Bawa Segala Pencobaanmu Kepada TUHAN

, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

5 Juli 2022

BAWA SEGALA PENCOBAANMU KEPADA TUHAN

“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” Yakobus 1: 2-4.

“Firman tidak mengatakan bahwa kita harus menganggap sebagai sukacita ketika kita jatuh di bawah pencobaan, melainkan adalah suatu sukacita ketika kita jatuh ke dalam pencobaan. Kita tidak perlu jatuh di bawah pencobaan, karena pencobaan yang datang kepada kita adalah untuk menguji iman kita. Dan ujian iman kita dimaksudkan untuk menghasilkan kesabaran, dan bukannya keresahan dan persungutan. Jika kita menaruh kepercayaan kita kepada Yesus, maka Dia akan menjaga kita setiap saat, dan akan menjadi kekuatan dan perisai kita. Kita harus belajar pelajaran berharga dari pencobaan-pencobaan kita. Paulus telah menyatakan, ‘Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan…’ (Roma 5:3-5).

“Banyak yang tampaknya berpikir bahwa tidak mungkin untuk tidak jatuh di bawah pencobaan, bahwa mereka tidak memiliki kekuatan untuk mengalahkannya, dan mereka telah berdosa terhadap Allah dengan bibir mereka, oleh berbicara tentang keputusasaan dan keraguan, dan bukannya iman dan keberanian. Kristus telah dicobai dalam segala hal seperti kita, namun Dia tanpa dosa. Dia berkata, ‘Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.’ (Yohanes 14:30). Apa artinya ini? Ini berarti bahwa di dalam diri Kristus, raja kejahatan itu tidak dapat menemukan tempat yang menguntungkan untuk pencobaannya. Dan demikianlah, hal ini juga dapat berlaku bagi kita….

“Kita harus belajar untuk datang kepada Tuhan dalam segala waktu dan setiap keadaan darurat, seperti seorang anak dapat datang kepada orang tuanya kapanpun…. Jangan pergi ke orang lain untuk membawa keresahan dan pencobaanmu; Hanya Tuhan saja yang dapat menolongmu. Jika engkau memenuhi syarat-syarat dari janji-janji Tuhan, janji-janji itu akan digenapi bagimu…. Engkau akan memiliki sauh yang kokoh dan teguh bagi jiwa.” –That I May Know Him, hal. 279.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×