DARI GILGAL KE YERUSALEM

PELAJARAN SEKOLAH SABAT Tahun 2022 Semester Kedua “Pertolongan Dari Bait Suci
14
SABAT, 1 Oktober 2022

DARI GILGAL KE YERUSALEM 

Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel keluar sampai hari ini, tetapi Aku mengembara dari kemah ke kemah, dan dari kediaman ke kediaman.” 1 Tawarikh 17:5.

“Kebesaran Allah bagi kita tidak dapat dipahami. ‘Tuhan, takhta-Nya di surga’ (Mazmur 11:4); namun oleh Roh-Nya Dia hadir di mana-mana. Dia memiliki pengetahuan, dan minat pribadi yang mendalam, pada semua pekerjaan tangan-Nya.” –Education, hal. 132.
“Pemazmur mewakili kehadiran Yang Tak Terbatas yang meliputi alam semesta. ‘Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.’ (Mazmur 139:8). Kita tidak akan pernah dapat menemukan satupun tempat sunyi atau sendiri, atau tempat di mana tidak ada Tuhan.
“Tuhan Allah Yang Mahakuasa, yang memerintah di surga, menyatakan, ‘Aku menyertai engkau.’ (Kejadian 28:15). Dia meyakinkan umat-Nya bahwa mereka yang taat berarti sedang berada dalam posisi di mana Dia dapat memberkati mereka, untuk kemuliaan nama-Nya…. Dia akan menjadi pertolongan yang tepat pada waktunya bagi semua orang yang melayani Dia, dan tidak melayani diri sendiri.” –The Faith I Live By, hal. 62.

MINGGU
1. Setelah menyeberangi Sungai Yordan dan memasuki Kanaan, di manakah tempat pertama orang Israel mendirikan kemah mereka? Oleh karena itu, apa tempat pertama di mana tempat kudus didirikan di tanah Kanaan?

Yosua 4:19; 5:10 4:19 Bangsa itu telah keluar dari sungai Yordan pada tanggal sepuluh bulan pertama dan mereka berkemah di Gilgal, di batas timur Yerikho. 5:10Sementara berkemah di Gilgal, orang Israel itu merayakan Paskah pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu petang, di dataran Yerikho.

“Hingga saat tersebut Gilgal telah menjadi markas besar bangsa itu, dan menjadi tempat kedudukan Bait Suci. Tetapi kemudian Bait Suci itu harus dipindahkan ke tempat yang telah dipilih sebagai tempatnya yang tetap.” –Patriarchs and Prophets, hal. 514.

SENIN
KEMAH PERTEMUAN DI SILO
2. Masih dalam kehidupan Yosua, dimanakah tempat kedua dimana kemah pertemuan didirikan? Meskipun masih sangat muda, dengan siapakah Tuhan memanggil dan berbicara di Silo?

Yosua 18:1; 19:51 Maka berkumpullah segenap umat Israel di Silo, lalu mereka menempatkan Kemah Pertemuan di sana, karena negeri itu telah takluk kepada mereka. 19:51Itulah milik pusaka yang diperundikan di antara suku-suku orang Israel di Silo oleh imam Eleazar, oleh Yosua bin Nun dan oleh para kepala kaum keluarga di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan. Demikianlah diselesaikan mereka pembagian negeri itu.
1 Samuel 3:20, 21 Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN. 21Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.

“Tempat itu adalah Silo, sebuah kota kecil di tanah Efraim. Itu terletak dekat dengan pusat negeri itu, dan mudah untuk didatangi oleh semua suku-suku bangsa itu. Di sini sebagian dari negeri itu telah seluruhnya ditaklukkan, sehingga orang-orang yang akan berbakti tidak akan terganggu lagi. “Maka berkumpullah segenap umat Israel di Silo, lalu mereka menempatkan Kemah Pertemuan di sana.” Suku-suku bangsa yang masih berkemah pada waktu Bait Suci dipindahkan dari Gilgal, mengikutinya, dan mendirikan tendanya di dekat Silo. Di tempat ini suku-suku bangsa ini tinggal sampai mereka terpencar ke tempat warisan mereka.” –Patriarchs and Prophets, hal. 514.

SELASA
3. Pada zaman Eli, apakah yang terjadi dengan tabut perjanjian di Silo? Pekabaran apa yang Tuhan berikan kepada para penakluk ketika mereka meletakkan tabut perjanjian itu di kuil Dagon?

1 Samuel 4:10, 11; 5:1-5; 6:1, 2 Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan berjalan kaki. 11Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas. 5:1Sesudah orang Filistin merampas tabut Allah, maka mereka membawanya dari Eben-Haezer ke Asdod. 2Orang Filistin mengambil tabut Allah itu, dibawanya masuk ke kuil Dagon dan diletakkannya di sisi Dagon. 3Ketika orang-orang Asdod bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN; lalu mereka mengambil Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya. 4Tetapi ketika keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal. 5Itulah sebabnya para imam Dagon dan semua orang yang masuk ke dalam kuil Dagon tidak menginjak ambang pintu rumah Dagon yang di Asdod, sampai hari ini. 6:1Setelah tujuh bulan lamanya tabut TUHAN itu ada di daerah orang Filistin, 2maka orang Filistin itu memanggil para imam dan para petenung, lalu berkata kepada mereka: “Apakah yang harus kami lakukan dengan tabut TUHAN itu? Beritahukanlah kepada kami, bagaimana kami harus mengantarkannya kembali ke tempatnya.”

“Orang Filistin mengadakan satu serangan yang kejam sekali, yang telah mengakibatkan kekalahan Israel, dengan satu pembantaian yang besar. Tiga puluh ribu orang terkapar mati di tengah padang, dan tabut perjanjian Tuhan telah diambil, kedua anak Eli telah mati ketika sedang berjuang mempertahankannya. Dengan demikian kembali telah tercatat di atas lembaran sejarah suatu kesaksian bagi segala zaman yang akan datang — bahwa kejahatan umat Allah tidak akan dibiarkan tanpa mendapat hukuman. Lebih besar pengetahuan akan kehendak Allah, maka lebih besar dosa mereka yang tidak mengindahkannya….
“Tabut perjanjian tetap tinggal di Silo selama tiga ratus tahun, sampai, oleh sebab dosa-dosa keluarga Eli, tempat itu jatuh ke tangan orang Filistin, dan Silo dihancurkan. Tabut perjanjian itu tidak pernah dikembalikan lagi ke dalam Bait Suci di tempat ini, pekerjaan baitsucj akhirnya dipindahkan ke Bait Suci di Yerusalem dan Silo pun menjadi tidak berarti lagi. Hanya tinggal puing-puingnya saja yang menandai tempat di mana kota itu pernah berdiri. Lama sesudah itu nasibnya telah digunakan sebagai satu amaran terhadap Yerusalem. “Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu,” kata Tuhan melalui Nabi Yeremia, “dimana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel! … Karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andaikan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo.” Yeremia 7:12-14.” –Patriarchs and Prophets, hal. 583, 584, 514, 515.

RABU
TABUT PERJANJIAN DI BET-SEMES
4. Apakah yang terjadi dengan orang Filistin ketika tabut perjanjian itu berada di wilayah mereka? Setelah meninggalkan wilayah itu, di desa mana sapi-sapi yang menarik tabut perjanjian itu berhenti? Apa yang terjadi disana?

1 Samuel 5:6,8-10, bagian pertama; 6:12-14, bagian pertama 6Tangan TUHAN menekan orang-orang Asdod itu dengan berat dan Ia membingungkan mereka: Ia menghajar mereka dengan borok-borok, baik Asdod maupun daerahnya. 8Sebab itu mereka memanggil berkumpul kepadanya semua raja kota orang Filistin dan berkata: “Apakah yang akan kita lakukan dengan tabut Allah Israel itu?” Lalu kata mereka: “Tabut Allah Israel harus dipindahkan ke Gat.” Jadi mereka memindahkan tabut Allah Israel itu ke sana. 9Tetapi setelah mereka memindahkannya, maka tangan TUHAN mendatangkan kegemparan yang sangat besar atas kota itu; Ia menghajar orang-orang kota itu, anak-anak dan orang dewasa, sehingga timbul borok-borok pada mereka. 10Lalu mereka mengantarkan tabut Allah itu ke Ekron. Tetapi sesampai tabut Allah itu di Ekron, berteriaklah orang Ekron itu… 6:12Lembu-lembu itu langsung mengikuti jalan yang ke Bet-Semes; melalui satu jalan raya, sambil menguak dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, sedang raja-raja kota orang Filistin itu berjalan di belakangnya sampai ke daerah Bet-Semes. 13Orang-orang Bet-Semes sedang menuai gandum di lembah. Ketika mereka mengangkat muka, maka tampaklah kepada mereka tabut itu, lalu bersukacitalah mereka melihatnya. 14Kereta itu sampai ke ladang Yosua, orang Bet-Semes itu, dan berhenti di sana…

“Orang-orang Bet-Semes penasaran ingin mengetahui kekuatan besar apa yang ada di dalam bahtera itu, yang menyebabkan tabut perjanjian itu mencapai hal-hal yang luar biasa. Mereka memandang tabut perjanjian itu sendiri sebagai yang begitu kuat, dan tidak mengakui bahwa kekuatan itu adalah milik Tuhan. Tak seorang pun kecuali orang-orang yang ditunjuk secara suci untuk tujuan itu yang dapat melihat ke dalam tabut itu, terlepas dari penutupnya, tanpa dibunuh, karena bila demikian, sama saja dengan sembarangan memandang kepada Allah sendiri. Dan ketika orang-orang memuaskan rasa ingin tahu mereka dan membuka bahtera untuk menatap ke dalam ceruk-ceruk sucinya, yang tidak berani dilakukan oleh para penyembah berhala, para malaikat yang mengelilingi tabut perjanjian itu membunuh di atas lima puluh ribu orang.
“Dan orang-orang Bet-Semes takut akan tabut itu, dan mereka berkata, ‘Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini? Kepada siapakah Ia akan berangkat meninggalkan kita? Lalu mereka mengirim utusan kepada penduduk Kiryat-Yearim dengan pesan: Orang Filistin telah mengembalikan tabut TUHAN; datanglah dan angkutlah itu kepadamu.’ (1 Samuel 6:20, 21).” –The Story of Redemption, hal. 191.

KAMIS
5. Setelah apa yang terjadi pada penduduk Bet-Semes karena ketidaksopanan mereka terhadap tabut perjanjian itu, siapakah yang mereka panggil untuk mengambilnya dari mereka?

1 Samuel 6:20,21; 7:1,2 Dan orang-orang Bet-Semes berkata: “Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini? Kepada siapakah Ia akan berangkat meninggalkan kita?” 21Lalu mereka mengirim utusan kepada penduduk Kiryat-Yearim dengan pesan: “Orang Filistin telah mengembalikan tabut TUHAN; datanglah dan angkutlah itu kepadamu.” 7:1Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu. 2Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN.

“Orang Kiryat-Yearim membawa tabut perjanjian Tuhan ke rumah Abinadab dan menguduskan putranya untuk menjaganya. Selama dua puluh tahun bangsa Ibrani berada dalam kekuasaan orang Filistin, dan mereka sangat rendah hati dan bertobat dari dosa-dosa mereka, dan Samuel menjadi perantara bagi mereka, dan Tuhan kembali berbelas kasih kepada mereka. Dan orang Filistin berperang dengan mereka, dan Tuhan kembali melakukan mujizat bagi Israel, dan mereka mengalahkan musuh mereka.” –The Story of Redemption, hal. 191.

JUMAT
6. Pada zaman Raja Saul, dimanakah tabut perjanjian itu berada?

1 Samuel 21:1,6 Sampailah Daud ke Nob kepada Ahimelekh, imam itu. Dengan gemetar Ahimelekh pergi menemui Daud dan berkata kepadanya: “Mengapa engkau seorang diri dan tidak ada orang bersama-sama dengan engkau?” 6Lalu imam itu memberikan kepadanya roti kudus itu, karena tidak ada roti di sana kecuali roti sajian; roti itu biasa diangkat orang dari hadapan TUHAN, supaya pada hari roti itu diambil, ditaruh lagi roti baru.

“Anak raja itu kembali ke Gibea, dan Daud dengan segera pergi ke Nob, satu kota hanya beberapa mil jauhnya, dan juga termasuk kepada suku Benyamin.Kaabah telah dipindahkan ke tempat ini dari Silo, dan di tempat ini Akhimelekh imam besar melayani. Daud tidak tahu harus pergi ke mana untuk mencari perlindungan, kecuali kepada hamba Allah. Imam itu memandang kepadanya dengan keheran-heranan, apabila ia datang dengan tergesa-gesa dan kelihatan seorang diri, dengan wajah yang ditandai kecemasan dan kesedihan. Ia bertanya apa yang telah menyebabkan ia datang ke tempat itu. Anak muda ini senantiasa merasa takut diketahui, dan di dalam kesusahannya itu iapun telah menggunakan tipu daya.” –Patriarchs and Prophets, hal. 655, 656.

SABAT
7. Dimana lagi lokasi tabut perjanjian itu, sebelum dipindahkan ke Yerusalem?

1 Tawarikh 21:29; 16:39 Kemah Suci, yang dibuat Musa di padang gurun, dan mezbah korban bakaran pada waktu itu ada di bukit pengorbanan di Gibeon, 16:39Tetapi Zadok, imam itu, dan saudara-saudara sepuaknya, para imam, ditinggalkannya di hadapan Kemah Suci TUHAN di bukit pengorbanan yang di Gibeon.

“Di masa mudanya Salomo menjadikan pilihan Daud menjadi pilihannya, dan bertahun-tahun ia berjalan dengan tulus hati, kehidupannya ditandai dengan penurutan yang teguh kepada perintah-perintah Allah. Pada permulaan masa pemerintahannya ia bersama dengan para penasihatnya pergi ke Gibeon, di mana kemah sembahyang dulu didirikan di padang belantara, di sanalah ia bersatu dengan para penasihatnya yang terpilih, “kepala-kepala pasukan seribu dan pasukan seratus,” “para hakim,” dan semua pemimpin di seluruh Israel, yaitu “para kepala puak,” untuk mengadakan persembahan korban kepada Allah dan untuk menyerahkan diri mereka sendiri sepenuhnya pada pelayanan Tuhan. 2 Tawarikh 1:2.” –Patriarchs and Prophets, hal. 27.

TABUT PERJANJIAN DIPINDAHKAN KE YERUSALEM
8. Apakah keinginan Daud terhadap tabut perjanjian Tuhan? Atas inisiatifnya, apa yang dilakukan dengan itu?

1 Tawarikh 13:1,3,4; 15:3,12 Daud berunding dengan pemimpin-pemimpin pasukan seribu dan pasukan seratus dan dengan semua pemuka. 3Dan baiklah kita memindahkan tabut Allah kita ke tempat kita, sebab pada zaman Saul kita tidak mengindahkannya. 4Maka seluruh jemaah itu berkata, bahwa mereka akan berbuat demikian, sebab usul itu dianggap baik oleh segenap bangsa itu. 15:3Kemudian Daud mengumpulkan segenap Israel ke Yerusalem untuk mengangkut tabut TUHAN ke tempat yang telah disiapkannya untuk itu. 12dan berkata kepada mereka: “Hai kamu ini, para kepala puak dari orang Lewi, kuduskanlah dirimu, kamu ini dan saudara-saudara sepuakmu, supaya kamu mengangkut tabut TUHAN, Allah Israel, ke tempat yang telah kusiapkan untuk itu.

“Sekarang Daud telah berdiri dengan teguhnya di atas takhta dan bebas dari serangan bangsa-bangsa asing, ia telah berpaling kepada satu tujuan yang telah diidam-idamkannya — untuk membawa tabut perjanjian itu ke Yerusalem. Bertahun-tahun lamanya tabut perjanjian Tuhan itu telah disimpan di Kiryat-Yearim, yang jaraknya sembilan mil, tetapi sepatutnyalah bahwa ibu kota bangsa itu harus mendapat kehormatan dengan tanda dari Hadirat Ilahi. ….
“Kemudian pintu gerbang itu dibuka lebar-lebar, rombongan itu masuk, dan dengan sikap yang hormat tabut perjanjian itu disimpan di dalam kemah yang telah disediakan untuk penerimaannya. Sebelum mezbah korban yang suci itu didirikan, asap dari korban perdamaian dan korban bakaran, dan asap dupa, dengan doa dan puji-pujian orang Israel telah naik ke sorga. Setelah upacara itu selesai, raja sendiri telah melayangkan doa berkat bagi bangsanya. Kemudian dengan limpahnya ia telah memberikan makanan dan air anggur untuk menjamu mereka.” –Patriarchs and Prophets, hal. 704, 708.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×