CARA KERJA (PROSES) YANG TIDAK JUJUR
Pelajaran Sekolah Sabat Tahun 2022 Semester pertama (“Yesus dalam Nubuat dan Simbol“)
Pelajaran 13
Sabat, 26 Maret 2022
CARA KERJA (PROSES) YANG TIDAK JUJUR
“Serangan musuh harus dihadapi dengan kebenaran Firman-Nya. Kepalsuan harus dibuka kedoknya, karakter aslinya harus diungkapkan, dan terang hukum Yehova harus bersinar ke dalam kegelapan moral dunia. Kita harus menyajikan kehendak Firman-Nya. Kita tidak akan dianggap tidak bersalah jika kita mengabaikan tugas yang sakral ini. Tetapi sementara kita berdiri membela kebenaran, janganlah kita berdiri membela diri, dan membuat keributan besar, karena kita memang telah dipanggil untuk menanggung celaan dan tuduhan yang salah. Janganlah kita mengasihani diri kita sendiri, tetapi hendaklah kita sangat ingin menyesuaikan diri kita pada hukum Yang Mahatinggi.” –Evangelism, hal. 625.
MINGGU
1. Manipulasi dan intrik untuk tujuan mengambil nyawa-Nya apakah yang menjadi ciri perilaku para penguasa Yahudi terhadap Anak Allah?
Mazmur 31:14; 2:2 Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, — ada kegentaran dari segala pihak! — mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku…. Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya.
Matius 27:1 Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus.
“Setelah hari siang, Sanhedrin berhimpun lagi, dan sekali lagi Yesus dibawa ke dalam ruangan sidang. Ia telah menyatakan diri-Nya Anak Allah, dan mereka malah menafsirkan perkataan-Nya itu berbalik menjadi tuduhan terhadap Dia.
“ ‘Jikalau Engkau adalah Mesias,’ kata mereka, ‘katakanlah kepada kami.’ Tetapi Kristus tinggal diam. Mereka terus menerus menghujani Dia dengan pertanyaan. Akhirnya dalam nada belas kasihan yang menyedihkan Ia menjawab, ‘Sekalipun Aku mengatakan kepadamu, namun kamu tidak akan percaya. Dan sekalipun Aku bertanya kepada kamu, namun kamu tidak akan menjawab.’ Tetapi supaya mereka tidak mencari dalih-dalih lagi Ia menambahkan amaran yang serius, ‘Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa.’
“‘Kalau begitu, Engkau inikah Anak Allah?’ mereka bertanya dengan satu suara. Ia mengatakan kepada mereka, ‘Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.’ Mereka berteriak, ‘Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita ini telah mendengarnya dari mulut-Nya sendiri.’ (Lukas 22:67-71).” –The Desire of Ages, hal. 714.
OPOSISI TANPA ALASAN
SENIN
2. Apa yang Kitab Suci nyatakan tentang penipuan dan konspirasi yang digunakan untuk melawan Dia Yang Tak Bersalah itu?
Mazmur 109:3; 35:7 dengan kata-kata kebencian mereka menyerang aku dan memerangi aku tanpa alasan… 35:7Karena tanpa alasan mereka memasang jaring terhadap aku, tanpa alasan mereka menggali pelubang untuk nyawaku.
“Orang Farisi telah menerangkan bahwa pengajaran Kristus bertentangan dengan Taurat yang diberikan Allah melalui Musa; ….
“Para pemimpin di Yerusalem telah mengirim mata-mata untuk mencari alasan untuk membunuh Kristus. Ia menjawab dengan memberikan kepada mereka suatu bukti kasih-Nya bagi manusia, penghargaan-Nya kepada Taurat dan kuasa-Nya untuk melepaskan jiwa dari dosa dan maut. Dengan demikian Ia memberikan kesaksian dari hal mereka itu: ‘Mereka membalas kejahatan kepadaku ganti kebaikan dan kebencian ganti kasihku.’ Mazmur 109:5. Ia yang di atas gunung member .an penjelasan ‘Kasihilah musuhmu,’ Ia sendiri menyatakan teladan prinsip untuk jangan membalas ‘kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati.’ Matius 5:44; 1 Petrus 3:9.” –The Desire of Ages, hal. 265.
SELASA
3. Apakah yang telah dinubuatkan tentang tuduhan yang akan dilancarkan oleh musuh-musuh Allah terhadap Anak-Nya?
Mazmur 109:2; 31:18 Sebab mulut orang fasik dan mulut penipu ternganga terhadap aku, mereka berbicara terhadap aku dengan lidah dusta; … 31:18Biarlah bibir dusta menjadi kelu, yang mencaci maki orang benar dengan kecongkakan dan penghinaan!
Matius 26:59 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati
“Musuh kita mungkin saja terlihat menang. Mereka mungkin mengucapkan kata-kata bohong, dan lidah memfitnah membingkai fitnahan, tipu daya, dan muslihat; namun kita akan tetap bertahan. Kita tahu kepada siapa kita percaya. Kita tidak berlari dengan sia-sia, tidak juga bekerja dengan sia-sia. Yesus mengenal kita…. Hari pembalasan akan datang dan semua akan dihakimi menurut perbuatan yang dilakukan di dalam tubuh. . . .
“Memang benar dunia ini gelap. Pihak lawan bisa saja tampak kuat. Si pencemooh dan pengejek itu bisa saja tumbuh lebih berani dan lebih keras dalam kesalahan mereka. Namun, menghadapi semua ini, kita tidak akan goyah. Kita tidak akan berjalan tanpa kepastian. Tidak, tentu tidak. Hatiku tetap teguh, dan senantiasa percaya pada Tuhan. Kita memiliki Juruselamat yang utuh. Kita bisa bersukacita dalam kepenuhan-Nya yang kaya.” –Reflecting Christ, hal. 351.
KESAKSIAN PALSU
RABU
4. Meskipun perintah hukum yang kesembilan dan banyak ayat-ayat Alkitab yang secara tegas melarang kesaksian palsu terhadap sesama, apa yang diajukan terhadap Yesus?
Mazmur 27:12; 35:11 Janganlah menyerahkan aku kepada nafsu lawanku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta, dan orang-orang yang bernafaskan kelaliman…. 35:11Saksi-saksi yang gemar kekerasan bangkit berdiri, apa yang tidak kuketahui, itulah yang mereka tuntut dari padaku.
Matius 26:59-61 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati, 60tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang, 61yang mengatakan: “Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari.”
“Saksi-saksi palsu telah disuap untuk menuduh Yesus menghasut pemberontakan dan berusaha mendirikan pemerintahan yang terpisah. Tetapi kesaksian mereka malah terbukti tidak jelas dan bertentangan satu sama lain. Di bawah pemeriksaan mereka memalsukan pernyataan mereka sendiri.” –The Desire of Ages, hal. 705
“Yusuf dituduhkan hal yang salah dan dimasukkan ke dalam penjara karena kebajikannya: demikian juga Kristus telah dihina dan ditolak karena kehidupan-Nya yang benar dan menyangkal diri adalah teguran bagi dosa; dan meskipun Dia sebenarnya tidak bersalah, Dia tetap dihukum atas dasar kesaksian saksi-saksi palsu.” –Conflict and Courage, hal. 79
KAMIS
5. Kesaksian palsu apakah yang diucapkan menentang Dia? Apa yang harus disimpulkan tentang hati nurani orang-orang yang seperti itu, yang telah melihat begitu banyak berkat yang dicurahkan Yesus kepada orang banyak, namun malah berbohong tentang Dia?
Mazmur 35:11 Saksi-saksi yang gemar kekerasan bangkit berdiri, apa yang tidak kuketahui, itulah yang mereka tuntut dari padaku.
Markus 14:55-58 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. 56Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain. 57Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini: 58″Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia.”
“Melebihi semua orang, seharusnya imam-imam dan penghulu-penghulu itu sudah mengenali Yesus yang diurapi Tuhan; sebab di tangan mereka ada gulungan-gulungan kitab suci yang telah menguraikan tentang tugas-Nya, dan mereka tahu bahwa pembersihan Bait Suci itu adalah suatu pernyataan kuasa yang besar, yang melampaui segala kuasa manusia. Betapapun besarnya kebencian mereka terhadap Yesus, tetap saja mereka tidak dapat melepaskan diri dari pikiran bahwa Ia memang seorang nabi yang telah diutus oleh Allah untuk memulihkan kesucian Bait Suci itu.” –The Desire of Ages, hal. 164.
“Sungguh suatu keajaiban bagi saya bahwa Allah akan menanggung kejahatan anak-anak manusia begitu lama, menanggung ketidaktaatan mereka namun tetap membiarkan mereka untuk hidup, dengan menyalahgunakan belas kasihan-Nya, memberikan kesaksian palsu tentang Dia dalam banyak pernyataan yang jahat. Tetapi jalan Tuhan tidak seperti jalan kita, dan kita tidak akan asing lagi dengan kesabaran-Nya yang penuh kasih dan belas kasihan yang lembut dan belas kasih yang tak terbatas, karena Dia telah memberikan bukti yang jelas bahwa ini adalah tabiat-Nya— yang lambat marah, dan suka menunjukkan belas kasihan kepada ribuan orang yang mengasihi Dia dan menuruti perintah-Nya.” –This Day With God, hal. 187.
TIDAK MENJAWAB TUDUHAN-TUDUHAN PALSU
JUMAT
6. Apa tanggapan Yesus terhadap kepalsuan yang diucapkan menentang Dia? Prinsip apa yang Dia tetapkan untuk semua orang yang mungkin berada dalam situasi yang sama – dituduh dan dipersalahkan padahal tidak bersalah?
Mazmur 38:14, 15 Tetapi aku ini seperti orang tuli, aku tidak mendengar, seperti orang bisu yang tidak membuka mulutnya; 15ya, aku ini seperti orang yang tidak mendengar, yang tak ada bantahan dalam mulutnya.
Matius 27:12-14 Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apapun. 13Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?” 14Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran.
“Meskipun disampaikan dengan salah oleh saksi-saksi dusta, perkataan-Nya tidak mengandung sesuatu yang akan dianggap oleh orang Roma sebagai suatu kejahatan yang layak diberi hukuman mati.
“Dengan sabar Yesus mendengarkan kesaksian palsu yang menentang itu. Tidak ada satupun perkataan diucapkan-Nya untuk membela diri. Akhirnya para penuduh-Nya menjadi kacau, bingung, dan marah sekali. Pengadilan itu tidak mengalami kemajuan, tampaknya rencana jahat mereka akan gagal. … Imam besar beranjak dari kursi pengadilan, mukanya menunjukkan kemarahan, suaranya dan tingkahlakunya dengan jelas menyatakan bahwa sekiranya hal itu ada dalam kuasanya, ia akan memukul jatuh orang tahanan itu di hadapannya. ‘Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?’ (Matius 26:62; Markus 14:60).” –The Desire of Ages, hal. 705, 706.
SABAT
7. Jenis jawaban apa yang Yesus berikan dalam situasi seperti itu? Bagaimana anak-anak-Nya bisa belajar membalas kejahatan dengan perbuatan baik, seperti yang Dia lakukan?
Mazmur 109:5; 38:21 Mereka membalas kejahatan kepadaku ganti kebaikan dan kebencian ganti kasihku 38:21mereka membalas yang jahat kepadaku ganti yang baik, mereka memusuhi aku, karena aku mengejar yang baik.
“Para pemimpin di Yerusalem telah mengirim mata-mata untuk mencari-cari alasan untuk membunuh Kristus. Namun Ia [Kristus] justru menjawab dengan memberikan kepada mereka suatu bukti kasih-Nya bagi manusia, penghargaan-Nya kepada Hukum, dan kuasa-Nya untuk melepaskan jiwa dari dosa dan maut. Dengan demikian Ia memberikan kesaksian tentang mereka: ‘Mereka membalas kejahatan kepadaku ganti kebaikan dan kebencian ganti kasihku.’ Mazmur 109:5. Ia yang di atas bukit itu telah memberikan penjelasan ‘Kasihilah musuhmu,’ Ia sendiri menyatakan teladan prinsip untuk jangan membalas ‘kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati.’ Matius 5:44; 1 Petrus 3:9.” –The Desire Ages, hal. 265.
UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN
“Jiwa yang dijaga oleh pesuruh-pesuruh surga akan kuat menghadapi serangan Setan. Kecuali bila kita menyerahkan diri ke dalam pengawasan Kristus, maka kita akan dikuasai oleh si jahat itu. Kita tidak dapat mengelakkan pilihan kita, apakah berada di bawah kuasa yang satu atau yang lain, yakni dari antara dua kuasa besar yang bergumul untuk menguasai dunia ini. Jangan sampai dengan sengaja kita justru memilih melayani kerajaan kegelapan sehingga kita berada di bawah kuasanya. Hal ini dapat terjadi hanya bila kita melalaikan persekutuan kita dengan kerajaan terang. Jika kita tidak bekerja sama dengan utusan-utusan surga, maka Setan akan memiliki hati kita, dan menjadikannya sebagai tempat tinggalnya yang tetap. Satu-satunya pertahanan kita melawan kejahatan ialah dengan hadirnya Kristus di dalam hati kita melalui iman di dalam kebenaran-Nya. Kecuali bila kita dihubungkan dengan Allah, kita tidak akan dapat melawan akibat-akibat yang najis dari sifat cinta diri, pemanjaan diri sendiri, dan godaan terhadap dosa. Kita dapat meninggalkan banyak tabiat yang buruk, bilamana kita berpisah dengan Setan; tetapi tanpa adanya hubungan yang hidup dengan Allah, melalui penyerahan diri kita sendiri kepada-Nya dari saat ke saat, maka kita akan dikalahkan. Tanpa adanya pengenalan secara pribadi dengan Kristus, dan hubungan yang terus menerus dengan-Nya, maka kita akan berada di bawah naungan musuh itu dan akan melaksanakan perintahnya hingga akhir dunia ini.” –The Desire of Ages, hal. 324.