Bersinar Dengan Kecemerlangan Yang Hidup
21 Desember 2022
BERSINAR DENGAN KECEMERLANGAN YANG HIDUP
“Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.” Maleakhi 3:17.
Orang Kristen adalah permata Kristus, dibeli dengan harga yang tidak terbatas. Mereka harus bersinar terang bagi-Nya, memancarkan terang keindahan-Nya. Dan selalu mereka harus ingat bahwa semua kilauan yang dimiliki dalam tabiat Kristen mereka adalah diterima dari Matahari Kebenaran.
Kilau permata Kristus bergantung pada pemolesan yang mereka terima. Allah tidak akan memaksa kita untuk dipoles. Kita dibiarkan bebas memilih untuk dipoles atau tetap tidak dipoles. Tetapi, tiap-tiap orang yang mau dinyatakan layak mendapat tempat di bait suci Allah harus tunduk pada proses pemolesan ini. Dia harus setuju untuk mengikis ujung-ujung tajam ataupun kasar dari tabiatnya, agar itu menjadi elok dan indah, serta cocok untuk mewakili kesempurnaan tabiat Kristus….
Pekerja ilahi itu tidak akan membuang-buang waktu untuk memoles benda yang tidak berharga. Hanya permata berharga yang Dia poles agar cocok untuk sebuah istana. Dengan palu dan pahat Dia mengikis tepian yang masih kasar, dan mempersiapkan kita untuk mendapat tempat di bait Allah. Prosesnya berat dan sungguh menguji. Itu bahkan melukai harga diri manusia. Kristus memotong jauh ke dalam pengalaman yang dianggap telah sempurna pada pandangan manusia dalam rasa kecukupan dirinya, dan menghilangkan peninggian diri dari tabiat. Dia memotong permukaan yang masih berlebih, dan meletakkan batu itu ke roda pemoles, menekannya kuat, agar semua kekasarannya bisa hilang. Kemudian mengangkat permata itu ke arah cahaya, sampai Sang Guru itu telah melihat di dalamnya pantulan gambar-Nya sendiri, dan permata itu dapat dinyatakan layak mendapat tempat di bait-Nya.
Diberkatilah kiranya tiap-tiap pengalaman yang terjadi, betapapun kerasnya, yang memberi nilai baru pada batu permata itu, membuatnya bersinar dengan kecemerlangan yang hidup! … –The Upward Look, hal. 372.