DAPATKAH ROH KUDUS MENTOLERIR SEKEDAR FORMALITAS?

“Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.” Matius 13:14-16.

“Terlalu banyak formalitas dalam ibadah kita. Tuhan menghendaki agar para pelayan-Nya yang mengkhotbahkan Firman mendapat kekuatan dari Roh Kudus-Nya; dan orang-orang yang mendengar hendaknya tidak duduk dalam ketidakpedulian, sambil mengantuk, atau menatap kosong, tidak menanggapi apa yang disampaikan kepada mereka. Kesan yang diberikan kepada orang yang tidak percaya ini sama sekali tidak menguntungkan bagi agama Kristus. Orang-orang Kristen yang acuh tak acuh dan yang ceroboh ini, tidak kekurangan gairah dan semangat ketika terlibat dalam bisnis duniawi; tetapi hal-hal yang memiliki kepentingan kekal tidak menggugah mereka secara mendalam. Suara Tuhan melalui para utusan-Nya mungkin merupakan lagu yang menyenangkan; tetapi peringatan suci, teguran, dan dorongannya semuanya tidak mereka perhatikan. Roh dunia telah melumpuhkan indera mereka. Kebenaran Firman Tuhan yang jatuh ke telinga yang berat dan hati yang keras, tidak memberi kesan. Harus ada umat yang sadar dan aktif, untuk mendorong dan mendukung para pelayan Kristus dan untuk membantu mereka dalam pekerjaan penyelamatan jiwa-jiwa. Di mana gereja berjalan dalam terang, akan selalu ada tanggapan yang ceria dan hangat serta kata-kata pujian yang menggembirakan.” –Ye Shall Receive Power, hal. 334.

Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Dapatkah Roh Kudus mentolerir sekedar bentuk formalitas dalam kehidupan rohani pribadi saya dan di dalam Jemaat?
Apakah roh dunia ini telah melumpuhkan hubungan saya dengan Tuhan?
Apakah jemaatmu sedang terjaga-bangun, dan memiliki roh yang aktif untuk menyelamatkan jiwa-jiwa?