Belajar Berbuat Baik

23 Maret 2022

BELAJAR BERBUAT BAIK

Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. Galatia 6:10.

“Setiap sinar terang yang kita pancarkan menyinari orang lain akan dipantulkan kembali ke dalam hati kita sendiri. Setiap kata yang baik dan simpatik yang diucapkan kepada yang berduka, setiap perbuatan yang meringankan yang tertindas, dan setiap pemberian yang memenuhi kebutuhan sesama kita, yang diberikan atau dilakukan dengan tujuan untuk kemuliaan Tuhan, akan menghasilkan berkat bagi si pemberi. Orang-orang yang bekerja demikian sedang mematuhi hukum Surga, dan akan menerima perkenanan Tuhan. Kenikmatan berbuat baik kepada orang lain memberikan pancaran pada perasaan kita, yang melintas melalui saraf, memperlancar peredaran darah, dan mendorong kesehatan fisik dan mental.” –Counsels on Stewardship, hal. 345.
“Kita sedang hidup di zaman kejahatan besar… Orang-orang yang mengaku sebagai penjaga di tembok Sion malah mengajarkan bahwa hukum telah dirancang untuk orang Yahudi saja, dan telah berlalu dengan hak istimewa yang mulia yang berlaku selama zaman Injil dahulu saja. Apakah tidak ada hubungan antara pelanggaran hukum yang berlaku dengan kejahatan yang ada, dan kenyataan bahwa para pendeta ataupun pelayan injil dan segenap umat ternyata memegang dan mengajarkan bahwa hukum tidak lagi memiliki kekuatan yang mengikat?
“Kuasa hukum Allah yang menghukum meluas, tidak hanya pada hal-hal yang kita perbuat, tetapi juga pada hal-hal yang tidak kita perbuat atau yang kita lalaikan. Kita tidak boleh membenarkan diri kita sendiri untuk tidak melakukan hal-hal yang Allah tuntut. Kita tidak hanya harus berhenti berbuat jahat, tetapi kita juga harus belajar berbuat baik. Tuhan telah memberi kita kekuatan untuk digunakan dalam pekerjaan yang baik; dan jika kekuatan ini tidak digunakan, kita pasti akan ditetapkan sebagai hamba yang jahat dan malas. Kita mungkin merasa bahwa diri kita tidak melakukan dosa yang menyedihkan; pelanggaran-pelanggaran semacam itu mungkin memang tidak tercatat terhadap kita dalam kitab catatan Allah; tetapi kenyataan bahwa perbuatan kita ternyata tidak tercatat sebagai perbuatan yang murni, baik, luhur, dan mulia, menunjukkan bahwa kita tidak meningkatkan talenta yang dipercayakan, dan akan menempatkan kita di bawah penghukuman. –Selected Messages, buku 1, hal. 219, 220.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×