Dihadapan Takhta Dengan Mengenakan Jubah Putih

30 November 2022

DIHADAPAN TAKHTA DENGAN MENGENAKAN JUBAH PUTIH

 

Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?” Wahyu 7:13.

 

“Berdirilah di ambang kekekalan dan dengarkan sambutan penuh kemurahan yang diberikan kepada barangsiapa yang dalam hidup ini telah bekerja sama dengan Kristus, dan menganggapnya sebagai hak istimewa dan kehormatan untuk menderita demi Dia. …

“Di sana orang-orang yang ditebus menyapa orang-orang yang telah mengarahkan mereka kepada Juruselamat yang ditinggikan. Mereka bersatu memuji Dia yang telah mati agar manusia memiliki hidup yang sebanding dengan hidup Allah. …

“ ‘Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!’ Wahyu 7:9, 10.

” ‘Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.’ ‘Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.’ Wahyu 7:14-17; Wahyu 21:4.”

“Kita perlu selalu menjaga di hadapan kita pandangan kita tentang hal-hal yang tidak terlihat ini. Dengan demikian kita akan dapat menetapkan nilai yang benar pada hal-hal kekekalan dan tentang pentingnya waktu. Inilah yang akan memberi kita kekuatan untuk mempengaruhi orang lain untuk meraih kehidupan yang lebih tinggi.” –The Ministry of Healing, hal. 507, 508.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×