4 Oktober 2022

BERJUANG MERAIH KESEMPURNAAN DENGAN CARA YANG TUHAN TENTUKAN

“Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” 1 Korintus 9:26, 27.

“Paulus menggambarkan pekerjaan para wakil Allah sebagai pekerjaan yang dengannya tiap-tiap orang akan dijadikan sempurna di dalam Kristus Yesus. Mereka yang memeluk kebenaran surgawi harus dimurnikan, dimuliakan, dan disucikan melaluinya. Dibutuhkan banyak upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapai standar kedewasaan sejati Allah. Batu tidak beraturan yang ditambang dari pertambangan harus dipahat, dan sisi kasarnya harus dipoles.

“Ini adalah zaman yang lumrah dengan pekerjaan sekedar luarnya saja, menyukai hal mudah, dan suka menyombongkan kekudusan, gantinya standar tabiat yang telah Tuhan tegakkan. Semua jalan pintas, semua jalan yang terputus, dan semua ajaran yang gagal meninggikan hukum Tuhan sebagai standar tabiat rohani, adalah palsu. Kesempurnaan tabiat adalah pekerjaan seumur hidup, tidak dapat dicapai oleh orang-orang yang tidak mau berjuang meraihnya dengan cara yang ditentukan Tuhan, dengan langkah demi langkahnya, yang tampak melelahkan. Kita tidak boleh membuat kesalahan dalam hal ini, tetapi kita hendaknya rindu untuk bertumbuh menjadi seperti Kristus, Kepala kita yang hidup itu, hari demi hari.” –Testimony Treasures, jilid 2, hal. 203.

“Upaya manusia sendiri tidaklah cukup. Tanpa bantuan kekuatan ilahi, upaya manusia tidak akan ada gunanya. Tuhan bekerja dan manusia bekerja. Penolakan terhadap pencobaan harus datang dari diri manusia, yang kemudian menarik kekuatannya dari Tuhan. Di satu sisi ada segala hikmat, belas kasih, dan kekuatan yang tak terbatas; di sisi lain, kelemahan, keberdosaan, dan ketidakberdayaan mutlak.” –The Acts of Apostles, hal. 482.