Buat Anak-Anak Bahagia
27 September 2022
BUAT ANAK-ANAK BAHAGIA
“Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita.” Amsal 23:15.
Setan dan bala tentaranya berupaya keras untuk mempengaruhi pikiran anak-anak, oleh karenanya anak-anak harus diperlakukan dengan jujur, kelemahlembutan dan kasih Kristen. Ini akan memberimu pengaruh yang kuat atas mereka, dan mereka akan merasa bahwa mereka dapat memberikan kepercayaan tak terbatas padamu. Tebarkan pesona di rumah dan masyarakat di sekitar anak-anakmu. Jika engkau melakukan ini, mereka tidak akan memiliki begitu banyak keinginan untuk bersekutu dengan orang-orang dunia seusianya. Setan bekerja melalui persekutuan ini, memimpin mereka untuk mempengaruhi dan merusak pikiran satu sama lain. Ini adalah cara yang paling efektif di mana dia bisa bekerja. Kaum muda memiliki pengaruh yang kuat satu sama lain. Percakapan mereka tidak selalu yang dipilih baik-baik dan yang luhur. Seringkali pembicaraan yang jahat dihembuskan ke telinga, yang jika tidak dilawan dengan tegas, akan tertanam di hati, berakar, dan tumbuh untuk menghasilkan buah dan merusak perilaku baik. Karena kejahatan saat ini yang merajalela di dunia, maka pembatasan diperlukan untuk ditempatkan pada anak-anak, dimana orang tua harus memiliki perhatian ganda untuk mengikat anak-anak mereka ke dalam hati mereka dan biarkan mereka melihat bahwa para orang tua ingin membuat anak-anak bahagia.” –Testimony Treasures, hal. 136.
“Hai ibu bapa, biarlah anak-anakmu mengetahui bahwa engkau memang mengasihi mereka dan akan melakukan segala sesuatu semampumu untuk membuat mereka bahagia. Kalau engkau berbuat demikian, pembatasan yang penting akan jauh lebih mengena kepada pikiran mereka yang masih muda itu. Aturlah anak-anakmu dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang, ingatlah bahwa ‘Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.’ (Matius 18:10). Kalau engkau rindu agar malaikat-malaikat ini melakukan bagi anak-anakmu perkerjaan yang diberikan Allah kepada mereka itu, bekerjalah bersama-sama dengan mereka dengan melakukan bagianmu.” –The Adventist Home, hal. 193.