdosa demi manusia. la menanggung akibat pelanggaran, dan merasakan derita disembunyikannya wajah Bapa-Nya dari pada-Nya, sampai hati-Nya remuk dan kehidupan-Nya hancur. Semua pengorbanan ini dilakukan agar orang-orang berdosa boleh ditebus. Tidak ada cara lain manusia bisa dibebaskan dari hukuman dosa. Dan setiap jiwa yang menolak mengambil bagian dalam pendamaian yang disediakan dengan harga seperti ini, harus menanggung sendiri kesalahan dan hukuman pelanggaran itu.” –The Great Controversy, hal. 540.
“Karunia hidup kekal dijanjikan dengan syarat iman yang menyelamatkan di dalam Kristus. Daya penarikan Roh Kudus ditunjukkan sebagai agen dalam pekerjaan keselamatan manusia. Imbalan bagi orang beriman, hukuman bagi yang bersalah, semuanya diatur dalam garis yang jelas. Alkitab berisi ilmu keselamatan bagi semua orang yang mau mendengar dan melakukan firman Kristus.” –Christian Education, hal. 84.
PENGGANTIAN JABATAN YANG SUCI
RABU
4.Menurut nubuat, apa yang akan terjadi jika seorang murid mengkhianati jabatan sucinya?
Mazmur 109:8, bagian kedua … dan biarlah jabatannya diambil orang lain.
Matius 25:28; 21:40, 41 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu…. 21:40Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” 41Kata mereka kepada-Nya: “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya.”
“Keegoisan adalah kejahatan yang mematikan. Cinta diri dan ketidakpedulian yang ceroboh terhadap persyaratan khusus dari perjanjian antara Tuhan dan manusia, serta penolakan untuk bekerja sebagai penatalayan-Nya yang setia, telah mendatangkan kutukan-Nya kepada mereka, sebagaimana yang telah Dia nyatakan akan terjadi. Jiwa-jiwa ini telah memisahkan diri dari Tuhan; melalui ajaran dan teladan, mereka telah memimpin orang lain untuk mengabaikan perintah-perintah Allah yang sudah jelas, dan Dia tidak dapat melimpahkan berkat-Nya kepada mereka.” –Messages to Young People, hal. 308.
“Pikiran, usaha, dan talenta, harus dilatih, agar engkau dapat dipersiapkan untuk lolos ke sekolah di atas dan dapat turut mendengar kata-kata dari bibir Dia yang telah menang atas segala godaan demi kita: ‘Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.’…Wahyu 3:21…. Jika engkau tidak bekerja sama dengan Tuhan dengan menyerahkan dirimu kepada-Nya dan mengerjakan pelayanan-Nya, maka engkau akan dinilai tidak layak untuk menjadi penduduk kerajaan surgawi-Nya yang murni.” –Testimonies for the Church, jilid 6, hal. 298.
KAMIS
5. Seberapa berat kutukan untuk pengkhianatan seperti itu?
Mazmur 69:26 Biarlah perkemahan mereka menjadi sunyi, dan biarlah kemah-kemah mereka tidak ada penghuninya.
Kisah 1:18-20 Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. 19Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri “Hakal-Dama,” artinya Tanah Darah —. 20″Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
“Untuk waktu yang singkat kekesalan dan kebingungan membuat para imam terdiam. Mereka tidak ingin orang-orang tahu bahwa mereka telah menyewa salah satu pengikut Yesus yang mengaku untuk menyerahkan Dia ke tangan mereka. Mereka memburu Yesus seperti pencuri dan mengambil-Nya secara diam-diam, mereka ingin bersembunyi. Tetapi pengakuan Yudas, dan penampilannya yang kuyu dan penuh rasa bersalah, menyingkapkan kelakuan para imam di hadapan orang banyak, menunjukkan bahwa kebencianlah yang telah menyebabkan mereka menangkap Yesus. Saat Yudas dengan lantang menyatakan Yesus tidak bersalah, para imam menjawab, ‘Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri.’ (Matius 27:4). Mereka telah memiliki Yesus dalam kekuasaan mereka, dan bertekad untuk memastikan nasib-Nya. Yudas, yang dipenuhi kepedihan, melemparkan uang yang sekarang dia benci ke kaki orang-orang yang telah memperalatnya itu, dan, dalam kesedihan dan ketakutan, pergi keluar dan gantung diri.” –Early Writings, hal. 172.
JUMAT
6. Bagaimana seseorang bisa menjelaskan tindakan mengerikan seperti itu mengingat kenyataan bahwa Yesus sama sekali tidak bersalah?
Mazmur 35:19 Janganlah sekali-kali bersukacita atas aku orang-orang yang memusuhi aku tanpa sebab, atau mengedip-ngedipkan mata orang-orang yang membenci aku tanpa alasan.
Yohanes 15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
“Ia [Pilatus] mempunyai suatu contoh di hadapannya tentang kegigihannya yang dengan itu mereka berusaha mengambil nyawa Seorang yang mereka benci tanpa alasan.” –The Desire of Ages, hal. 737.
“Orang-orang Kristen yang mula-mula itu memang adalah umat-umat yang istimewa. Tingkah laku mereka yang tidak bercela dan iman mereka yang tidak bisa dibengkokkan merupakan teguran yang senantiasa mengganggu ketenteraman orang-orang berdosa. Biarpun jumlah mereka sedikit, tidak mempunyai harta, kedudukan dan jabatan duniawi yang dihormati, mereka menjadi ancaman yang menakutkan bagi pelaku-pelaku kejahatan di mana saja tabiat dan ajaran mereka dinyatakan. Oleh sebab itu mereka dibenci oleh orang jahat, sebagaimana Habel dibenci oleh Kain abangnya. Dengan alasan itulah Kain membunuh Habel, demikian juga dengan orang-orang yang menolak pengendalian Roh Suci, telah membunuh umat Allah. Dengan alasan yang sama juga orang-orang Yahudi menolak dan menyalibkan Juruselamat,—oleh karena kesucian dan kekudusan tabiat-Nya senantiasa merupakan teguran kepada sifat mereka yang korup dan mementingkan diri. Sejak zaman Kristus sampai sekarang, murid-murid-Nya yang setia telah membangkitkan kebencian dan pertentangan dari orang-orang yang mencintai dan mengikuti jalan-jalan dosa.” –The Great Controversy, hal. 46.
DITOLAK DAN KEMUDIAN DITERIMA
SABAT
7. Meskipun banyak yang telah menolak Yesus sebagai Mesias yang sejati, dalam posisi mulia apakah Bapa menempatkan Dia?
Mazmur 118:22 Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
Yesaya 28:16 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: “Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!
“Bagi mereka yang ‘tersandung, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah,’ (1 Petrus 2:8), Kristus telah menjadi batu sandungan. Tetapi ‘batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan itu telah menjadi batu penjuru.’ (Mazmur 118:22). Sebagaimana halnya dengan batu yang dibuang itu, Kristus dalam tugas-Nya di dunia ini telah diremehkan dan dicerca. ‘Ia dihina dan di-hindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan, ia sangat dihina,. .. dan bagi kita pun Dia tidak masuk hitungan.’ Yesaya 53:3. Tetapi saatnya sudah dekat bilamana Ia akan dipermuliakan. Oleh kebangkitan dari antara orang mati Ia akan dinyatakan sebagai ‘Anak Allah dengan kuasa.’ Roma 1:4. Pada kedatangan-Nya yang kedua kalinya Ia akan dinyatakan sebagai Tuhan surga dan bumi. Mereka yang kini hendak menyalibkan Dia akan mengenal kebesaran-Nya. Di hadapan semesta alam batu yang ditolak itu akan menjadi batu penjuru.” – The Desire of Ages, hal. 600.
UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN
“Mari kita bangun! Pertempuran sedang berlangsung. Kebenaran dan kesalahan sedang mendekati konflik terakhir mereka. Mari kita berbaris di bawah panji Pangeran Imanuel yang berlumuran darah, dan berjuang dalam perjuangan iman yang benar, dan memenangkan kehormatan abadi; karena kebenaran pasti akan menang, dan kita dapat menjadi lebih dari pemenang melalui Dia yang telah mengasihi kita. Jam-jam percobaan yang berharga akan segera ditutup. Marilah kita memastikan diri kita sedang bekerja untuk hidup yang kekal, bahwa kita dapat memuliakan Bapa surgawi kita, dan menjadi sarana untuk menyelamatkan jiwa-jiwa untuk siapa Kristus telah mati …. –(Review and Herald, 13 Maret 1888) Christian Service, hal. 77
“Demikianlah Pembela kebenaran itu sedang memohon. Sebagai Yang percaya di antara yang tidak percaya, Yang setia di antara yang tidak setia, Dia telah berdiri sebagai wakil Allah, dan suara-Nya adalah suara dari surga. Tidak ada ketakutan, tidak ada kesusahan, tidak ada keputus-asa-an dalam perkataan dan penampilannya. Kuat dalam kesadaran yang tidak bersalah, dan berpakaikan pakaian kebenaran, Dia bersukacita karena Dialah Anak Allah. Suara-Nya adalah seruan kemenangan di atas deru pertempuran. Ia menyatakan pekerjaan yang mana Dia telah mengabdikan hidupnya, sebagai satu-satunya pekerjaan yang tidak pernah akan gagal. Meskipun secara manusia Dia mati, namun Injil itu tidak akan binasa. Allah senantiasa hidup, dan kebenaran-Nya akan menang.” –The Acts of the Apostles, hal. 495.