DIBANGUN OLEH ALLAH
Pelajaran Sekolah Sabat Tahun 2022 semester kedua “Pertolongan Dari Bait Suci”
22
SABAT, 26 November 2022
DIBANGUN OLEH ALLAH
“Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.” Ibrani 8:1,2.
“Tempat kudus di surga adalah pusat pekerjaan Kristus bagi umat manusia. Tempat kudus itu menentukan nasib tiap-tiap orang yang hidup di dunia ini. Bait Suci ini membukakan rencana penebusan, membawa kita kepada akhir zaman dan menyatakan kabar kemenangan dalam pertikaian antara kebenaran dan dosa. Adalah sangat penting agar tiap-tiap orang mau menyelidiki pokok pelajaran ini, sehingga disanggupkan untuk memberi jawab kepada siapapun yang bertanya mengenai pengharapan yang ada pada mereka itu.” –The Great Controversy, hal. 488, 489.
Minggu
PENJELASAN ALKITAB
1. Bagaimana Kitab Suci menggambarkan Bait Suci surgawi? Mengapa ini sangat penting?
Ibrani 8:1,2 Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, 2dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.
Zakharia 6:12,13 katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Inilah orang yang bernama Tunas. Ia akan bertunas dari tempatnya dan ia akan mendirikan bait TUHAN. 13Dialah yang akan mendirikan bait TUHAN, dan dialah yang akan mendapat keagungan dan akan duduk memerintah di atas takhtanya. Di sebelah kanannya akan ada seorang imam dan permufakatan tentang damai akan ada di antara mereka berdua..
“Ia menjadi pelayan di “tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.” Ibrani 8:2. Manusia memelihara rumah ibadah Yahudi; manusia membangun Bait Suci Yahudi; tetapi Bait Suci yang di surga, yang telah dilambangkan oleh Bait Suci di dunia ini tidak dibangun oleh arsitek manusia. “Inilah orang yang bernama Tunas — Dialah yang akan mendirikan bait Tuhan, dan Dialah yang akan mendapat keagungan dan akan duduk memerintah di atas takhta-Nya. Di sebelah kanan-Nya akan ada seorang imam dan permufakatan tentang damai akan ada di antara mereka berdua.” Zakharia 6:12,13.” –The Desire of Ages, hal. 165.
“Sebagaimana yang telah dinyatakan, kaabah yang ada di dunia ini telah dibangun oleh Musa sesuai dengan pola yang ditunjukkan kepadanya di atas gunung. Itu adalah “satu kiasan masa sekarang, dimana telah dipersembahkan baik persembahan-persembahan dan korban-korban,” kedua ruangan yang suci itu adalah “Lambang daripada apa yang ada di sorga;” Kristus, Imam Besar kita, adalah “seorang yang melayani di dalam kaabah yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.” Ibrani 9:9, 23; 8:2.” –Patriarchs and Prophets, hal. 356.
SENIN
2. Apa lagi ciri-ciri lainnya yang membedakan bait suci surgawi dari bait suci yang ada di bumi ini?
Ibrani 9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
“Demikianlah upacara yang dilaksanakan “sebagai gambaran dan bayangan dari perkara-perkara surgawi.” Dan apa yang dilakukan dalam lambang dalam pelayanan tempat kudus di dunia ini, telah dilakukan dengan sesungguhnya sebagaimana dalam pelayanan tempat kudus surgawi. Setelah kenaikan-Nya, Juruselamat kita memulai pekerjaan-Nya sebagai imam besar kita. Rasul Paulus telah menyatakan: ‘Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.’ Ibrani 9:24.” –The Great Controversy, hal. 420.
Selasa
DUA BILIK
3. Berapa banyakkah bilik yang ada di bait suci yang di dunia ini? Apa saja yang ada di dalam bilik yang pertama?
Ibrani 9:1,2 Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia. 2Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus..
“Saya kemudian diminta untuk memperhatikan dua bilik yang ada di tempat kudus surgawi. Tirai, atau pintu, dibuka, dan saya diizinkan masuk. Di bilik yang pertama saya melihat kandil dengan tujuh lampu, meja roti sajian, mezbah pedupaan, dan pedupaan. Semua perabotan dalam bilik ini tampak seperti emas paling murni dan memantulkan rupa dari orang yang memasuki tempat itu. Tirai yang memisahkan kedua bilik itu memiliki warna dan bahan yang berbeda, dengan pinggiran yang indah, di mana ada figur-figur yang terbuat dari emas untuk melambangkan malaikat-malaikat.” –Early Writings, hal. 251, 252.
Rabu
4. Benda paling penting apakah yang ada di bilik kedua — yakni di bilik maha suci?
Ibrani 9:3-5 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. 4Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian, 5dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci.
“Tabir diangkat, dan saya melihat ke dalam bilik yang kedua. Saya melihat di sana tampak ada sebuah tabut perjanjian yang terbuat dari emas terbaik. Sebagai batas di sekitar penutup tabut perjanjian itu, terdapatlah karya paling indah yang melambangkan mahkota. Di dalam bahtera itu ada loh-loh batu yang berisi sepuluh perintah.” –Early Writings, hal. 252.
“Pelayanan Bait Suci terdiri dari dua bagian, pelayanan harian dan pelayanan tahunan. Pelayanan sehari-hari dilakukan di mezbah persembahan korban bakaran di pelataran dan di dalam bilik kudus; sedangkan kebaktian tahunan berada di bilik maha kudus.” –Patriarchs and Prophets, hal. 351.
Kamis
5. Apakah hubungan antara bait suci yang di bumi ini dengan bait suci yang di surga?
Ibrani 8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: “Ingatlah,” demikian firman-Nya, “bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.”
“Tempat kudus yang di surga, di mana Yesus melayani demi kita, adalah tempat kudus besar yang sesungguhnya. Kemah suci yang dibangun oleh Musa adalah mencontoh dari tempat kudus ini. Allah mencurahkan Roh-Nya ke atas orang-orang yang membangun kemah suci yang dibumi. Ketrampilan artistik yang diperagakan dalam pembangunan tempat kudus itu adalah pernyataan hikmat Ilahi. Dinding-dinding yang tampak bagaikan emas yang padat memantulkan ke segala penjuru sinar ketujuh kandil dari kaki dian emas itu. Meja roti pertunjukan dan mezbah pedupaan berkilau-kilau sebagai emas yang mengkilap. Tirai yang maha indah yang membentuk langit-langit, yang dihiasi dengan gambar-gambar malaikat dengan warna biru, ungu dan merah menambah keelokan pemandangan. Dan di balik tabir kedua terdapatlah sinar shekinah yang suci, sebagai pernyataan dari kemuliaan Allah, yang mana ke hadapan hadiratNya ini hanya imam besar saja yang bisa masuk dan tetap hidup.” –The Great Controversy, hal. 414.
Jumat
6. Manakah dari dua bait suci itu yang lebih besar dan yang lebih sempurna?
Ibrani 9:11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, — artinya yang tidak termasuk ciptaan ini,.
“Upacara korban yang menunjuk kepada Kristus sudah lalu; dan mata manusia telah dialihkan kepada korban yang yang sesungguhnya untuk dosa-dosa dunia. Keimamatan duniawi telah berakhir; dan kini kita harus memandang kepada Yesus, pelaku perjanjian baru itu, serta ‘Kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat daripada darah Habel.’ ‘Jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada;… tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, … tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.’ Ibrani 12:24; 9:8-12.” –The Desire of Ages, hal. 166.
Sabat
7. Kapankah Bait Suci surgawi dinyatakan dalam Alkitab? Bagaimana umat Tuhan dapat mendekat ke rumah surgawi Tuhan?
Ibrani 9:8; 10:21,22 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.… 10:21dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. 22Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni..
“Ketika Kristus berseru, ‘Sudah selesai,’ tangan Allah yang tak terlihat mata manusia lalu membelah kain kuat yang menyusun tabir bait suci, dari atas ke bawah. Jalan menuju bilik yang paling suci, telah dibuka, dan telah terwujud. Allah puas. Sekarang Keadilan-Nya dan belas kasihan-Nya telah dapat bercampur. Dia tetap menjadi adil, dan sekaligus juga menjadi pembela bagi siapapun yang mau percaya kepada Kristus. Dia, memandang pada korban-korban yang telah berakhir di atas salib, dan menyatakan, ‘Sudah selesai. Umat manusia akan mengalami ujian berikutnya.’ Harga penebusan telah dibayar, dan Setan jatuh seperti kilat dari surga.” –(Manuscript 111, 1897) Seventh-day Adventist Bible Commentary, jilid 5, hal. 1150.
Merenungkan Makna Di-Balik Pelayanan Ibadah di Bumi
“Sementara dengan keberanian yang suci Paulus memasyhurkan Injil dalam rumah sembahyang di Tesalonika, terang yang besar dipancarkan kepada arti tata cara dan upacara berkenaan dengan acara bait suci. la membawa pikiran pendengar-pendengar-Nya melampaui acara peribadatan di bumi kepada pelayanan Kristus di bait suci di surga, sampai kepada waktu bila pekerjaan pengantaraan-Nya sudah selesai, Ketika Kristus akan datang kembali dalam kuasa dan kemuliaan besar, dan mendirikan kerajaan-Nya dalam dunia ini. Paulus adalah seorang yang percaya akan kedatangan Kristus yang kedua kali; begitu jelas dan tegas ia menyampaikan kebenaran tentang peristiwa ini, sehingga atas pikiran orang-orang yang mendengarnya telah diberikan kesan yang tidak akan pernah akan dapat hilang.” –Acts of the Apostles, hal. 228, 229.
Selamat hari Sabat. TYM