4 Januari 2023

BUKU PELAJARAN UNTUK SEMUA UMAT MANUSIA

“Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” 2 Petrus 1:21.

Allah telah mengaruniakan penyiapan Firman-Nya yang diilhami secara ilahi kepada manusia yang terbatas. Firman ini, disusun menjadi kitab-kitab, Perjanjian Lama dan Baru, yang adalah buku panduan bagi penghuni bumi yang telah jatuh, mewariskan kepada mereka bahwa, dengan mempelajari dan mematuhi petunjuknya, maka tidak satu jiwa pun akan tersesat ke surga.

Alkitab menunjuk kepada Allah sebagai pengarangnya; namun itu telah ditulis oleh tangan manusia; dan dalam gaya bahasa yang bervariasi dari tiap-tiap kitab-nya yang berbeda-beda, buku ini menampilkan karakteristik dari beberapa penulis. Kebenaran yang diungkapkan ini semuanya “diilhamkan Allah” (2 Timotius 3:16); namun mereka telah dinyatakan dalam bahasa manusia. Dia Yang Tak Terbatas oleh Roh Kudus-Nya telah menerangi pikiran dan hati hamba-hamba-Nya. Dia telah memberikan mimpi dan penglihatan, simbol dan figur; dan kepada siapapun kebenaran dinyatakan, kebenaran ini telah mewujudkan gagasannya dalam bahasa manusia.

Allah telah berbicara kepada manusia dalam bahasa manusia yang tidak sempurna, agar indera yang telah merosot, persepsi duniawi yang telah tumpul, dari makhluk bumi ini dapat memahami firman-Nya. Demikianlah ditunjukkan kerendahan hati Allah. Dia menemui manusia yang telah jatuh di tempat dimana mereka berada. Alkitab, yang sempurna dalam kesederhanaannya, tidak sepenuhnya menjawab gagasan-gagasan agung Allah; karena pikiran-Nya yang tak terbatas tidak dapat dengan sempurna diwujudkan dalam sarana pikiran manusia yang terbatas. Gantinya pernyataan Alkitab yang dibesar-besarkan, seperti yang diduga banyak orang, pernyataannya yang kuat justru runtuh di hadapan kemegahan pikiran, meskipun manusia yang menuliskannya telah berupaya memilih bahasa yang paling ekspresif, untuk menyampaikan kebenaran-kebenaran Pendidikan yang lebih tinggi itu.

Allah telah merancang Alkitab untuk menjadi buku pelajaran bagi seluruh umat manusia, baik di masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa, dan untuk dipelajari sepanjang masa. Dia memberikan Firman-Nya kepada manusia sebagai penyataan diri-Nya sendiri…. Itu adalah media komunikasi antara Allah dan manusia. –The Faith I Live By, hal. 10